JUMAT, 22 Rabiulakhir 1446 H / 25 Oktober 2024 M
Oleh Dr. Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Akhir pekan lalu kita baru saja menyaksikan satu peristiwa besar dan bersejarah di negeri kita yaitu pergantian tampuk kepemimpinan tertinggi dari presiden yang lama menuju presiden yang baru. Sebagai seorang muslim dan warga negara yang baik tentu saja kita berdoa agar mudah-mudahan pemimpin yang baru kita dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Hal ini karena kebaikan suatu negeri sangat bergantung pada baiknya pemimpinnya dan keburukan suatu negeri juga sangat berkaitan dengan pemimpinnya. Imam Fudhail bin Iyadh mengatakan:
لَوْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ مَا صَيَّرْتُهَا إِلَّا فِي الإِمَامِ...فَفِيْهِ إِصْلَاحُ العِبَادِ وَالْبِلَادِ
Artinya: Jika saja saya memiliki doa yang mustajab maka saya tidak akan menggunakannya kecuali untuk imam/pemimpin… Karena dengannya (pemimpin yang baik) ada kebaikan rakyat dan negara.
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Pasca hadirnya pemimpin baru ini, mari kita kembali bersatu dan merapatkan barisan untuk sama-sama membangun negara kita menuju Baldatun Thayyibah yang diridai Allah. Persatuan dan kebersamaan akan menghadirkan kekuatan sebaliknya perpecahan dan perselisihan akan melahirkan kelemahan. Allah SWT berfirman:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ
Terjemahnya: Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. (QS. Ali-Imran/ 3:103).
Persatuan dan kebersamaan yang kita cita-citakan dapat diraih hanya dengan cara berpegang teguh kepada syariat Allah yang membawa keberkahan. Sebaliknya penyelisihan terhadap syariat akan membawa perpecahan. Hal ini karena kebenaran tidak akan pernah bersatu dengan kebatilan sebagaimana siang yang terang tidak akan pernah bersatu dengan malam yang gelap nan gulita.
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Sebagai seorang rakyat maka sudah seyogyanya kita menaati pemimpin kita. Kewajiban taat kepada pemimpin merupakan salah satu kewajiban di dalam agama. Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
Terjemahnya: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu." (QS. An-Nisa/ 4:59).
Ketaatan kepada pemimpin adalah bagian dari ketaan kita kepada Allah dan juga kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ، وَمَنْ يُطِعِ الأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِي، وَمَنْ يَعْصِ الأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِي
Artinya: Barangsiapa menaatiku maka sungguh ia telah menaati Allâh. Dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku maka sungguh ia telah bermaksiat kepada Allâh. Dan barangsiapa yang menaati pemimpin maka sungguh ia telah menaatiku. Dan barangsiapa yang bermaksiat kepada pemimpin, maka sungguh ia telah bermaksiat kepadaku. (HR. Al-Bukhari).
Ketaatan kita kepada pemimpin juga merupakan bagian dari nasihat kepadanya. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا: لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ
Artinya: “Agama adalah nasihat.” Kami (sahabat) bertanya, “Kepada siapa?” Beliau menjawab, “Kepada Allah, kepada Kitab-Nya, kepada Rasul-Nya, dan kepada pemimpin-pemimpin kaum muslimin, beserta masyarakat secara umum.” (HR. Muslim).
Makna nasehat kepada pemimpin adalah sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Bin Baz berikut:
"Adapun nasehat kepada pemimpin-pemimpin kaum muslimin adalah dengan mendoakan mereka, mendengar serta taat kepada mereka pada perkara yang makruf, bekerjasama dengan mereka dalam hal mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan, kemudian tidak memberontak kecuali jika terdapat kekufuran yang terang-terangan berdasarkan bukti dari Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis Ubadah bin Shamit radhiyallahu anhu.
