SUCIKAN DIRIMU DI BULAN RAMADAN

Naskah Khutbah
Asdar
21 Apr 2022
SUCIKAN DIRIMU DI BULAN RAMADAN

JUMAT, 20 RAMADAN 1443 H / 22 APRIL 2022 M

Oleh : Lukmanul Hakim Sudahnan Lc., MA

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

 

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah. 

Manusia adalah makhluk yang rentan terjatuh ke dalam perbuatan dosa dan sangat berpotensi untuk terjerembab ke dalam kubangan maksiat, sebab mereka bukan makhluk yang makshum, Allah azza  wajalla berfirman mengutip ucapan Nabi Yusuf alaihis salam:

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ

Artinya : "Dan aku tidak menyatakan diriku bebas dari kesalahan, karena sesungguhnya nafsu selalu mendorong kepada kejahatan." QS Yusuf 53.

Dan Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda seakan menegaskan perkara diatas,

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Artinya : "Semua manusia rentan terjatuh ke dalam dosa, dan sebaik-baik orang yang terjatuh ke dalam dosa adalah yang bertobat." HR Tirmizi.

Jamaah salat Jumat yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Hal penting yang perlu dijelaskan, bahwa maksiat dapat merusak kejernihan hati dan kesuciannya, sebab maksiat mewariskan noda hitam di hati sehingga dapat meredupkan cahayanya, padahal hati merupakan sumber kebahagiaan dan kemuliaan seorang hamba di dunia dan akhirat.

Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam  bersabda,

إنَّ العَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتةٌ سَوْدَاءُ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ، وَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذي ذَكَرَ اللَّه ((كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ)).

Artinya : "Sesungguhnya seorang hamba jika terjatuh ke dalam maksiat, akan dititikkan dalam hatinya noda hitam, jika ia tinggalkan dan memohon ampun serta bertaubat, maka hatinya bersih kembali, dan jika ia mengulang kembali perbuatan maksiat itu hingga hatinya dipenuhi dengan noda hitam, maka itulah yang dimaksud dengan "rān" dalam firman Allah (dalam QS. Al Muthaffifin ayat 14) :

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Artinya : "Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu menutupi hati mereka." (HR. Tirmidzi)

Yang dimaksud dengan "rān" dalam ayat diatas menurut Hasan al-Baṣri rahimahullah adalah noda dosa yang bertumpuk sampai membutakan hati, sehingga menjadikan hati tersebut mati.

Abdullah bin Abbas radiyallahu anhuma memaparkan tentang dampak buruk maksiat, beliau mengatakan,

وَإِنّ لِلسَّيِّئَة سَوَادًا فِي الْوَجْهِ وَظُلْمَةً فِي الْقَلْبِ وَوَهْنًا فِي الْبَدَنِ وَنَقْصًا فيِ الرِّزْقِ وَبُغْضاً فِي قُلُوْبِ الْخَلْقِ

Artinya : "Sesungguhnya maksiat mewariskan kekelaman pada wajah, kegelapan pada hati, kelemahan di badan, pengurangan pada rezki dan rasa benci pada makhluk-makhluk Allah."

Tumpukan dari noda dosa tersebut yang menjadikan hati lemah untuk melakukan amalan-amalan kebaikan, ibarat badan yang sedang sakit, sehingga tidak maksimal dalam beraktifitas, demikian juga dengan hati yang sakit; tidak maksimal pula dalam mengaplikasikan keimanannya dalam bentuk amalan, Allah azza wajalla berfirman,

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

Artinya : "Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta." (QS. Al-Baqarah ayat 10).

Jika penyakit di dalam hati tersebut dibiarkan dan tidak diobati, maka bukan mustahil hati tersebut menjadi hati yang mati sehingga menjadi hati yang sangat keras, dan hampir mustahil masuk cahaya hidayah ke dalamnya karena telah ditutup oleh Allah azza wajalla, Allah berfirman,

خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Artinya : "Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka ditutup dan mereka akan mendapat azab yang berat." (QS. Al-Baqarah ayat 7).

