JUMAT, 19 Rabiulawal 1447 H / 12 September 2025 M
Oleh Muhammad Ode Wahyu, S.Pd.I., S.H.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Mencintai Nabi Muhammad ﷺ merupakan kewajiban setiap muslim. Tidak beriman seorang manusia hingga ia mencintai Rasulullah ﷺ melebihi kecintaannya pada orang tuanya, anak-anaknya, dirinya sendiri bahkan siapapun manusia dan makhluk lainnya di dunia ini.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ، وَوَالِدِهِ، وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ.
Artinya: "Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga aku menjadi orang yang paling ia cintai melebihi kecintaannya pada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari).
Cinta pada Nabi Muhammad ﷺ adalah bukti keimanan kepadanya. Seseorang yang mengaku beriman padanya, tapi membenci dirinya ataupun syariat yang beliau bawa, maka ikrar keimanan yang ia ucapkan adalah ikrar keimanan yang perlu dipertanyakan. Salah satu contoh bentuknya adalah menjadikan seorang non Muslim memimpin doa diacara peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad ﷺ dengan alasan toleransi. Ini adalah bentuk penghinaan dan perendahan terhadap syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Bagaimana tidak, sementara 23 tahun Nabi Muhammad ﷺ berdakwah di muka bumi ini, tiada lain adalah untuk mengingkari penyembahan manusia kepada selain Allah, mengingkari persembahan doa pada selain Allah. Nabi Muhammad ﷺ hampir dibunuh karena itu, dijuluki orang gila, tukang sihir, dilempari kepalanya dengan batu oleh penduduk Thoif hingga berdarah-darah, dan berbagai gangguan lainnya. Semua itu tidak membuatnya gentar sedikitpun, yang penting baginya adalah menjauhkan manusia dari peribadatan pada selain Allah, berdoa pada selain-Nya dan mempercayai ada Tuhan yang lain yang boleh diibadahi selain Allah.
Oleh karena itu, tidaklah dikatakan cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ orang-orang yang melakukan perbuatan seperti itu, sekalipun ia membuat poster sebesar-besarnya bahwa ia cinta kepada Nabi ﷺ. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ.
Artinya: "Tidak beriman salah seorang diantara kalian hingga hawa nafsunya tunduk terhadap syariat yang aku bawa." (HR. Ibnu Abu Ashim dalam as-Sunnah).
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Perlu untuk kita ketahui bahwa meminta doa pada agama lain merupakan kekufuran, suatu perbuatan yang menyebabkan pelakunya keluar dari agama islam jika awalnya adalah seorang msulim. Yang demikian itu karena seorang yang membolehkannya berarti meyakini bahwa ada tuhan lain selain Allah yang mampu mengabulkan permintaan manusia sehingga ia meminta didoakan olehnya, atau ia meyakini bahwa seorang yang berdoa pada selain Allah itu tidak mengapa. Keyakinannya bahwa tidak mengapa berdoa pada selain Allah ini merupakan perbuatan menentang Allah, karena dalam ayat sangat banyak larangan berddoa pada selainNya.
Allah ﷻ berfirman:
لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَسْتَجِيبُونَ لَهُمْ بِشَيْءٍ إِلا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلا فِي ضَلالٍ
Terjemahannya “Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka." (QS. Ar-Ra'd/ 13:14)
Allah ﷻ juga berfirman:
وَأَنَّ ٱلۡمَسَٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُواْ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدٗا
Terjemahannya: “Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya selain (menyembah) Allah.” (QS. Al-Jin/ 72:18)
Petaka, sungguh perbuatan tersebut adalah petaka besar yang menimpa sebagian manusia saat ini. Petaka ini disemai dengan kata-kata cinta, dibumbuhi dengan kata-kata indah bernama toleransi, padahal hakikatnya merupakan bentuk kekufuran yang dapat melemparkan pelakunya ke dalam lembah neraka dan abadi di dalamnya. Wal'iyadzubillah.
Mengapa? Karena dengan berbuat syirik Allah mengharamkan pelakunya surga selama-lamanya. Allah ﷻ berfirman:
لَقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ وَقَالَ ٱلۡمَسِيحُ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۖ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ
Terjemahannya: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al-Maidah/ 5:72)
Perbuatan seperti itu bukanlah toleransi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ. Perbuatan tersebut merupakan pembenaran terhadap semua agama yang bertentangan dengan akidah Islam, bahwa satu-satunya agama yang diterima di sisi Allah ﷻ hanyalah Islam.
Cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ tidak ditunjukkan dengan sekedar acara-acara seperti itu. Pembuktian cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah dengan menerima seluruh ajarannya, menjauhi larangannya, tidak beribadah kecuali sesuai dengan tuntunannya, tidak merubah ajaran-ajarannya, mengutamakan perkataannya dari perkataan seluruh manusia, tidak takut dengan celaan manusia dalam menjalankan sunnah-sunnahnya, sekalipun seluruh manusia membenci kita karenanya. Itulah cinta pada Nabi ﷺ.
