WAHDAHMAKASSAR.OR.ID - Makassar (16-17 November 2024) – Departemen Dakwah Dewan Pengurus Daerah Wahdah Islamiyah Makassar sukses menghelat Diklat Khatib dan Imam selama dua hari, Sabtu dan Ahad, 14-15 Jumadilawal 1446 H. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Pusat DPP Wahdah Islamiyah, Jl. Antang Raya, ini dirancang untuk mencetak kader-kader mubalig dan dai andalan yang mumpuni secara ruhiyah (spiritual) dan tsaqafiyah (keilmuan). Sebanyak 31 peserta yang terdiri atas akademisi, dosen, guru, dan profesional hadir dengan semangat membara untuk mempelajari seni dakwah dan kepemimpinan dalam ibadah.
Dalam sambutannya, Ketua Departemen Dakwah Wahdah Islamiyah Makassar, Ust. Muhammad Istiqamah, Lc., M.Ag., mengingatkan pentingnya niat yang ikhlas dalam setiap upaya dakwah. “Segala hal yang berkaitan dengan dakwah, maka itu juga adalah dakwah. Program ini disusun untuk mempersiapkan kita menjadi khatib dan imam yang tidak hanya mampu menyampaikan khutbah, tetapi juga mampu membimbing umat dengan penuh keikhlasan,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa Allah mencintai perjuangan yang terorganisir dan rapi, sebagaimana termaktub dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh” (QS. Ash-Shaf: 4).
Program ini mengusung tujuh materi utama yang disampaikan oleh para asatidz berkompeten. Hari pertama dimulai dengan materi Keutamaan Dakwah & Dai oleh Ust. Mukran H. Usman. Ia menggugah kesadaran peserta tentang urgensi dakwah dalam membangun peradaban Islam. Materi kedua, Psikologi dan Problematika Dakwah, juga dibawakan oleh Ust. Mukran, menggali strategi menghadapi tantangan psikologis dalam berdakwah. Di sesi berikutnya, Ust. Herman Hasyim, S.Pd., M.M., menyampaikan materi Retorika dan Komunikasi Dakwah yang penuh dengan tips praktis untuk memikat hati jamaah.
Materi sesi terakhir di hari pertama dibawakan oleh Ust. Dr. Asri, Lc., M.A., yang dalam materinya tentang Fiqih Prioritas dalam Dakwah, menekankan pentingnya memilah mana yang lebih mendesak dalam konteks dakwah. Menurutnya, seorang dai harus bijak dalam menentukan skala prioritas, sebagaimana dicontohkan Rasulullah ﷺ. “Dengan memahami fiqih prioritas, dakwah menjadi lebih efektif dan tepat sasaran,” jelasnya.
Hari kedua, Ahad, diawali dengan kajian mendalam tentang Fikih Khutbah dan Imam oleh Ust. Fadlan Akbar, Lc., M.Ag., yang juga memaparkan adab-adab shalat Jumat. Dilanjutkan dengan materi Teknik Menyiapkan Outline dan Bahan Ceramah oleh Ust. Mursyidul Haq Hasta, Lc., yang membekali peserta dengan keterampilan menyusun bahan ceramah yang sistematis. Puncak kegiatan adalah sesi Micro Khutbah dan Imam, di mana peserta mempraktikkan khutbah dan menjadi imam dalam skenario langsung. Peserta amat antusias dalam mengikuti setiap rangkaian acara kali ini.
Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah di antara para kader. Dengan semangat baru, para peserta diharapkan mampu menjadi ujung tombak kebangkitan Islam di berbagai lini kehidupan. Diklat ini menjadi bukti bahwa Wahdah Islamiyah terus berkomitmen mencetak generasi dai yang siap membawa panji dakwah hingga ke pelosok negeri.