URGENSI TADABUR AL-QURAN

Naskah Khutbah
Asdar
24 Apr 2025
URGENSI TADABUR AL-QURAN

JUMAT, 26 Syawal 1446 H / 25 April 2025 M
 Oleh Muhammad Ode Wahyu, S.Pd., S.H.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk senantiasa mentadabburi ayat-ayat al-Qur'an. Tadabbur maksudnya merenungi dan menghayati serta memperhatikan kandungan makna pada ayat-ayat al-Qur'an sebagai upaya memahaminya. Dengan demikian itu, seorang hamba dapat mengetahui inti sari pesan-pesan yang Allah sebutkan pada setiap ayat-ayat-Nya, baik itu larangan atauupun perintah, hal-hal yang disukai atau tidak disukai Allah.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Al-Qur'an adalah kitab petunjuk, berisi penjelasan-penjelasan dan sifatnya sebagai pembeda. Allah -Ta'ala- menyebut hal itu dalam al-Qur'an. Allah -Ta'ala- berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Terjemahannya: "Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah/ 2:185)

Namun, petunjuk dan penjelasan-penjelasan dari al-Qur’an itu tidak bisa kita raih kecuali dengan memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Allah -Ta'ala- menyifati seorang yang tidak mentadabburi ayat-ayat al-Qur'an sebagai orang yang terkunci hatinya.

Allah -Ta'ala- berfirman:

أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

Terjemahannya: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?". (QS. Muhammad/ 47:24).

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Kesesatan bahkan kekufuran masih sangat mungkin terjadi pada seorang hamba manakala ia membaca al-Qur'an, namun ia meninggalkan tadabbur terhadapnya.

Kesesatan kelompok Khawarij adalah contoh nyata yang terjadi di zaman Nabi -Shallallahu 'alaihi wasallam- dan para sahabatnya. Pada saat menjelaskan kelompok Khawarij, Rasulullah  -Shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:

يَحْقِرُ أحَدُكُمْ صَلَاتَهُ مع صَلَاتِهِ، وصِيَامَهُ مع صِيَامِهِ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كما يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ،

Artinya: "Kalian akan merasa hina dengan salat kalian jika membandingkannya dengan salat mereka dan kalian akan merasa hina dengan puasa kalian jika membandingkannya dengan puasa mereka. Tapi mereka keluar dari agama ini  sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya." (HR. Bukhari).

Mereka salat, mereka puasa, mereka mengklaim diri sebagai muslim yang paling taat, bahkan jika kita membandingkan salat lail dan puasa sunnah yang kita lakukan dengan mereka yang mereka lakukan, kita akan menganggap hina salat dan puasa yang kita lakukan jika dibandingkan dengan mereka. Tapi, dengan itu semua, Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- menyebutkan bahwa ternyata keluar dari agama Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya.

Penyebabnya? Ternyata karena tidak mentadabburi ayat-ayat al-Qur'an. Hanya sekedar membacanya saja tanpa upaya memahami kandungannya. Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:

يَقْرَأُوْنَ القُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ

Artinya: "Mereka membaca al-Qur'an, tapi tidak lewat dari tenggorokannya." (HR. Tirmidzi).

Mereka membaca huruf-huruf al-Qur'an, tapi hanya sebatas pada huruf-hurufnya saja, sampai di lisan mereka saja, tapi tidak ada upaya untuk memahami kandungannya dengan benar dengan hati yang Allah ciptakan untuk memahami ayat-ayat itu. Akhirnya, merekapun tersesat hingga keluar melesat jauh dari ajaran islam yang benar.

Ketika menjelaskan sabda Nabi tersebut, Imam an-Nawawi –rahimahullah- berkata:

المرادُ: أنَّهُم ليسَ لهُم فيهِ حَظٌّ، إلَّا مُرورُهُ على ألسِنَتِهِم، لا يَصِلُ إلى حُلوقِهِم، فَضْلًا عن أنْ يَصِلَ إلى قُلوبِهِم؛ لأنَّ المَطلوبَ: تَعَقُّلُهُ، وتَدَبُّرُهُ بوقوعِهِ في القَلبِ.

"Maksudnya tidak ada bagian dari mereka pada bacaan al-Qur'annya melainkan sekedar lewat lisannya saja, tapi tidak sampai pada kerongkongan apalagi mau sampai pada hatinya. Sebab, sesungguhnya yang diharapkan dari bacaan al-Qur'an adalah pemahaman terhadapnya, pentadabburan terhadapnya sehingga pesan-pesannya sampai ke dalam hati." (Fathul Bari: 12/293).

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Allah ingin kita membaca al-Qur'an untuk memahami kandungannya, memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, tidak sekedar membaca huruf-hurufnya saja dan meninggalkan upaya memahaminya.

Allah -Ta'ala- berfirman:

كِتَابٌ أَنزلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الألْبَابِ

Terjemahannya: "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shad/ 38:29).