Kaum muslimin, Jamaah salat jumat yang dirahmati oleh Allah azza wajalla.

Jika diteliti dampak negatif dari maksiat dari pemaparan diatas, maka hal yang paling berbahaya dan mengerikan adalah ternodanya hati dengan noda-noda dosa, padahal hati merupakan komponen yang paling krusial pada tubuh manusia, ia ibarat panglima dan pemimpin bagi tubuh; baik dan buruknya anggota badan seseorang ditentukan oleh kondisi hatinya, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ألَا وإنَّ في الجَسَدِ مُضْغَةً: إذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وإذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، ألَا وهي القَلْبُ.

Artinya : "Ingatlah,  sesungguhnya di dalam tubuh adalah segumpal daging, jika ia baik maka akan baik pula seluruh tubuh, namun jika ia buruk, maka akan buruk pula seluruh tubuh, ingatlah segumpal daging tersebut adalah hati." (Muttafaqun 'alaihi).

Hadis diatas dengan gamblang menjelaskan tentang posisi krusial dari hati, bahwa bertumpuknya noda dosa pada hati dapat melemahkannya dan dapat menjadikannya sakit bahkan tidak mustahil mengakibatkan kematian bagi hati tersebut sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya.

Padahal kemuliaan manusia disisi Allah azza wajalla dilihat dari kualitas dan kebaikan hatinya, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأمْوالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa wajah dan harta-harta kalian, namun Dia melihat kepada hati dan perbuatan kalian." HR. Muslim.

Hadis ini memaparkan tentang tolak ukur kemuliaan hamba di hadapan Allah azza wajalla, bahwa tolak ukurnya adalah kondisi hatinya.

Urusan kesucian hati kebersihannya ini bertambah urgen, karena mudah dan sukarnya perjalanan akhirat seorang hamba ditentukan oleh kualitas hati, Allah azza wajalla berfirman,

وَلَا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ (87) يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89(

Artinya : "Dan jangan Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan (87) (Yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna (88) kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (QS. Al-Syu'ara ayat 87 – 89).

Kaum muslimin, Jamaah salat jumat yang dirahmati oleh Allah azza wajalla.

Bulan Ramadan adalah bulan yang sarat dengan berkah dan kebaikan, bulan ini memiliki banyak sekali keistimewaan, dan hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya sematan julukan bagi bulan ini, bulan Ramadan dikenal dengan bulan rahmat, sebab pada bulan ini curahan rahmat Allah azza wajalla seakan tertumpah kepada para hamba-Nya. Bulan Ramadan dengan bulan 'itqun mina al-nar (pembebasan dari api neraka) sebab di bulan ini Allah azza wajalla berkenan membebaskan hamba-hambanya dari api neraka. Bulan Ramadan juga dikenal sebagai bulan maghfirah (ampunan), sebab ampunan Allah terhampar bagi hamba-hamba-Nya yang penuh dengan dosa.

Menelisik salah satu nama bagi bulan Ramadan, yaitu syahru al-maghfirah (bulan ampunan dosa) maka bulan Ramadan merupakan momentum yang sangat representatif untuk menyucikan jiwa dan menjernihkan hati serta membersihkannya dari noda-noda dosa yang selama ini melekat diatasnya.

Sebelas bulan berlalu, tentu banyak dosa dan maksiat yang dilakukan sehingga menodai kesucian hati, baik dosa secara lisan maupun dosa secara amalan, baik dosa yang bersifat disengaja, maupun dosa yang tidak disengaja. Fakta ini menuntut kita untuk bergembira dan bersuka ria dengan datangnya bulan Ramadan dengan laksaan rahmat dengan berkah, seraya berharap dosa yang selama ini menodai hati dapat dikikis, bahkan berharap dapat melenyapkannya.

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah. 

