Ketua Wahdah Makassar: Santri itu Tidak Boleh Ada Rasa Jenuh dalam Belajar Al-Qur'an

Berita
Admin WIM
21 Apr 2019
Ketua Wahdah Makassar: Santri itu Tidak Boleh Ada Rasa Jenuh dalam Belajar Al-Qur'an

WAHDAHMAKASSAR.OR.ID - Lebih dari 290 santriwan dan santriwati yang tergabung dalam TKA/TPA Binaan Wahdah Makassar turut serta dalam kegiatan Wisuda Santri XIV. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah(DPD WI) Makassar ini berlangsung di Gedung Pola Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Ahad (21/4/2019).

Ustad Gishar Hamka dalam sambutannya mengatakan bahwa anak adalah karunia berharga dari Allah yang diharapkan tumbuh menjadi anak-anak yang shaleh. “Kami di Wahdah Makassar, khususnya LP3Q,berharap dapat bersinergi dengan orang tua untuk melakukan pembinaan-pembinaan Al-Qur'an sesuaidengan standar.” kata beliau.

Sinergitas yang dimaksudnya adalah pembinaan yang tidak hanya oleh TKA/TPA saja namun juga peranaktif orang tua di rumah untuk mendidik anak-anaknya berupa kontroling jika ada tugas hafalan dari halaqah Al-Qur'an-nya. Sehingga orang tua tidak berlepas tangan dan mencukupkan anak-anak belajar diTKA/TPA saja.

Ketua DPD Wahdah Islamiyah Makassar ini juga mengharapkan bahwa pembinaan tidak boleh berhenti begitu saja. Jadi wisuda bukan akhir dari pembelajaran. “Saya dengar tadi ada ikrar santri yang disampaikan bahwa santri itu tidak boleh ada rasa jenuh dalam mempelajari Al-Qur'an.” tambahnya. Program berkelanjutan itu adalah Tarbiyatul Awlad yang digagas oleh Lembaga Pembinaan dan Pendidikan Anak dan Remaja(LP2AR) Wahdah Islamiyah.

Beliau menutup sambutannya dengan memotivasi peserta untuk terus belajar dan belajar serta kepada para orang tua, “Nanti di hari kiamat, orang tua akan keheranan dengan pakaian yang dipakaikan kepadanya. Pakaian itu adalah pakaian yang diberikan karena Bacaan Al-Qur'an yang dibacakan oleh anakanaknya.” pungkasnya.

Baca Juga