Dalam satu syair yang terkenal diebutkan:
لوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقًا لَأَطَعْتَهُ، إِنَّ الْمُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ
"Sekiranya engkau benar-benar cinta, niscaya engkau akan mematuhinya. Karena seorang pecinta sangatlah taat terhadap siapa yang dicintainya."
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Pembuktian cinta pada Nabi kita yang tercinta bukanlah dengan melakukan perkara-perkara baru dalam agama. Perkara agama merupakan perkara yang sakral yang hakikatnya tidak boleh ditambah-tambah ataupun dikurang-kurangi. Ia hanyalah boleh dilakukan jika memiliki tuntunan.
Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
مَن أَحْدَثَ في أَمْرِنَا هذا ما ليسَ فِيهِ، فَهو رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan perkara yang baru dalam urusan kami (dalam urusan agama), yang bukan dari agama ini, maka perbuatannya tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Lain halnya dengan perkara dunia, Allah memang sudah membolehkan secara hukum asalnya segala sesuatu di muka bumi ini untuk dimanfaatkan kecuali yang memiliki larangan dalam pemanfatannya. Allah ﷻ berfirman:
هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَسَوَّىٰهُنَّ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ
Terjemahannya: “Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah/ 2:29).
Oleh karena itu, melalui momentum kelahiran Nabi ﷺ hendaknya rasa cinta kepada sunnah-sunnah Nabi ﷺ haruslah semakin bertambah, pengamalan kita terhadap sunnah-sunnah Nabi ﷺ haruslah meningkat dan kita tidak perlu takut dan risih terhadap celaan orang-orang yang mencela kita dalam menjalankan sunnah-sunnah Nabi ﷺ, karena itulah hakikat dari sebuah rasa cinta, siap untuk taat sekalipun seisi dunia yang tidak taat pada Allah dan rasulNya mencela, siap berkorban sekalipun jiwa dan raga menjadi taruhannya.
Allah ﷻ berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِي ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ يُحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآئِمٖۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Terjemahannya: “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Maidah: 54)
Diantara perkara yang mungkar yang patut diingkari dalam kegiatan bertemakan cinta pada Rasulullah ﷺ adalah membiarkan para wanita berjoget-joget di depan laki-laki yang bukan mahramnya.
Sungguh, ini merupakan perbuatan yang tidak sepatutnya ada diacara-acara peringatan hari kelahiran Rasulullah ﷺ. Momen kelahiran Rasulullah ﷺ harusnya menjadi momen untuk mengembalikan semangat kita pada sunnah-sunnah beliau, semakin sadar akan ajaran beliau, semakin cinta pada Islam dan syariatnya dan berazam untuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah Nabi Muhammad ﷺ bukan malah melakukan kemungkaran-kemnungkaran dengan beralasan cinta kepadanya.
Sekiranya cinta, niscaya kita akan melakukan tuntunannya, bukan malah melakukan larangannya. Sekiranya cinta kita akan bangga dengan ajarannya, bukan malah bangga melakukan kemungkaran yang beliau larang. Betapa banyak kasus-kasus perzinahan yang timbul akibat dibiarkannya para wanita berjoget dan beroyang di depan umum dan disaksikan oleh banyak lelaki!
Sungguh, kasus perzinahan di negeri ini sudah tidak bisa dihitung dengan jari, kasus-kasus hamil diluar nikah atau nikah dalam keadaan hamil sangat banyak terjadi dimana-mana. Semua itu karena melanggar aturan-aturan Ilahi.
Oleh karena itu, melalui momentum kelahiran Nabi Muhammad ﷺ mari kita semakin menghidupkan sunnah-sunnah beliau yang semakin dianggap asing, seperti memelihara jenggot dan menegenakan celana di atas mata kaki bagi laki-laki serta mengenakan pakaian yang menutup seluruh aurat bagi seorang wanita.
Beruntunglah orang-orang yang siap hidup dalam keasingan karena menjalankan sunnah-sunnah beliau, karena Nabi ﷺ bersabda:
بَدَأَ الإسْلَامُ غَرِيبًا، وَسَيَعُودُ كما بَدَأَ غَرِيبًا، فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali menjadi asing sebagaimana ia bermula, maka beruntunglah orang-orang yang asing itu.” (HR. Muslim).
Semoga kita menjadi orang-orang yang semakin cinta kepada Nabi ﷺ hingga kita ditempatkan bersama atau dekat dengan Rasulullah ﷺ pada hari kiamat kelak karena rasa cinta padanya. Aamiin Allahumma aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لله عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Pada khutbah kedua ini, izinkan kami untuk mengingatkan diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian untuk memperbanyak dua buah ibadah kepada Allah pada hari jum’at. Pertama, mari memperbanyak doa kita kepada Allah, secara khusus untuk keselamatan saudara-saudara kita di Palestina. Karena telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad ﷺ bahwa pada hari jumat terdapat satu waktu yang singkat, tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah pada waktu tersebut melainkan doanya pasti akan diijabah. Kedua, mari memperbanyak salawat dan salam kita kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagaimana firman Allah:
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Download PDFnya di https://bit.ly/PetakaDalamSemaianKataCinta