JUMAT, 10 Rajab 1446 H / 10 Januari 2025 M
Oleh Muhammad Ode Wahyu, S.H., S.Pd.I.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Baru-baru ini masyarakat kita digegerkan dengan merebaknya penyakit seks menular pada anak-anak remaja. Diberitakan pula bahwa penularan HIV/Aids di Sulawesi Selatan sangat cepat penyebarannya. Mengutip dari laman detik.com, memberitakan bahwa berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, pada tahun 2021 penderita HIV di Sulsel sebanyak 1.490 kasus, tahun 2022 sebanyak 2.069 kasus, dan tahun 2023 sebanyak 2.098 kasus dan di tahun 2024 tembus 2.000 kasus.
Ini merupakan berita yang sangat mengejutkan, menyedihkan dan sebenarnya juga berita yang harusnya membuat kita malu. Bagaimana tidak, daerah kita adalah daerah yang dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, ternyata sebagian banyak yang tertular virus HIV ini, yang kebanyakannya terjadi karena pergaulan bebas dan aktivitas seksual yang tidak aman, gonta ganti pasangan secara bebas serta hal-hal lainnya.
Hal ini harus dicegah dan dihentikan, karena penularannya dapat membahayakan jiwa manusia, juga bisa menjadi bukti kuat terjadinya dan tersebarnya perbuatan zina di negri ini.
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Nabi Muhammad -Shallallahu 'alaihi wasallam- sudah pernah mengabarkan bahwa di akhir-akhir zaman akan tersebar perbuatan zina. Zina akan merajalela. Beliau bersabda:
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ، وَيُثْبَتَ الْجَهْلُ، وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا
Artinya: “Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu agama, merebaknya kebodohan dan diminumnya khamer serta merebaknya praktek perzinahan secara terang-terangan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Informasi ini bukanlah informasi pembenaran dari Nabi terhadap perbuatan hina ini. Informasi ini merupakan peringatan agar kita semua mewaspadai hal ini dan menutup celah serapat-rapatnya agar tidak terjadi pada diri dan keluarga kita, ataupun pada masyarakat kita. Sebab, jika perbuatan zina telah tersebar, maka akan banyak terjadi kerusakan dimuka bumi.
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Jika kita melihat sekitar kita dan mengamati, mengapa kasus-kasus perzinahan begitu mudah terjadi, kita akan mendapati kenyataan bahwa hal itu terjadi karena sangat banyak orang tua yang membiarkan anak perempuannya berjalan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Bukan itu saja, sebagian laki-laki menganggap senda gurau istrinya dengan laki-laki yang bukan mahramnya adalah perkara yang biasa-biasa saja, wal’iyadzubillah.
Saat ini, pacaran antara muda mudi menjadi hal yang biasa saja dalam masyarakat. Seolah tidak ada masalah dengan perbuatan haram ini. Tidak ada pengingkaran dari sebagian masyarakat kita, dalam iklan-iklan satu produk di televisi ataupun film-film dan sinetron menjadi hal yang biasa dipertontonkan. Bahkan, yang paling menyedihkan, sebagain orang tua di zaman ini merasa minder kalau anaknya belum berpacaran. Ia sangat senang serta bangga jika ada seorang laki-laki yang berpacaran dengan anak perempuannya. Wallahul musta’an.
Padahal inilah pintu paling besar yang menyebabkan pasangan muda-mudi melakukan perzinahan. Inilah pintu utama dari perbuatan yang terbukti menjadikan banyak wanita menggugurkan kandungan. Inilah awal dari perbuatan yang membuat banyak bayi-bayi yang baru lahir dibuang di pinggir jalan dan inilah pintu utama merebakanya virus HIV/Aids dan penyakit seks menular.
Bagaimana tidak, sementara sifat manusiawi seorang laki-laki jika ia telah bersama dengan wanita yang bukan mahramnya maka akan membangkitkan syahwatnya!! Apalagi jika mereka telah berdua-duaan, perasaan mereka yang telah dirasuki setan membuat mereka tidak takut lagi dengan semua larangan Allah hingga terjatuh dalam perbuatan zina.
