RIHLAH RUHIYAH KE TANAH HARAM

Naskah Khutbah
Asdar
07 Jul 2022
RIHLAH RUHIYAH KE TANAH HARAM

JUMAT, 08 Zulhijah 1443 H / 08 Juli 2022 M

Oleh : Ust. Rachmat Badani, Lc., MA.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله

Jamaah Jumat yang berbahagia 

Bertakwalah kepada Allah azza wa jalla dengan sebenar-benarnya ketakwaan, dengan mengamalkan perintah Allah atas dasar ilmu karena mengharapkan ganjaran pahala dari-Nya, dan meninggalkan seluruh larangan Allah atas dasar ilmu karena takut akan azab-Nya.

Salawat dan salam semoga senantiasa terhaturkan kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya serta kepada setiap pengikutnya yang konsisten menjalankan syariatnya.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Allah subhanahu wa ta’ala telah mewajibkan atas hamba-Nya yang beriman dan memiliki kemampuan untuk mengerjakan ibadah haji ke tanah haram. Ibadah yang sangat agung ini bahkan menjadi salah satu bagian dari rukun Islam yang lima. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Terjemahnya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali Imran ayat 97)

Hal tersebut ditegaskan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya: Islam dibangun diatas lima (landasan): persaksian tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadan. (Muttafaq ‘Alaihi)

Jamaah Jumat yang berbahagia 

Ibadah haji adalah sebaik-baik ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Padanya berkumpul berbagai bentuk ibadah dalam agama Islam. Ia merupakan ibadah badaniyyah yang dikerjakan oleh fisik kita. Haji juga ibadah maliyyah yang membutuhkan pengorbanan harta yang tidak sedikit. Haji juga ibadah ruhiyyah dan qalbiyyah yang mendidik ruh dan hati kita untuk senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah ‘azza wa jalla.

Belum lagi jika kita berbicara tentang sekian banyak keutamaan yang Allah telah tetapkan untuk ibadah haji. Sebut saja di antaranya bahwa janji Allah untuk mereka yang menunaikan ibadah haji yang mabrur atau haji yang tidak terdapat dosa padanya adalah syurga-Nya di akhirat kelak. Jamaah haji yang tidak berbuat kefasikan dan ucapan sia-sia maka seluruh dosanya akan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala sehingga ia seakan-akan baru terlahir kembali dari Rahim ibunya. Bahkan, ibadah haji yang menuntut kita untuk menggelontorkan sekian banyak materi, justru akan menjadi sebab datangnya balasan dan ganti yang lebih baik sebagaimana hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

تَابِعُوا بَيْنَ الحَجِّ وَالعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الكِيرُ خَبَثَ الحَدِيدِ، وَالذَّهَبِ، وَالفِضَّةِ، وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ المَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الجَنَّةُ

Artinya: Lakukanlah haji dan umrah dalam waktu yang berdekatan, karena keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan menghapus dosa sebagaimana al kir menghilangkan karat besi, emas dan perak. Tidak ada balasan haji mabrur kecuali surga. (HR. Tirmizi)

Jamaah Jumat yang berbahagia

Selain itu, ibadah haji juga merupakan saat-saat dikabulkannya doa seseorang sebagaimana hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa jamaah haji dan jamaah umrah adalah para tamu Allah subhanahu wa ta’ala, mereka berdoa kepada-Nya maka Allah akan mengijabahnya, dan mereka meminta kepada-Nya maka Allah akan mengabulkannya. Dan keberuntungan apa lagi yang lebih besar dari pada dibebaskan dan diselamatkan dari siksaan api Neraka Allah ‘azza wa jalla? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ

Artinya: Tidak ada satu hari pun yang di hari itu Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari 'Arafah, sebab pada hari itu Dia turun kemudian membangga-banggakan mereka di depan para malaikat. (HR. Muslim)

Jamaah Jumat yang berbahagia

Pada hari yang mulia ini, di saat jamaah haji sedang mempersiapkan diri mereka untuk menunaikan ibadah haji mereka di tanah haram. Maka mari kita perhatikan beberapa renungan berikut ini, untuk kita perjalankan ruhiyah kita ke tanah haram yang mulia.

Pertama: Ihram

Ihram adalah salah satu rukun dari ibadah haji dan umrah. Seseorang yang telah berihram maka dia telah memasuki masa ibadahnya yang beriringan dengan diharamkannya beberapa hal yang termasuk mahzurat ihram. Seperti memakai pakaian berjahit dan menutup kepala untuk laki-laki, memakai wewangian, mencukur rambut dan kuku, jimak, dan berburu hewan buruan tanah haram.

Renungkanlah jamaah yang berbahagia, ihram adalah cambuk bagi setiap kita untuk senantiasa mengingat bahwa kita adalah hamba Allah yang tak memiliki apapun di dunia ini. Hal itu tergambarkan melalui pakaian jamaah haji khususnya kaum laki-laki yang hanya berlapiskan selendang dan sarung ihram saja. Di saat yang sama, pakaian ihram ini juga mengingatkan kita akan kain kafan yang setiap kita pasti akan mengenakannya, cepat ataupun lambat.

Kedua: Talbiyah

Talbiyah adalah ucapan zikir dan seruan seorang jamaah haji yang menandakan keikhlasannya dalam menunaikan ibadah hajinya, bahwa ia semata-mata karena Allah, semata-mata karena memenuhi panggilan Allah, dan untuk memuji dan mengembalikan seluruh urusan kepada Allah, termasuk nikmat yang Allah karuniakan untuknya.

