Bersinergi Dalam Dakwah

Hikmah dan Kisah
Admin WIM
31 Oct 2018
Bersinergi Dalam Dakwah

Bersinergi dalam dakwah merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh para pelaku dakwah baik da'i, ustad, ulama, bahkan nabi sekalipun, karena hal itu merupakan sunnatullah takdir yang telah diukir oleh sang ilahi rabbi.

Allah subhanahu wata'ala berfirman :

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya." [Q.S. Al-Ma'idah 2]

Imam al-qurthuby rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini beliau mengutip perkataan dari imam al-mawardi rahimahullah, beliau berkata :

ندب الله سبحانه إلى التعاون بالبر وقرنه بالتقوى له ; لأن في التقوى رضا الله تعالى ، وفي البر رضا الناس ، ومن جمع بين رضا الله تعالى ورضا الناس فقد تمت سعادته وعمت نعمته

"Allah subhanallahu wata'ala ketika menggambarkan sifat saling tolong menolong dalam kebaikan Dia menggandengkannya dengan sifat taqwa kepada-Nya, karena didalam sifat taqwa ada ridha dari allah dan pada tolong-menolong ada ridha manusia, maka barang siapa yang menggabungkan ridha allah dan ridha manusia maka sempurnalah kebahagiaan dan nikmat untuk dirinya."

Juga rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

من كان في حاجة أخيه كان الله في حاجته

"Barangsiapa yang membatu hajat orang lain maka allah akan membatu hajatnya." (H.R Bukhari dan muslim)

Allah subhanahu wata'ala juga berfirman dalam surah al-'ashr :

وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

"Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." [Q.S. Al-'Ashr 1 - 3]

Ta'awun, tolong-menolong ,bersinergi dalam mengerjakan kebaikan hukumnya wajib, karena hal itu merupakan perintah yang datang dari allah subhanahu wata'ala. Terlebih lagi dalam menyebarkan syi'ar islam, sinergi merupakan bagian yang amat sangat penting dan tidak boleh dilupakan.

Sebagai contohnya, pribadi seorang nabi dan rasul terbaik yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu selalu bersinergi dengan para sahabat ridwanullah 'alaihim ajma'in. Terutama ketika menyangkut hal yang urgen, beliau tidak pernah melewatinya tanpa sinergi dengan para sahabat beliau shalallahu alaihi wasallam.

Ketika akan berperang beliau bermusyawarah dengan para sahabat, bersinergi dengan mereka padahal beliau adalah nabi dan manusia terbaik dan beliau memiliki do'a yang mustajab ketika beliau meminta dikabulkan.

Apakah beliau tidak bisa langsung meminta kepada allah agar agama islam ini langsung tersebar dan beliau duduk bersantai, tanpa mengambil resiko dicela, dicaci, dihujat,diperangi bahkan akan dibunuh?

Maha suci allah yang telah memberikan manusia terbaik untuk menjadi suri tauladan kita, ini merupakan bentuk kecerdasan dari beliau shalallahu alaihi wasallam ketika memilih jalan perjuangan yang penuh resiko, kenapa bisa?

Yah beliau ingin menjadi qudwah kepada ummatnya beliau ingin memberikan contoh pertama kali kepada manusia bahwa beliau shalallahu alaihi wasallam juga berjuang, bersinergi, berpeluh keringat, berdarah-darah untuk menegakkan agama ini, bahkan gigi beliau pernah copot alaihi sholatu wassalam dalam memperjuangkan agama yang diridhai rab semesta alam ini.

Para pembaca yang budiman, Tentu contoh-contoh sinergi dalam dakwah beliau bersama para sahabat sangatlah banyak kami hanya akan menyebutkan sebagian kecil diantaranya.

Diantara contoh sinergi dakwah beliau bersama para sahabat adalah ketika beliau shallallahu alaihi wasallam mengirim tujuh puluh dari para qurra' sahabat yang hafal dan ahli dalam al-qur'an untuk berdakwah dan mengajarkan ummat syari'at islam. Mana mungkin bisa terjadi begitu saja, pasti ada tarbiyah yang tidak sebentar dari rasulullah. Butuh proses, waktu dan saling memahami. Yang akhirnya mereka siap untuk diutus, nyawapun siap dikorbankan untuk dakwah ini.

Juga salah satu contoh sinergi yang baik antara rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah  ketika fatrah makki yaitu mus'ab bin umair, mus'ab bin umair kemudian diutus untuk berdakwah membuka lahan di Madinah Al-munawwarah untuk mengajar mereka yang telah masuk islam dari sahabat anshar dan mempersiapkan hijrah beliau dimadinah.

Beliau juga pernah mengirim utusan untuk mengajak para raja-raja kuffar untuk masuk agama islam atau kalau tidak mau maka cukup dengan membayar jizyah kemudian sama sama bersinergi menjaga keamanan bersama dengan syarat.

Beliau juga pernah bersinergi dengan orang yahudi bani nadzir dalam peperangan khandaq untuk menjaga bagian belakang kota madinah agar tidak diserang, walaupun diakhir ternyata mereka orang-orang yahudi bani nadzir berkhianat kemudian allah menghinakan mereka.  

Jadi sifat at ta'awun dalam dakwah adalah sebuah keniscayaan yang tidak boleh tidak dan merupakan hal yang sangat penting tidak bisa disepelekan. Kerjasama dan sinergi yang dilakukan untuk jika hanya berjumlah dua orang maka itu bagus, tiga lebih bagus, empat lebih bagus dan lebih banyak lebih bagus tentunya tidak mengabaikan dari segi kualitas, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah yang banyak itu adalah kekuatan dan ternyata musuh islam cukup takut dan segan dengan hal itu.

Oleh karenanya kerjasama dalam dakwah harus ditanamkan didalam jiwa para pegiat dijalan dakwah yang mengajak manusia kepada kebenaran dan mencegah dari kemungkaran sehingga islam menjadi agama yang tertinggi diatas segala agama yang ada.

Dengan sinergi kita bisa saling memotivasi antara satu dengan yang lain, saling mengingatkan antara satu dengan yang lain, mengingatkan ketika yang lain berada didalam kemungkaran, dan hendaknya mereka memilih metode yang baik dan lemah lembut untuk digunakan dalam menyampaikan kebenaran dan peringatan ketika ada yang melakukan kemungkaran.

Maka kalau perintah sinergi itu wajib maka apatah lagi para dai, ustad, ulama ketika turun kemedan dakwah sudah seyogyanya bersinergi dengan qawafil dakwah yang lain yang mengajak kepada allah dan rasul-Nya kapanpun dan dimanapun mereka berada. Walaupun dalam beberapa hal berbeda maka cukuplah kalimat tauhid laa ilaha illallah diatas bashirah bisa menyatukan kita.

_____

Penulis: Yoshi Putra Pratama (Mahasiswa UIM KSA)

Baca Juga