Imam az-Zarqani -rahimahullah- berkata: "Sesungguhnya para salaf kita telah sukses dengan kesuksesan yang gemilang dengan al-Qur'an. Sekalipun jumlah mereka sedikit, hidup mereka sederhana, mushaf pun jarang mereka miliki bahkan jumlah para penghafal al-Qur'an di zaman itu lebih sedikit jika dibandingkan dengan kaum penghafal al-Qur'an hari ini. Rahasia kesuksesan mereka adalah banyaknya dari mereka yang mempelajari al-Qur'an dan mengambil harta karun hidayah-hidayahnya. Adapun kaum muslimin hari ini, mereka hanya mencukupkann diri dengan pelafalan huruf-hurufnya saja, membacanya dengan irama yang indah dan bangga dengan mushaf yang mereka bawa, tapi lupa atau bahkan pura-pura lupa bahwa berkah terbesar al-Qur'an hanyalah pada tadabbur ayat-ayatnya serta pengamalan terhadap adab-adabnya." (Manahil al-Irfan Fi Ulum al-Qur'an: 7/6)

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Sesungguhnya Allah -Ta'ala- telah mengancam siapa saja yang tersesat dari jalan yang benar karena tidak mentadabburi ayat-ayatNya berupa siksa neraka jahannam pada hari kiamat kelak

Allah -Ta'ala- berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالأنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Terjemahannya: "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi) neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf/ 7:179)

Hal itu karena hujjah telah tegak, sarana untuk memahaminya sudah sampai berupa terjemahan-terjemahan al-Qur’an serta tafsir-tafsirnya, alat untuk memahaminya telah Allah ciptakan pada tubuh berupa hati, namun manusia mengabaikannya, lalai terhadapnya. Akibatnya, kesesatan terjadi pada manusia.

Dapat kita lihat saat ini akibatnya, sebagian kaum muslimin akhirnya merasa anti terhadap syariat Islam sendiri. Mereka hanya memilih yang sesuai dengan perasaannya saja. Adapun yang tidak sesuai keinginannya, mereka tolak sekuat-kuatnya. Padahal sebelumnya mereka telah yakin bahwa al-Qur'an merupakan petunjuk dan pembeda.

Syariat hijab ditentang, aurat yang tampak pada tubuh dianggap sebagai hal yang lumrah. Mereka tidak peduli ayat yang menyebutkan peringatan Allah terhadap manusia karena Adam dan Hawwa telah dikeluarkan dari surga dengan tipuan setan agar aurat mereka tampak dan terlihat.

Parahnya lagi, sebagian kaum muslimin masih percaya bahwa mereka adalah keturunan manusia yang merupakan hasil evolusi dari seekor kera, keturunan buaya, keturunan biawak, kambing dan hewan-hewan lainnya. Padahal, beberapa kali Allah -Ta'ala- telah menyebutkan asal-usul manusia dalam al-Qur'an.

Jangan tanya lagi dengan penolakan para wanita muslimah terhadap syariat bolehnya laki-laki menikah beberapa orang wanita yang di atur oleh syariat. Bukan hanya wanitanya saja, tapi sebagian laki-lakinya juga menganggap itu sebagai perbuatan buruk. Semua itu jelas merupakan kesesatan berpikir. Terjadinya semua kesesatan itu sebagaimana yang terjadi pada kaum khawarij, membaca al-Qur'an tetapi enggan mentadabburinya.

Oleh karena itu, sudah saaatnya kita meningkatkan kualitas bacaan al-Qur’an kita. Membaca dengan upaya memahami kandungan bacaan kita. Tidak tergesa-gesa ingin mengkhatamkan al-Qur’an namun meninggalkan tadabburnya.

Syaikh Hikmat bin Basyir Yasin -hafizhahullah- berkata:

فالعِبْرَةُ بالتَّدَرُّبِ، وليسَ بِكَثْرَةِ القِراءةِ، أمَّا إذا اجتَمَعَ الأمرانِ، فَنُورٌ على نُورٍ

"Intinya adalah tadabbur al-Qur'an, bukan banyaknya bacaan. Adapun jika kedua hal itu terlaksana maka hal itu merupakan cahaya di atas cahaya." (Manhaj Tadabbur al-Qur'an al-Karim: 56).

Beliau juga berkata:

إنَّ التِّلاوَةَ حَقَّ التِّلاوَةِ لا تَقتَصِرُ على القِراءةِ والتَّرتِيلِ فَقط، وإنَّما تَنبثِقُ عن فَهمٍ وعَمَلٍ

"Sesungguhnya bacaan yang sebenar-benarnya bacaan adalah bacaan yang tidak terbatas pada bacaan dan tartilnya saja, tapi bacaan yang sesungguhnya adalah bacaan yang melahirkan pemahaman dan amalan" (Manhaj Tadabbur al-Qur'an al-Karim: 57).

Semoga Allah karunikan kita hati yang bersih dan semakin rindu membaca al-Qur’an serta berupaya memahami kandungannya. Aamiin.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أُوْصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَإِنَّهَا زَادُ المُتَّقِينَ وَعُدَّةُ الصَّالِحِينَ.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga bersalawat kepada beliau dan jangan lupakan doa-doa terbaik untuk saudara-saudara kita di Palestina khususnya Gaza yang sampai saat ini masih mengalami genosida dari biadab Israel.

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.


Download PDFnya di https://bit.ly/UrgensiTadabburAlquran

Baca Juga