Tim Tanggap Wahdah Peduli berhasil menyalurkan logistik ke 18.508 jiwa di beberapa titik pengungsian yang menjadi korban tsunami dan gempa bumi Sulawesi Tengah. Menurut informasi yang diperoleh dari Posko Induk Korem dan Assessment , hingga Rabu (10/10/2018), jumlah pengungsi yang tercatat akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Selatan (Sulteng) mencapai 20.600 jiwa.
Berikut ini laporan yang telah disalurkan Wahdah Islamiyah, melalui tim tanggap Lazis Wahdah, Wahdah Peduli, dan Garuda:
- Lazis Wahdah membagi kebutuhan barang menjadi 27 item, antara lain beras, mie, air, selimut, ikan kaleng, dan lain-lainnya, dengan total penyaluran mencapai 2.225 paket perhari.
- Wahdah Peduli telah masuk di Kota Palu melalui DPD Kota Poso sejak malam tanggal 28/10/2018, dan DPD Palu mengirim laporan pertama melalui rekaman suara dan video keadaan kota Palu.
- Relawan Wahdah Islamiyah terdiri dari tim Wahdah Peduli, Lazis Wahdah, dan Garuda berasal dari berbagai kota antara lain, Palu, Makassar, Poso, Toli-toli, Pinrang, Sidrap, dan lain-lain.
- Sumber logistik melalui darat dan laut, yang terkoordinasi melalui berbagai kota, antara lain Makassar, Toli-toli, Pinrang, Berau (Kalimantan Timur), Mamuju, Sidrap, dan lain-lain.
- Telah membangun tiga Posko, Posko Induk di Kabupaten Sigi, Posko Palu, dan Posko Donggala.
- Telah melakukan pembersihan RSU UNDATA, Evakuasi di Balaora, Pembersihan Bandara SIS Al Jufri, dan lain-lain.
Berdasarkan evaluasi, kedepannya Wahdah Peduli bertekad untuk memperbaiki koordinasi dan komando terhadap penanggulangan bencana melalui penyusunan SOP, dan pemufakatan antar lembaga. Dibidang logistik, akan ada gudang dan pengadaan logistik tanggap bencana. Selain itu juga menyiapkan peralatan dasar lapangan dan pengadaan alat evakuasi, tim SAR, dan medis. Untuk Sumber Daya Manusia, akan ada rekrutmen relawan nasional dan workshop kebencanaan.