Oleh karena itu, kepada setiap orang tua yang menjaga kehormatan anak perempuan dan istrinya, kepada setiap orang tua dan suami-suami yang tidak ingin disebut sebagai laki-laki dayyuts, kepada semua kalangan yang ingin menghentikan menyebarnya penyakit seks menular dan virus HIV/Aids, laranglah anak-anak kita berpacaran, jangan biarkan anak-anak perempuan kita jatuh dalam pergaulan bebas, berjalan dengan laki-laki yang bukan mahramnya tanpa ada pelarangan, sekalipun ia tetangga, teman sekolahnya dan lain sebagainya, karena hal itu merupakan perbuatan yang mendekati zina dan pintu masuknya.
Allah –Azza wajalla- berfirman:
وَلَا تَقْرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Terjemahnya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra/ 17:32).
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Diantara jalan yang dapat menghindarkan seseorang dari perzinahan adalah menikah. Dengan menikah, seorang lelaki dan wanita akan terjaga karena dapat menyalurkan kebutuhan batinnya secara halal. Dengan syariat ini, Islam sebenarnya telah memberi satu solusi dalam mencegah penularan virus HIV/Aids dan penyakit seks menular itu.
Sayangnya, saat ini masyarakat kita diuji dengan ujian materi dan gengsi. Sebagian orang tua tidak mau menikahkan anak perempuannya dengan seorang lelaki jika ia tidak mampu membayar biaya pernikahan yang begitu tinggi mereka minta. Rasa gengsi menghalangi mereka dari hal ini, hingga mereka lebih rela membiarkan anaknya berjalan dengan laki-laki secara suka rela daripada menikahkan anaknya dengan biaya yang rendah. Tapi, jika anak-anak mereka telah terjatuh dalam perzinahan dan hamil diluar nikah, setelah itu mereka baru mencari solusi untuk menutupi aib itu dengan menikahkan anaknya dalam keadaan hamil, wallahul musta’an.
Ini adalah tipu daya setan untuk menjatuhkan manusia dalam perbuatan zina. Setan berhasil mempermainkan perasaan sebagian masyarakat untuk mempertahankan gengsi mereka, melarang anak wanitanya menikah dengan kekasihnya jika kekasihnya itu tidak mampu membayar biaya nikah yang begitu tinggi mereka minta, tapi untuk berjalan bersama dan berpacaran, hal itu diizinkan tanpa biaya sedikitpun.
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Jika kita ingin menjaga anak-anak kita, jika kita ingin mencegah penularan HIV/Aids dan penyakit seks menular itu, maka mudahkanlah anak-anak kita untuk menikah. Lihatlah Nabi Syu’aib ‘alaihissalaam, bagaimana ia menikahkan anak perempuannya dengan nabi Musa ‘alaihissalaam. Al-Qur’an mengabadikan kisahnya sebagai pelajaran untuk kita semua. Allah –Ta’ala- berfirman:
قَالَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أُنكِحَكَ إِحْدَى ابْنَتَيَّ هَاتَيْنِ عَلَىٰ أَن تَأْجُرَنِي ثَمَانِيَ حِجَجٍ فَإِنْ أَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِندِكَ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
Terjemahnya: “Berkatalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik". (QS. Al-Qashash/ 28:27).
Kisah ini mengajarkan kita beberapa perkara penting:
Pertama, seorang ayah hendaknya memperhatikan siapa lelaki yang akan dinikahkan dengan anaknya. Seorang ayah menyeleksi kepantasan lelaki yang hendak meminang anaknya, karena hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab besar pada dirinya. Jangan sampai ia justru mencelakakan anaknya sendiri dengan menikahkannya pada seorang lelaki yang salah.
