MENGEJAR YANG TERBAIK DI HARI-HARI TERMULIA

Naskah Khutbah
Asdar
29 May 2025
MENGEJAR YANG TERBAIK DI HARI-HARI TERMULIA

JUMAT, 03 Zulhijah 1446 H / 30 Mei 2025 M
 Oleh Abdullah Nazhim Hamid, S.T., Lc., M.Ag.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Nyawa adalah sesuatu yang paling berharga bagi seorang manusia, maka tidaklah heran jika manusia rela melakukan apa saja untuk mempertahankan hidup dan nyawanya. Lalu setelah nyawa, manusia juga memiliki jiwa yang kecenderungannya adalah cinta terhadap harta, maka tidak heran manusia juga begitu bernafsu untuk mengejar harta dan rela bergelut untuk mempertahankannya. Maka barang siapa yang justru rela mengorbankan kedua hal berharga ini untuk Tuhannya, maka itulah puncak keberagamaan seseorang. Itulah yang kita kenal dengan jihad di jalan Allah. Rasulullah mengatakan:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ، وَذُرْوَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ.

Artinya: “Pokok urusan (agama) ini adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak tertingginya adalah jihad.” (HR. Tirmidzi).

Allah juga mengatakan dalam Al-Quran:

اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَّثِقَالًا وَّجَاهِدُوْا بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٤١

Terjemahnya: Berangkatlah kamu (untuk berperang), baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. At-Taubah (9) ayat 41).

Bahkan disebutkan salah satu keutamaan orang yang ikut serta dalam jihad, sama seperti orang yang terus salat dan puasa tanpa terputus sedikitpun yang tentu tidak ada seorangpun yang mampu melakukannya. Dari Abu Hurairah beliau menceritakan tentang seseorang yang bertanya kepada Rasuulullah tentang suatu amal yang sepadan dengan jihad, lalu beliau bersabda dalam hadis Bukhari:

قال: «لاَ أَجِدُهُ» قَالَ: «هَلْ تَسْتَطِيعُ إِذَا خَرَجَ الْمُجَاهِدُ أَنْ تَدْخُلَ مَسْجِدَكَ فَتَقُومَ وَلاَ تَفْتُرَ، وَتَصُومَ وَلاَ تُفْطِرَ؟»

Artinya: “Aku tidak mendapatkan (adanya amal yang sepadan dengan jihad), kira-kita mampukah engkau, jika seorang mujahid keluar (ke medan jihad) lalu engkau masuk ke dalam masjid melakukan salat tanpa terputus serta puasa tanpa berbuka (sampai mujahid itu kembali)?”

 Maka orang itu berkata, “Siapa gerangan yang mampu melakukan itu!?” (HR. Bukhari).

Inilah yang menjadi pemahaman para sahabat, bahwa jihad adalah puncak dalam agama Islam dan ia merupakan amal yang paling dicintai oleh Allah sampai mereka mendengarkan sabda Nabi yang mulia:

«مَا مِنْ أيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إلَى اللهِ مِن هَذِهِ الأَيَّامِ» يعني: أيَّامَ العَشْرِ

Artinya: Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah dibandingkan dengan hari-hari ini  -yakni sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.-

Para sahabatpun heran dan wajar jika mereka heran dan akhirnya bertanya:

يا رسولَ اللهِ، وَلَا الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟

Artinya: “Wahai Rasulullah, apakah jihad di jalan Allah juga (kalah utama dibanding amal salih di 10 hari ini)?”

Ternyata jawaban mengejutkan yang datang dari Nabi mengkonfirmasi bahwa jihadpun tidak lebih utama dibandingkan amalan di 10 hari ini.

»وَلَا الجِهَادُ فيِ سَبِيلِ اللهِ، إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ ومَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ«

Artinya: “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan dirinya dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatu pun darinya” (HR. Al-Bukhari).

Hadirin Jamaah jumat yang dimuliakan Allah...