Jamaah sekalian, mari kita renungkan dan bayangkan seperti apa Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menyeru manusia untuk mengerjakan ibadah haji padahal di hadapannya hanyalah tanah kering dan tandus kota Mekah kala itu, tak berpenghuni kecuali oleh keluarga kecilnya saja. Bayangkanlah beratnya pengorbanan Nabi Ibrahim untuk menunaikan perintah Allah tersebut, agar umat manusia tahu kewajiban ibadah haji di tanah haram Mekah itu.

Renungkan pula, bahwa ucapan yang sama juga pernah dilontarkan oleh kaum kuffar Quraisy dalam rangkaian ibadah haji mereka dengan talbiyah: Labbaikallahumma labbaik, labbaikallah syarika laka labbaik, Illa syarikun huwa laka tamlikuhu wa la yamliku. Tentu saja ini adalah seruan kesyirikan, sedangkan apa yang kita serukan adalah talbiyah iman, talbiyah tauhid yang hanya Mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala semata.

Ketiga: Baitullah Ka’bah

Ketika jamaah haji dan umrah tiba di masjidil haram dan telah melihat baitullah ka’bah, maka talbiyah seketika itu juga dihentikan untuk berpindah kepada ibadah berikutnya yaitu tawaf di sekeliling ka’bah sebanyak 7 kali putaran dimulai dari hajar aswad dan berakhir pula padanya. Inilah puncak kerinduan seorang muslim, yaitu beribadah di hadapan baitullah ka’bah, tak terkecuali para sahabat dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah meninggalkan kota Mekkah. Ka’bah yang dahulunya digerogoti oleh kaum kuffar Quraisy dengan patung-patung berhala mereka, akhirnya dapat disirnakan melalui peristiwa fathu Mekkah (penaklukan kota Mekah). Dari sini kita belajar, untuk mengembalikan dan membebaskan masjidil Aqsa ke tangan kaum muslimin, sebagaimana Rasulullah membebaskan baitullah dari kuffar Quraisy.

Keempat: Shafa dan Marwah

Ketika seseorang melakukan sai antara bukit Shafa dan Marwah, maka sejatinya dia sedang menapak tilas jejak-jejak ketaatan, keyakinan dan pengorbanan penuh hanya kepada Allah. Tatkala Nabi Ibrahim harus meninggalkan istrinya Hajar dan putranya Ismail di tanah haram yang tak berpenghuni, kering lagi tandus di sisi baitullah Ka’bah. Namun Ibrahim tak meninggalkannya begitu saja, beliau menitipkan mereka kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan setulus doa yang Allah abadikan dalam firman-Nya:

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Terjemahnya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS. Ibrahim ayat 37)

Karena itu, tumbuhlah semangat perjuangan dan pengorbanan dalam balutan ketaatan yang sempurna kepada Allah. Kaki ibunda Hajar tak letih untuk mengambil sebab keberhasilan melalui langkah-langkah kecilnya antara Shafa dan Marwah. Hingga Allah ta’ala mengaruniakan air zam-zam yang karunianya dan keberkahannya tak berhenti hingga saat ini.

Kelima: Arafah

Inilah visualisasi mini dari padang mahsyar pada hari kiamat kelak. Tatkala seluruh jamaah haji berkumpul di tempat yang sama pada tanggal 9 Zulhijjah untuk wukuf di dalamnya guna membawa seluruh dosa dan kesalahan untuk diampunkan oleh Allah ‘azza wa jalla. Tak ada beda antara mereka, semuanya sama, hanya niat dan keinginan kuat semata yang membedakan siapa yang akan diterima oleh Allah dan siapa yang akan ditolak di sisi-Nya. Maka beruntunglah mereka yang dibebaskan dari jeratan-jeratan dosanya yang telah lalu, dan merugilah bagi mereka yang tidak mendapatkan karunia ampunan pada hari arafah itu.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، أَقُوْلُ قًوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Jamaah Jumat yang berbahagia

Keenam: Mina

Ia adalah tempat yang menjadi saksi kebenaran cinta Nabi Ibrahim kepada Kekasihnya yaitu Allah subhanahu wa ta’ala. Yaitu tatkala Allah memerintahkannya untuk menyembelih dan mengorbankan putra terkasih semata wayangnya, Ismail ‘alaihissalam. Inilah tempat pengorbanan tersebut. Inilah tempat yang menjadi saksi akan lahirnya ibadah mulia untuk seluruh umat Islam pada hari raya Idul Adha, untuk mengorbankan sembelihan mereka sebagai tanda rasa syukur dan pengagungan kepada Allah semata.

Mina juga adalah saksi atas menangnya iman dan takwa atas kehendak dan bujuk rayu syaitan, yang ditandai dengan melontar jamaraat (jumrah) pada hari-hari mabit di Mina. Olehnya, jagalah ampunan Allah dengan terus memupuk rasa iman dan takwa kepada Allah, dan menangilah setiap pergolakan syahwat dan hawa nafsu yang terus dihembuskan oleh syaitan.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Inilah beberapa renungan mengenai ibadah haji yang Allah subhanahu wa ta’ala perintahkan kepada umat Islam. Semoga Allah ta’ala menjaga seluruh ibadah jamaah haji tahun ini, memudahkan mereka dan menerima setiap amal kebajikan yang mereka kerjakan. Dan semoga Allah pun mengaruniakan taufik-Nya kepada seluruh kaum muslimin yang belum mengerjakan rukun Islam kelima ini, sesungguhnya Dialah yang Maha Kuasa dan Maha Mendengar.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDF-nya di https://bit.ly/RihlahRuhiyah

Baca Juga