UNTAIAN NASIHAT UNTUK PEMIMPIN

Naskah Khutbah
Asdar
22 Aug 2024
UNTAIAN NASIHAT UNTUK PEMIMPIN

JUMAT, 18 Safar 1446 H / 23 Agustus 2024 M
 Oleh Dr. Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Di antara ajaran penting dalam agama kita adalah menasihati pemimpin kaum muslimin. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ )رَوَاهُ مُسْلِمٌ.(

Artinya: “Agama adalah nasihat.” Kami (sahabat) bertanya, “Kepada siapa?” Beliau menjawab, “Kepada Allah, kepada Kitab-Nya, kepada Rasul-Nya, dan kepada pemimpin-pemimpin kaum muslimin serta rakyat secara umum.” (HR. Muslim).

Makna nasihat adalah menginginkan kebaikan kepada yang dinasihati. Imam Ibnul Atsir rahimahullah mengatakan tentang makna dari nasihat:

هِيَ إِرَادَةُ الْخَيْرِ لِلْمَنْصُوحِ لَهُ  )النهاية 5/63(

Artinya: “Ia (nasihat) adalah menginginkan kebaikan bagi yang dinasihati”. Kitab An-Nihayah (5/63).

Menasihati pemimpin tentunya dalam rangka mewujudkan “shalahul Ibadi wal Bilad” yang maknanya adalah terbentuknya suatu masyarakat dan sistem kenegaraan yang baik yang selaras dengan nilai-nilai dan ajaran agama Islam. “Shalahul ibad wal bilad” apabila terwujud maka akan mengantarkan kepada predikat negara yang disebutkan dalam Al-Qur’an dengan istilah “Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur” atau “negara yang makmur dan Tuhan yang Pengampun”.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Pada kesempatan yang berbahagia ini izinkanlah kami selaku khatib untuk menyampaikan beberapa nasihat kepada seluruh pemimpin-pemimpin negeri ini baik di tingkatan eksekutif, legislatif, maupun yudikatif di tengah kisruhnya tatanan kepemimpinan negeri kita akhir-akhir ini. Semoga dengan nasihat ini bisa menjadi pengingat buat kita semua dalam mewujudkan cita-cita “Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur”.

Yang pertama:

Hendaklah kepada seluruh pemimpin negeri ini untuk takut kepada Allah dan senantiasa bertaqwa kepada-Nya. Kita mengingatkan untuk takut kepada Allah karena semua kebijakan-kebijakan yang diambil dan diputuskan akan dimintai pertanggung jawabannya di hadapan Allah. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُم ْمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ

Artinya: "Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya tentang apa yang kalian pimpin. Seorang pemimpin yang memimpin banyak manusia akan ditanya tentang mereka (rakyatnya)”. (Muttafaq alaihi).

Ingatlah juga bahwa persidangan di hadapan Allah tidak mengenal sogokan uang ataupun harta benda serta bisikan-bisikan orang dalam. persidangan di hadapan Allah adalah persidangan yang paling adil dan jujur yang bersih dari segala macam intervensi-intervensi tersebut karena di hari itu tiada yang berguna kecuali “Qalbun Salim”/ hati yang selamat. Allah berfirman:

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙاِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْم

Terjemahnya: Hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS. Asy-Syu’ara/ 26:88-89).

Yang kedua:

Hendaklah kepada seluruh pemimpin negeri ini untuk senantiasa berlaku adil dan meninggalkan segala macam bentuk kezaliman. Keadilan adalah salah satu kewajiban paling utama bagi seorang pemimpin. Keadilan pemimpin tercermin pada penegakan hukum yang tidak pilih kasih dan tidak membeda bedakan. Pemimpin tidak boleh membedakan antara kaum elit atau kaum jelata. Pemimpin juga tidak boleh membedakan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya hanya karena sesuai atau tidak sesuai dengan kepentingannya. Telah lama Nabi kita shallallahu alaihi wasallam mengingatkan bahaya ketidakadilan pemimpin suatu negeri yaitu berakibat kebinasaan kaum tersebut. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَمَّا بَعْدُ ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ النَّاسَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ ، وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمِ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ ، وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ ، لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا

Artinya: “Amma ba’du: Sesungguhnya telah membinasakan umat sebelum kalian, ketika di antara orang-orang terpandang yang mencuri, mereka dibiarkan (tidak dikenakan hukuman). Namun ketika orang-orang lemah yang mencuri, mereka mewajibkan dikenakan hukuman hadd. Demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri, aku akan memotong tangannya.” (HR. Bukhari no. 4304 dan Muslim no. 1688).