Dan di antara bentuk nasehat, mengarahkan mereka kepada kebaikan, memerintahkan mereka kepada yang makruf dan mencegah mereka dari kemungkaran dengan cara yang baik, lembut dan semua cara-cara yang mu'tabar atau cara yang dibolehkan. (Syarah Hadis Ad-Diin An-Nashihah).
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Perlu kita ketahui juga bahwa meskipun kita wajib taat kepada pemimpin kita namun ketaan tersebut bersifat terikat yaitu selama tidak menyelisihi hukum Allah SWT. Adapun apabila pemimpin menyeru kepada kemaksiatan kepada Allah maka tidak ada ketaatan di dalamnya. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَا طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ اللهِ عزّ وجلّ
Artinya: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Allah Azza Wajalla”. (HR. Ahmad).
Ketaatan kepada pemimpin sama halnya dengan ketaatan kepada manusia lainnya yang diajarkan dalam Islam. Ketaatan seperti taatnya anak kepada orang tuanya atau istri kepada suaminya semua bersifat terikat yaitu selama tidak meyelishi syariat Allah SWT.
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Pada akhirnya kita berharap kepada pemimpin baru kita untuk takut kepada Allah dan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Hal ini karena amanah ini akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah kelak. Kita mengingatkan hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُم ْمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ
Artinya: "Kalian semua adalah pemimpin, dan kalian akan ditanya tentang apa yang kalian pimpin. Seorang pemimpin yang memimpin banyak manusia akan ditanya tentang mereka (rakyatnya)”. (Muttafaq alaihi).
Dan juga hadis lain Nabi shalllahu alaihi wasallam yang bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً، يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ.
Artinya: “Tidaklah seorang hamba diamanahkan Allah untuk mengurus rakyat, lalu kemudian ia meninggal dalam keadaan curang/khianat terhadap rakyatnya kecuali Allah akan mengharamkan syurga baginya”. [HR. Muslim]. Naudzu billah.
Semoga Allah selalu memberikan taufik kepada pemimpin kita untuk senantiasa amanah. Amin.
Demikianlah semoga menjadi renungan untuk kita semua...
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ
Kaum muslimin yang berbahagia!
Di antara ajaran Islam tentang sikap kita kepada pemimpin adalah senantiasa mendoakan pemimpin kita agar tidak diberikan para pembisik yang buruk (Bithanah As-Suu')
Sebagaimana dalam Hadis Abu Said Al-Khudri radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda,
"Tidaklah naik satu khalifah kecuali dia memiliki dua bithanah/pembisik, (pertama) bithanah yang selalu mengarahkannya pada kebaikan dan menyemangatinya untuk itu, dan (kedua) bithanah yang mengarahkannya pada keburukan dan menyemangatinya untuk itu. Sedangkan yang terjaga adalah orang dijaga oleh Allah. (HR. Bukhari).
Termasuk dalam hal ini semua menteri, dirjen dan turunannya sampai ke bawah yang membantu pemimpin dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Kita berdoa agar pemimpin kita selalu diberikan orang-orang terbaik dan orang-orang adil yang mampu membawa maslahat, keadilan dan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat kita. Amiin Ya Rabbal ‘Aalamiin.
Dan akhirnya, marilah kita menutup khutbah ini dengan memperbanyak doa di hari yang mulia ini dan di hari yang mulia ini, terutama doa-doa terbaik kita untuk saudara-saudara kita di Palestina sana yang terus berjuang mempertahankan tanah suci Baitul Maqdis dari tangan-tangan keji dan kotor zionis yang durjana. Semoga Allah menyegerakan kemenangan untuk saudara-saudara kita dan membinasakan zionis penjajah beserta pendukung-pendukungnya. Juga mari kita memperbanyak selawat kepada sebaik-baik manusia, kepada hamba Allah yang paling suci. Siapa yang bersalawat kepadanya sekali maka Allah akan bersalawat kepadanya 10 kali.
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Download PDFnya di https://bit.ly/MenyongsongPemimpinBaru