Sunnah-Sunnah Ketika Hujan Turun

Amalan Sunnah
Super Admin
03 Dec 2018
Sunnah-Sunnah Ketika Hujan Turun

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Dzat yang memberikan rezeki bagi seluruh makhluk-Nya bahkan tidak ada hewan yang melata di muka bumi ini melainkan rezekinya telah ditanggung oleh Allah Subhanahu Wata'ala. 

Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata'ala dalam Al Qur'an :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." [Q.S. Hud : 6]

Dan Maha Suci Allah yang telah menurunkan hujan dari langit yang tidak bertiang, segala puji bagi Allah yang telah menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dari tanah yang semula kering kerontang.

وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." [Q.S. Al-An'am : 99]

Alhamdulillah, sekarang di bumi pertiwi negeri kita yang kita cintai, gemah ripah loh jinawi yang hijau royo-royo kini telah memasuki musim penghujan atas berkat Rahmat dari Allah Subhanahu Wata'ala. 

Sudah seharusnya ketika musim penghujan seperti ini kita lebih meningkatkan kesyukuran kita kepada Allah yang masih menurunkan hujan. Walaupun banyak diantara hamba-Nya yang tidak bersyukur atas banyak nikmat yang diberikan kepada mereka.

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

"Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur." [Q.S. Saba' : 13]

Berikut sunnah-sunnah yang seyogyanya dilakukan oleh setiap muslim ketika hujan turun:

1. Membaca Doa ketika Hujan Turun. 

Sebagai seorang hamba yang ingin selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh penciptanya, maka ketika nikmat hujan turun maka hendaknya membaca doa.

اللهم صيباً نافعاً

"Yaa Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat ".

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dahulu ketika hujan turun beliau mengucapkan :

اللهم صيباً نافعاً

"Yaa Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat ". (H.R. Bukhari)

Kenapa kita diajarkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk meminta hujan yang bermanfaat?

Hal itu dikarenakan hujan ketika sangat banyak bisa jadi itu malah tidak membawa berkah (manfaat) akan tetapi membawa petaka dan musibah, atau bisa jadi ketika hujan turun hanya sedikit, padahal tempat tersebut sangat membutuhkan air, juga yang seperti ini kurang bermanfaat bagi manusia.

Oleh karenanya, kita meminta agar hujan yang diturunkan oleh Allah sesuai dengan kebutuhan kita. Tidak terlalu banyak sehingga menyebabkan bencana ataupun tidak terlalu sedikit sehingga manusia kekurangan air.

Maka ketika kita berdoa dengan doa ini, maka kita telah turut menyelamatkan kaum muslimin dari bencana karena air yang turun berlebihan atau menjadikan hujan yang turun sebagai rahmat.

Diriwayatkan juga oleh ummul mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika melihat hujan beliau berkata :

رحمة

"(Yaa Allah turunkanlah) rahmat". (H.R. Muslim)

2. Membasahi Diri dengan Air Hujan.

Ini mungkin biasa atau malah sering kita lakukan ketika kecil, tapi sekarang entah kenapa kita jarang melakukannya kecuali kalau kepepet dan kehujanan di jalan.

Mau tidak mau ini merupakan di antara sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika hujan turun.

Sebagaimana hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata :

  أصابنا ونحن مع رسول الله صلى الله عليه وسلم مطر فحسر رسول الله صلى الله عليه وسلم ثوبه حتى أصابه من المطر، فقلنا: يا رسول الله لم صنعت هذا؟ قال: لأنه حديث عهد بربه تعالى

 

"Pada suatu pagi ketika kami bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian turunlah hujan, maka beliau menyibakkan pakaiannya sampai (badan beliau) terkena hujan. Maka kami mengatakan : ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?’ Beliau menjawab : ‘Karena ini merupakan jawaban dari janji Allah Ta'ala." (H.R. muslim)

Imam An-Nawawi Rahimahullah mengatakan :

معنى حسر كشف، أي كشف بعض بدنه، ومعنى قوله حديث عهد بربه أي بتكوين ربه إياه، ومعناه أن المطر رحمة وهي قريبة العهد بخلق الله تعالى لها

"Makna dari hasr dan kasyf adalah menyibakkan sebagian (pakaian yang menutup) tubuh beliau, dan makna al-'ahdu birabihi ialah hujan itu adalah buatan-Nya, dan sesungguhnya hujan itu adalah rahmat dan janji yang Allah wujudkan di antara hamba-Nya."

3. Berdoa ketika Turun Hujan

Iya, yang berikutnya adalah kita berdoa kepada Allah Subhanahu Wata'ala yang Maha mengabulkan doa, karena waktu hujan adalah di antara waktu yang mustajab untuk kita berdoa meminta kebaikan di dunia dan di akhirat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

ثنتان ما تردان: الدعاء عند النداء، وتحت المطر

"Dua (waktu) yang tidak ditolak doanya (orang yang berdoa pada waktu tersebut, red) : Doa ketika adzan (setelahnya), dan doa ketika hujan". (Shohih Al-Jami').

4. Berdoa ketika Hujan Berhenti

Luar biasanya agama kita ini, kehidupan sehari-hari seorang muslim dituntun oleh agama agar mendapatkan kebaikan yang sempurna.

Di antaranya ketika hujan telah selesai turunpun kita dianjurkan untuk berdoa. Kita mengatakan :

مطرنا بفضل الله ورحمته

"Kita mendapatkan hujan karena fadhilah dari Allah dan rahmat-Nya."

Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits yang panjang, Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda :

مطرنا بفضل الله ورحمته فذلك مؤمن بي كافر بالكوكب

"Kita mendapatkan hujan karena fadhilah dari Allah dan rahmat-Nya, oleh karenanya orang mukmin beriman kepadaku dan telah kufur kepada bintang-bintang." (H.R. Bukhari dan Muslim).

Kemudian sebelum kami menutup pembahasan ini ada beberapa hal yang kelihatannya remeh tapi tidak sebaiknya dilakukan dan tidak diucapkan oleh seorang muslim ketika hujan.

Hal-hal lain yang harus dihindari dan ditinggalkan ketika turun hujan, antara lain :

1. Mencela hujan padahal hujan merupakan rahmat Allah.

2. Lupa sama sekali tidak membaca doa hujan.

3. Tidak berdoa meminta kebaikan di dunia dan akhirat padahal itu adalah waktu yang sangat mustajab.

4. Tidak Istisy'ar (merasakan dan meyakini) bahwa Allah sangat sayang kepada hamba-Nya.

Marilah kita memohon kepada Allah agar sentiasa diberikan taufik untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan beramal dengan amal yang sholih.

Kenapa kita harus ihtimam (fokus) kepada menambah amal kita? Karena nanti di akhirat kita tidak ditanya tentang amalan orang lain, akan tetapi bagaimana amalan kita sendiri.

___

Yoshi Putra Pratama

(Mahasiswa UIM KSA)

Baca Juga