Tibanya bulan Ramadan adalah anugerah bagi para hamba pendosa, dimana ia bisa mereguk sentuhan-sentuhan rahmat Allah yang Maha Luas, dan berusaha semaksimal mungkin agar dosa dapat dihapuskan. Tentunya momen untuk meraih ampunan Allah azza wajalla terbuka lebar di bulan-bulan selain bulan Ramadan, namun potensi untuk meraih ampunan Allah terbuka lebih lebar dan luas dengan datangnya bulan Ramadan, sebab Allah mengkondisikan bulan ini dengan sangat sempurna untuk hamba yang hendak bertobat dan hamba perindu surga, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الجنِّ ، وغُلِّقتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنادِي مُنَادٍ كُلَّ لَيْلَةٍ : يَا بَاغِيَ الخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا باَغِيَ الشّرِّ أقْصرْ، ولِلّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

Artinya : "Jika datang malam pertama dari bulan Ramadan dibelenggu setan-setan dan jin yang suka memberontak, ditutup pintu-pintu neraka, dan tidak dibuka satupun pintunya. Dibuka pintu-pintu surga dan tidak ditutup satupun pintunya, dan terdengar seruan penyeru, 'Wahai orang yang menginginkan kebaikan datanglah dan beramallah, wahai orang yang menginginkan keburukan berlalulah, dan Allah memiliki daftar hamba-hamba yang dibebaskan dari siksa neraka, dan hal tersebut berlaku setiap malam." (HR. Tirmidzi).

Semoga Allah merahmati kita dengan memasukkan kita ke dalam daftar tersebut, Aamiin...

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah.

Bulan Ramadan adalah bulan maghfirah, hal ini dapat diketahui lewat keutamaan amalan-amalan yang disyariatkan di bulan tersebut, diantaranya ibadah puasa, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضانَ إيمانًا واحْتِسابًا غُفِرَ لَهُ ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ

Artinya : "Barang siapa yang puasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka ia akan diampuni  dari dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Kemudian Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam juga menjelaskan tentang keutamaan salat tarawih, beliau bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ

Artinya : "Barangsiapa yang salat tarawih di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka ia akan diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim).

Dan tidak hanya sampai disini keutamaan bulan Ramadan, masih ada satu malam yang sangat istimewa, jika malam tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka ampunan Allah telah menanti, Rasulullah ṣallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

مَنْ قامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمانًا واحْتِسابًا غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ

Artinya : ''Barang siapa yang melakukan ibadah di malam lailatulkadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah azza wajalla, maka diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Bukhari dan Muslim).

Inilah tiga ibadah yang secara spesifik dalam menggugurkan dosa di bulan Ramadan, jika seseorang maksimal dalam melaksanakan ibadah-ibadah ini, maka bukan mustahil, ketika bulan Ramadan berlalu, ia telah berubah menjadi sosok yang baru, yaitu sosok yang telah bersih dari belenggu dosa di dalam hatinya.

Barangsiapa yang tidak mampu memanfaatkan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya, sehingga ketika bulan tersebut berlalu namun dosa-dosanya masih bertumpuk bahkan mungkin bertambah, maka ia masuk golongan orang yang celaka, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah dalam sabdanya,

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغفَرَ لَهُ

Artinya : "Sungguh celaka seseorang itu, berjumpa dengan bulan Ramadan, kemudian berlalu bulan tersebut namun dosa-dosanya belum diampuni." (HR. Tirmidzi).

Oleh karena, bulan Ramadan merupakan kesempatan yang sangat besar bagi kaum muslimin untuk memperbaiki diri, momentum untuk membersihkan noda-noda dosa di dalam hati, bahkan terbuka lebar kesempatan untuk menjadi hamba yang dibebaskan dari api neraka.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَآىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّ یَـٰأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ              

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ ، يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ 

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ                                          

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

 رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ 

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  
 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ                      

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download Naskah PDF di https://bit.ly/SucikanDirimu

Baca Juga