Keadilan dari seorang pemimpin akan bermanfaat untuk seluruh negeri dan sebelum itu semua sifat adilnya akan bermanfaat untuk dirinya sendiri di hari kiamat kelak. Nabi shallallahu alaihi wasallam menjelaskan ada tujuh golongan yang dinaungi Allah di hari kiamat ketika tiada naungan kecuali naungan-Nya. Dan yang paling pertama disebutkan oleh Nabi shalllahu alaihi wasallam adalah “Imamun ‘Aadil” atau pemimpin yang adil.

Yang ketiga:

Hendaklah seluruh pemimpin kita untuk senantiasa tetap amanah dan tidak berkhianat. Amanah adalah sifat mutlak yang wajib dimiliki oleh setiap pemimpin. Seorang pemimpin harus mengingat bahwa jabatannya yang ia emban saat ini adalah mandat yang diberikan rakyat kepadanya setelah tentunya amanah dari Allah Azza wa Jalla. Amanah tercerminkan dalam sikap pemimpin yang senantiasa mengedepankan maslahat umum rakyatnya di atas maslahat pribadi dan golongannya dalam pengambilan kebijakan. Pemimpin yang hanya bekerja untuk kepentingan pribadinya, keluarganya, kelompoknya saja atau bahkan untuk kepentingan asing yang rakus adalah pemimpin yang tidak amanah. Dalam kaidah fiqih disebutkan:

تَصَرُّفُ الرَاعِي عَلَى الرَعِيَّةِ مَنُوطٌ بِالمَصْلَحَةِ

Artinya: “Tindakan pemimpin atas rakyat terikat oleh kepentingan atau kemaslahatan umum”.

Untuk tercapainya hal ini maka pemimpin harus memiliki sifat kasih terhadap rakyatnya dan memposisikan dirinya layaknya seorang wali yang menaungi seorang anak yatim. Seorang wali yatim tidak menggunakan harta yatim kecuali demi kemaslahatan yatim tersebut. Maka seorang pemimpin juga tidak menggunakan jabatannya serta harta rakyatnya kecuali demi kemaslahatan rakyatnya. Atas dasar ini Imam Syafi’i mengatakan:

مَنْزِلَةُ الْإِمَامِ مِنَ الرَّعِيَّةِ مَنْزِلَةُ الْوَلِي مِنَ الْيَتِيْمِ

Artinya: “Kedudukan imam/pemimpin atas rakyatnya seperti kedudukan wali terhadap anak yatim”.

Pemimpin yang tidak mengedepankan maslahat umum rakyatnya adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah ini. Sifat khianat adalah sifat orang munafik dan merupakan sifat penghuni neraka. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Artinya: “Tanda orang munafik ada tiga yaitu apabila bercerita dia berdusta, apabila berjanji dia menyelisihi janjinya, dan apabila diberi amanah (kepercayaan) ia berkhianat”. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda ketika menjelaskan calon-calon penghuni neraka, antara lain

وَالْخَائِنُ الَّذِي لَا يَخْفَى لَهُ طَمَعٌ، وَإِنْ دَقَّ إِلَّا خَانَهُ

Artinya: “Pengkhianat, yaitu orang yang tidak samar lagi sifat tamaknya (terang-terangan), walaupun sesuatu yang kecil dia selalu berbuat khianat”. (HR. Muslim).

Dan di hadis lain Nabi shalllahu alaihi wasallam menjelaskan haramnya syurga bagi pemimpin-pemimpin yang khianat.

ماَ مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيْهِ اللَّهُ رَعِيَّةً، يَمُوْتُ يَوْمَ يَمُوْتُ، وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلاَّ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

Artinya: “Tidaklah seorang hamba diamanahkan Allah untuk mengurus rakyat, lalu kemudian ia meninggal dalam keadaan curang/khianat terhadap rakyatnya kecuali Allah akan mengharamkan syurga baginya”. [HR. Muslim]. Na’udzu billah.

Semoga Allah memberikan kita pemimpin yang senantiasa amanah. Amin.

Demikianlah beberapa untaian nasihat penting buat pemimpin negeri kita semoga menjadi renungan buat kita semua. Jangan lupa juga kita sebagai rakyat untuk terus mendoakan pemimpin kita agar senantiasa mendapatkan taufiq dari Allah Azza wa Jalla. Aamiin...

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Kaum muslimin yang berbahagia!

Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga bersalawat kepada beliau dan jangan lupakan doa-doa terbaik untuk saudara-saudara kita di Palestina khususnya Gaza yang sampai saat ini masih mengalami genosida dari biadab Israel.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
 اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Download PDFnya di https://bit.ly/UntaianNasihatUntukPemimpin

Baca Juga