Sabda Nabi ini menunjukkan kepada kita bahwa sekedar berangkat jihad dan berperang di jalan Allah masih kalah keutamaannya dibandingkan dengan amalan di 10 awal bulan Zulhijjah kecuali orang yang berjihad dan mati syahid serta dirampas hartanya. Oleh karena itu, jika kita hubungkan dengan hadis sebelumnya, bahwa orang yang berjihad sama seperti orang yang terus salat dan puasa tanpa terputus mulai dari waktu berangkat sampai kepulangannya, maka amalan 10 awal Zulhijjah masih lebih baik daripada itu. Siapa di antara kita yang bisa salat dan berpuasa tanpa terputus selama berhari-hari. Namun ternyata nilai ibadah itu bisa kita capai di 10 awal bulan Zulhijjah ini.

Hari-hari yang mulia adalah hadiah dari Allah untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. Hari-hari seperti ini—baik itu sepuluh hari pertama Dzulhijjah, sepuluh malam terakhir Ramadhan, hari Jumat, atau hari-hari yang memiliki keutamaan lainnya—adalah ladang amal dan kesempatan emas yang tidak selalu datang. Maka sungguh beruntunglah orang-orang yang menyambutnya dengan bahagia, dan meresponsnya dengan amal dan ketekunan.

Seorang mukmin yang jujur kepada Allah, ketika melihat datangnya hari-hari penuh pahala, hatinya bergetar. Ia sadar bahwa amalnya masih sangat sedikit, dan ia tidak pernah merasa aman bahwa amal-amalnya pasti diterima oleh Allah. Ia tahu bahwa Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa, dan ia khawatir apakah dirinya termasuk di dalamnya. Oleh karena itu, tanda keimanan seseorang adalah ketika ia merasa bahagia dan bersemangat menyambut datangnya hari-hari yang mulia, bukan malah lalai dan tetap dalam kebiasaan biasa.

Para salaf sangat bersungguh-sungguh dalam mengisi musim-musim kebaikan, mereka berdoa kepada Allah agar amal mereka diterima, dan menangis jika musim itu berlalu karena khawatir amalan mereka ditolak sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Rajab al-Hambali. Inilah jiwa seorang mukmin sejati—ia tahu dirinya banyak kekurangan, tapi tidak menjadikannya putus asa, justru semakin semangat untuk berbuat lebih baik.

Hadirin Jamaah jumat yang dimuliakan Allah...

Mari kita perbanyak amal saleh di hari-hari ini: berpuasa khususnya Puasa Arafah tanggal 9 Zulhijjah yang keutamaannya menggugurkan dosa setahun sebelumnya dan sesudahnya, memperbanyak takbir, memperbaiki shalat, memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, memperbanyak sedekah, menjaga lisan, memaafkan sesama, dan melakukan ibadah Qurban. Jangan biarkan hari-hari ini berlalu tanpa makna. Karena siapa tahu, inilah kesempatan terakhir kita untuk menunjukkan kepada Allah bahwa kita adalah hamba yang rindu pahala dan rahmat-Nya.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang berbahagia dan bersungguh-sungguh di hari-hari yang mulia, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang amalnya diterima dan dosanya diampuni. Amin ya Rabbal ‘alamin...

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَإِنَّهَا زَادُ المُتَّقِينَ وَعُدَّةُ الصَّالِحِينَ.

 

Kaum muslimin yang berbahagia!

Pada khutbah kedua ini, izinkan kami untuk mengingatkan diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian untuk memperbanyak dua buah ibadah kepada Allah pada hari jum’at. Pertama, mari memperbanyak doa kita kepada Allah, secara khusus untuk keselamatan saudara-saudara kita di Palestina. Karena telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa pada hari jumat terdapat satu waktu yang singkat, tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah pada waktu tersebut melainkan doanya pasti akan diijabah. Kedua, mari memperbanyak salawat dan salam kita kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana firman Allah:.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.


Download PDFnya di https://bit.ly/MengejarYangTerbaikDiHariHariTermulia

Baca Juga