MULIANYA MANUSIA DIBANDING MAKHLUK LAIN

Naskah Khutbah
Asdar
20 Feb 2025
MULIANYA MANUSIA DIBANDING MAKHLUK LAIN

JUMAT, 22 Syakban 1446 H / 21 Februari 2025 M
 Oleh Abdulah Nazhim Hamid, S.T., Lc., M.Ag.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Manusia adalah satu di antara banyaknya makhluk-makhluk Allah. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, siapakah yang paling unggul di antara makhluk-makhluk Allah ini? Maka tentu saja jawabannya adalah Manusia, bahkan sebagian ulama ada yang berpendapat jenis manusia lebih baik daripada malaikat. Ayat yang paling umum dijadikan dalil adalah firman Allah:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا

Terjemahnya: Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.  (Al-Isra'/ 17:70).

Terkait ayat ini, Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsirnya mengatakan:

“Allah Ta’ala memberitakan tentang pemuliaan-Nya terhadap Bani Adam dan penghormatan-Nya kepada mereka, dengan menciptakan mereka dalam bentuk yang paling baik dan paling sempurna. Sebagaimana firman-Nya:

لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

‘Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.’ (At-Tin/ 95:4).

Maksudnya, manusia berjalan tegak berdiri di atas kedua kakinya, makan dengan menggunakan kedua tangannya—berbeda dengan hewan yang berjalan dengan empat kaki dan makan (langsung) dengan mulutnya. Allah juga memberinya pendengaran, penglihatan, dan hati, sehingga dengan semua itu manusia dapat memahami, mengambil manfaat, membedakan berbagai hal, serta mengetahui kegunaan, keistimewaan, dan bahayanya dalam urusan dunia dan agama.” (Tafsir Ibnu Katsir).

Imam al-Sa’di juga mengatakan terkait ayat ini dalam tafsirnya:

“Dan ini merupakan bagian dari kemurahan dan kebaikan-Nya yang tidak terhitung, di mana Allah memuliakan Bani Adam dengan segala bentuk kemuliaan. Dia memuliakan mereka dengan ilmu, akal, mengutus para rasul, menurunkan kitab-kitab, serta menjadikan di antara mereka para wali dan hamba pilihan. Allah juga menganugerahkan kepada mereka berbagai nikmat, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.”

Adapun secara khusus, keunggulan manusia bisa dilihat dalam beberapa hal:

Pertama: Allah menciptakan Nabi Adam sebagai khalifah dan menyuruh malaikat untuk sujud kepadanya.

Tentu ini adalah yang paling jelas menunjukkan kemuliaan manusia sebagaimana telah dikenal kisah penciptaan Adam dan sujudnya malaikat kepadanya.

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً

Terjemahnya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” (QS. Al Baqarah/ 2:30).

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Kedua: Allah menciptakan dan menundukkan apa yang di langit dan bumi untuk manusia. Allah berfirman:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا

Terjemahnya: Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu (QS. Al Baqarah/ 2:29).

Di ayat yang lain Allah berfirman:

وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Terjemahnya: Dia telah menundukkan (pula) untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. Al Jasiyat/ 45:13).

Dalam tafsirnya Imam al-Sa’di rahimahullah mengatakan:

“Dan ini mencakup seluruh benda langit dan bumi, serta apa yang Allah tempatkan di dalamnya, seperti matahari, bulan, bintang-bintang, baik yang tetap maupun yang bergerak, berbagai jenis hewan, beragam pohon dan buah-buahan, berbagai macam logam, dan segala sesuatu yang disiapkan untuk kepentingan Bani Adam serta kebutuhan dasarnya.”

Bahkan Allah secara khusus, sebagian hewan Allah memang jadikan untuk berkhidmat kepada manusia seperti dijadikan tunggangan dan makanan bagi manusia, seperti pada firman Allah:

وَالْاَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيْهَا دِفْءٌ وَّمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ 

Terjemahnya: Dia telah menciptakan hewan ternak untukmu. Padanya (hewan ternak itu) ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, serta sebagian (daging)-nya kamu makan. (QS. An Nahl/ 16:5).

Dalam lanjutan ayat di atas, Allah juga berfirman:

وَّالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيْرَ لِتَرْكَبُوْهَا وَزِيْنَةًۗ وَيَخْلُقُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Terjemahnya: (Dia telah menciptakan) kuda, bagal (peranakan kuda dan keledai) dan keledai untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui. (QS. An Nahl/ 16:8).

Ketiga: Allah memperbagus bentuk penciptaan manusia

Allah berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ قَرَارًا وَّالسَّمَاءَ بِنَاءً وَّصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ فَتَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

Terjemahnya: Allahlah yang menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap. (Dia pula yang) membentukmu, lalu memperindah bentukmu, serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah Tuhanmu. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Ghafir/ 40:64).

