Bahasa Arab, Kunci Kesuksesan Memahami Agama

Amalan Sunnah
Super Admin
23 Mar 2019
Bahasa Arab, Kunci Kesuksesan Memahami Agama

Pernahkah kita berfikir bisa hidup di sebuah negara yang kita tidak mengetahui bahasa mereka?

Pernahkah kita berfikir mengapa bahasa Arab Allah Subhanahu Wata'ala gunakan untuk menurunkan syari'at Islam yang mulia ini?

Tidaklah kita cukup malu jika apa yang Allah sampaikan kepada diri kita, kita sebagai seorang muslim tidak memahaminya dengan baik? Bahkan masih butuh kepada terjemahan.

Maka para pembaca sekalian, bahasa adalah kunci segala sesuatu, pintu gerbang ilmu, apatah lagi ilmu agama.


Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :

 وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ * نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ * عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ * بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ

"Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam, Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas." [Q.S. As Syu'ara 192-195]


Kita sholat menggunakan bahasa Arab. Kita membaca Alquran menggunakan bahasa Arab. Kita membaca hadits-hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menggunakan bahasa Arab. Kita membaca kitab-kitab para ulama menggunakan bahasa Arab, maka sangat disayangkan ketika kita adalah seorang muslim tapi tidak pernah belajar bahasa Arab.

Maka merupakan sebuah kemuliaan yang tidak terhingga, ketika seorang muslim mendapatkan taufiq untuk belajar bahasa Arab dan bisa menguasainya. (Anda termasuk orang-orang pilihan dan wajib banyak bersyukur)


Bahkan saking pentingnya bahasa Arab, ada kalimat yang masyhur dari Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu :

تعلموا اللغة العربية فإنها جزء من دينكم

"Belajarlah oleh kalian bahasa Arab karena dia adalah merupakan bagian dari agama kalian."


Oleh karenanya anda akan melihat perbedaan yang sangat jauh antara orang-orang yang paham bahasa Arab dan tidak.

Bahkan Imam as-Syafi'i  Rahimahullah mengatakan dalam kitab Ar-Risalah :

" ولسان العرب أوسع الألسنة مذهباً ، وأكثرها ألفاظاً ، ولا نعلمه يحيط بجميع علمه إنسان غيرُ نبي " انتهى

"Dan lisan Arab adalah lisan yang paling luas madzhabnya, dan paling banyak lafadznya, dan kami tidak mengetahui manusia yang meliputi segala ilmunya kecuali Nabi". (Ar-Risalah h. 34)

Orang yang tidak memahami bahasa Arab dia akan kesulitan mencari sumber yang otentik dari hasil karya para ulama. Karena jika seseorang tidak memahami bahasa Arab, maka dia hanya akan menggali ilmu dari khasanah yang sudah diterjemahkan. Dan ini poin penting, pemahaman bacaanya akan sangat tergantung pada kekuatan (pemahan) si penerjemah. Jika terjemahan salah, maka dia tidak bisa menghindar. Minimal jika terjemahannya benar dia tidak akan bisa merasakan indahnya sastra Arab yang kebanyakan tidak bisa tergambar dalam kata-kata pada selain bahasa Arab.

Sebenarnya sudah sangat cukup penjelasan fadhilah bahasa Arab dengan terpilihnya dia sebagai bahasa Alquran al-Karim, yang merupakan mukjizat yang kekal sampai datang hari kiamat. Kitab yang mengatur seluruh kehidupan manusia dan lebih dari itu Allah memilih Rasul-Nya yang terakhir dari bangsa Arab dan berbicara dengan bahasa mereka yaitu bahasa Arab yang fasih.


Allah Subhanahu Wata'ala berfirman

 وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلنَّاسِ فِي هَذَا الْقُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ . قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِي عِوَجٍ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

 "Dan sungguh, telah Kami buatkan dalam Al-Qur'an ini segala macam perumpamaan bagi manusia agar mereka dapat pelajaran. (Yaitu) Al-Qur'an dalam bahasa Arab, tidak ada kebengkokan (di dalamnya) agar mereka bertakwa." [Q.S. Az Zumar 27-28]


Bahkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan :

" اللسان العربي شعار الإسلام وأهله "

"Lisan (bahasa) Arab adalah syi'ar agama Islam dan para pemeluknya." (Iqtidha' Shirat al-Mustaqim 1/519)

Jika kita sudah mengetahui fadhilah dan kedudukan bahasa Arab, kemudian dengan mengajarkan bahasa Arab kepada kaum muslimin, maka anda akan mendapatkan hal-hal berikut :

Dengan mengajarkannya, maka dia (pengajar) sudah menjadi sebab tersebarnya banyak keutamaan kepada manusia.

Dengan hal itu dia sudah turut andil dalam memudahkan manusia mengahafal Alquran, memahaminya, dan mengamalkannya.

Menjadi sebab tersebarnya ilmu syariat dengan sangat pesat kepada seluruh manusia dan menambahkan himmah (semangat) kaum muslimin dalam belajar.

Pengajar bahasa Arab akan mendapatkan pahala orang yang belajar kepadanya karena dia sudah menjadi kunci pembuka kepada banyak cabang ilmu agama yang lainnya.


Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :

 مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِه

"Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala yang semisal pelakunya" (H.R. Muslim 1893)


Maka barangsiapa yang menolak belajar bahasa Arab maka dia telah mengharamkan (menjauhkan) dirinya dari kebaikan yang sangat banyak.

Tidak ada kata terlambat, maka selama jiwa masih dikandung badan kita masih memiliki kesempatan untuk belajar.


_____

Penulis: Yoshi Putra Pratama (Mahasiswa UIM-KSA)

Editor: Muhammad Istiqomah, Lc.

Baca Juga