Kedua, standar kepantasan yang menjadi tolak ukurnya adalah kesalehan dan ketakwaan, bukan kekayaan dan banyaknya harta serta kemampuannya membayar biaya nikah yang tinggi. Nabi Syu’aib ‘alaihissalaam bahkan menikahkan anaknya dengan Nabi Musa dengan dasar pernikahan bekerja bersamanya selama 8 tahun. Kemiskinan nabi Musa tidak menghalangi nabi Syu’aib untuk menikahkannya dengan putrinya.
Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ.
Artinya: “Jika seseorang melamar (anak perempuan atau kerabat) kalian, sedangkan kalian ridha agama dan akhlaknya (pelamar tersebut), maka nikahkanlah dia (dengan anak perempuan atau kerabat kalian). Jika tidak, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi).
Ketiga, menikahkan seorang wanita dengan lelaki saleh walau tidak memiliki harta yang banyak lebih baik daripada menikahkannya dengan lelaki yang kaya raya tapi gemar bermaskiat. Karena kesalehan seorang lelaki akan menjaga istrinya pada ketaatan pada Allah, sedangkan lelaki yang gemar bermaksiat akan rentan mengajak istrinya dalam maksiat sekalipun mereka hidup bergelimang harta. Terjaganya seseorang dalam ketaatan adalah kenikmatan yang tidak dapat ditukar dengan uang.
Keempat, biaya nikah yang rendah bukanlah suatu aib dalam masyarakat dan tidak menurunkan kedudukan seorang bapak di sisi Allah. Buktinya Allah -Ta’ala- menyebutkan kisah ini dalam al-Qur’an dan menjadi kebanggaan bagi Nabi Syu’aib ‘alaihissalam. Olehnya, jangan menggunakan standar manusia dalam kebaikan, tapi gunakan standar yang diridhoi oleh Allah -Ta’ala-. Standar manusia hanya akan melahirkan gengsi, kegelisahan dan kesulitan hidup. Adapaun standar yang Allah ridhoi akan menjadikan hati tenang, kemudahan hidup dan diakhirat kelak Allah akan meninggikan derajatnya.
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Di zaman teknologi yang begitu canggih seperti ini, hampir semua hal dapat diakses menggunakan handphone yang ada di genggaman tangan, termasuk tontonan-totonan yang haram. Oleh karenanya, kepada setiap orang tua yang memiliki ghirah & kecemburuan pada kesucian putri-putrinya dan besar keinginannya untuk mencegah penularan virus HIV/Aids dan penyakit seks menular itu, maka permudahlah pernikahan putri kita serta mohonlah penjagaan kepada Allah -Ta’ala-, karena Dialah sebaik-baik Penjaga.
Penyakit seks menular dan HIV/aids benar-benar merupakan ujian dan tantangan bagi setiap kita saat ini. Maka jagalah anak-anak kita dari hal ini. Jikapun belum meridhoinya menikah di usia muda, setidaknya laranglah mereka dari pergaulan bebas. Perhatikan mereka, dengan siapa mereka bergaul, larang putri kita jika mereka hendak berpergian dengan lelaki yang bukan mahramnya, hilangkan gengsi sesat dan rasa minder yang tidak sesuai dengan aturan syar’i, ajarkan mereka untuk selalu meminta izin jika ingin keluar rumah.
Ingat, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- menyebutkan bahwa jika seorang wanita meminta izin pada suaminya untuk ke masjid maka tidak boleh ia melarangnya. Jika untuk urusan ibadah ke masjid saja harus minta izin, maka untuk ke tempat yang lain harus lebih utama untuk dilakukan. Hal seperti ini juga berlaku bagi anak-anak kita semua.
Semoga Allah kuatkan kita semua dan menjauhkan kita dari buruknya virus HIV dan penyakit seks menular. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ
Kaum muslimin yang berbahagia!
Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga bersalawat kepada beliau dan jangan lupakan doa-doa terbaik untuk saudara-saudara kita di Palestina khususnya Gaza yang sampai saat ini masih mengalami genosida dari biadab Israel.
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Download PDFnya di https://bit.ly/PenjagaanIslamTerhadapKehormatan