Imam al-Sa’di mengatakan:

“Maka, di antara jenis hewan, tidak ada yang memiliki bentuk lebih indah daripada Bani Adam (manusia) sebagaimana firman Allah Ta’ala:

لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

‘Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.’ (At-Tin/ 95:4).

Jika engkau ingin mengetahui keindahan bentuk manusia dan kesempurnaan hikmah Allah Ta’ala dalam menciptakannya, maka perhatikanlah anggota tubuhnya satu persatu. Apakah engkau menemukan satu anggota tubuh yang tidak sesuai dengan tempatnya atau tidak layak berada di posisinya? Perhatikan juga kecenderungan hati manusia yang saling tertarik satu sama lain. Apakah engkau menemukan hal tersebut pada selain manusia? Lihatlah pula keistimewaan yang Allah berikan kepadanya berupa akal, keimanan, cinta, dan pengetahuan, yang merupakan akhlak terbaik dan paling sesuai dengan bentuknya yang paling indah.”

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Keempat: Manusia yang kafir diumpamakan seperti binatang ternak

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَا وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَا وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَا اُولٰىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ اُولٰىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ 

Terjemahnya: Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan manusia untuk (masuk neraka) Jahanam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (QS. Al A’raf/ 7:179).

Hewan hidup sesuai dengan fitrahnya. Hewan tidak diperintahkan untuk beribadah, tidak diberi akal untuk merenungkan ayat-ayat Allah, dan tidak memiliki taklif (beban syariat). Hewan hanya bertindak sesuai dengan instingnya. Sementara manusia, yang diberi keistimewaan berupa akal dan hati untuk memahami petunjuk, justru mengabaikan semuanya dan lebih memilih hidup dalam kesesatan. Inilah yang menjadikan mereka lebih rendah dari hewan.

Maka dari itu, Ayat ini menegaskan bahwa kemuliaan manusia bukan karena fisiknya, tetapi karena akal dan kemampuannya memahami kebenaran. Jika seseorang tidak menggunakan akal dan hatinya untuk mengenal Allah, memahami agama-Nya, dan beribadah kepada-Nya, maka mereka tidak lebih baik dari hewan ternak—bahkan lebih sesat.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Renungkanlah bagaimana Allah telah memuliakan kita sebagai manusia. Dia menciptakan kita dengan bentuk yang paling sempurna, membekali kita dengan akal dan pemahaman, serta menjadikan kita sebagai khalifah di muka bumi. Namun sungguh ironis, ada di antara kita yang justru merendahkan diri dengan menyembah makhluk-makhluk yang lebih rendah dari dirinya—batu yang tak dapat mendengar, kayu yang tak dapat berbicara, bahkan binatang yang tak memiliki akal.

Tidakkah kita berpikir? Bagaimana mungkin manusia yang telah Allah anugerahi akal dan kehormatan justru tunduk dan bersujud kepada benda mati? Bagaimana mungkin seseorang yang memiliki kesempurnaan penciptaan justru merendahkan dirinya kepada makhluk yang tidak bisa menolong dirinya sendiri?

Bagaimana mungkin seorang manusia menghinakan dirinya kepada patung yang dipahat oleh tangannya sendiri? Atau menganggap dirinya saudara bahkan keturunan hewan yang tidak berakal? Apakah mereka lupa bahwa Allah telah mengangkat derajat manusia dan menjadikan mereka lebih tinggi dari binatang?

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Janganlah kita tertipu oleh syubhat dan tipu daya setan yang ingin merendahkan martabat kita. Setan tidak ingin melihat manusia tetap berada dalam kemuliaan yang Allah berikan. Oleh karena itu, dia membisikkan pemikiran-pemikiran batil agar manusia lupa akan kemuliaannya dan terjatuh dalam kehinaan.

Kembalilah kepada Allah! Hanya kepada-Nya seharusnya kita bersujud, hanya kepada-Nya kita berserah diri. Jangan biarkan kehormatan dan kemuliaan yang Allah berikan menjadi sia-sia hanya karena mengikuti hawa nafsu dan kebodohan.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


 

 

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَإِنَّهَا زَادُ المُتَّقِينَ وَعُدَّةُ الصَّالِحِينَ.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada baginda Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga bersalawat kepada beliau. Mari hadirkan kegembiraan yang benar dalam hati kita dengan dekatnya bulan Ramadan karena di hadapan kita ada peluang untuk menggugurkan dosa, melipat gandakan pahala serta mendapatkan pembebasan dari api neraka. Mari terus berdoa dan besarkan harapan kita agar Allah menyampaikan kita ke dalam bulan Ramadan dan memberikan kita taufik agar kita dapat menjalankan ibadah dan amaliyah Ramadahan secara maksimal.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.


Download PDFnya di https://bit.ly/MulianyaManusia