JUMAT, 09 Rabiul Akhir 1444 H / 04 November 2022 M
Oleh Luqmanul Hakim Sudahnan, Lc., M.A.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أيها الناس رحمكم الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Salah satu kewajiban orang mukmin adalah beriman kepada hari Kiamat. Tidak sah keimanan seorang hamba hingga mengimani hari yang agung ini, hari pembalasan dan penghakiman Allah bagi seluruh makhluk-Nya. Ketika malaikat Jibril bertanya tentang iman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau menjawab dengan menyebutkan rukun iman yang wajib diimani oleh seorang hamba, beliau bersabda :
أَنْ تُؤْمِنَ باللَّهِ، ومَلائِكَتِهِ، وكُتُبِهِ، ورُسُلِهِ، والْيَومِ الآخِرِ، وتُؤْمِنَ بالقَدَرِ خَيْرِهِ وشَرِّهِ
Terjemahnya : "Iman yaitu : Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab suciNya, para Rasul-Nya, hari Akhir, dan beriman kepada takdir, yang baik maupun buruk." (HR. Muslim).
Hari Kiamat adalah sebuah keniscayaan, kedatangannya adalah kepastian, dan kehadirannya adalah perkara yang absolut, Allah Azza wajalla berfirman :
إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَى
Terjemahnya : "Sesungguhnya hari Kiamat pasti terjadi, namun Aku merahasiakan waktu terjadinya, agar setiap manusia dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan". (QS. Taha ayat 15).
Kendati hari Kiamat adalah peristiwa yang pasti terjadi, namun tidak ada yang mengetahui waktunya, sebab ia adalah bagian dari perkara yang gaib, yang menjadi hak prerogatif Allah Azza wajalla semata, sebagaimana firman-Nya :
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ
Terjemahnya : "Mereka bertanya kepadamu tentang kapan terjadinya hari Kiamat? Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Allah, tidak ada seorang pun yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia." (QS. Al-A'raf : 187).
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Kendati waktu terjadinya hari Kiamat merupakan perkara yang gaib bagi para makhluk, namun Allah Azza wajalla berkenan meletakkan tanda-tanda bagi hari tersebut berupa peristiwa dan kejadian yang luar biasa, yang datang dirasakan oleh orang-orang yang berakal, bahkan pada tanda-tanda Kiamat besar peristiwa-peristiwa yang terjadi sangat dahsyat dan diluar nalar manusia, seakan tanda tersebut dapat diingat sepanjang masa, Allah berfirman menjelaskan tentang datangnya tanda-tanda hari Kiamat :
فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ
Terjemahnya : "Maka apalagi yang mereka tunggu-tunggu selain hari Kiamat, yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, karena tanda-tandanya sungguh telah datang. Maka apa gunanya bagi mereka kesadaran mereka itu, apabila hari Kiamat itu sudah datang?." (QS. Muhammad ayat 18).
Ayat diatas menjelaskan bahwa hari Kiamat pasti akan terjadi, namun sebelum terjadinya peristiwa yang sangat dahsyat tersebut ada tanda-tanda yang mendahului dan mengiringi kedatangannya. Tanda-tanda datangnya hari kimat tersebut, selain sebagai bukti kebenaran terjadinya hari Kiamat, juga terselip di baliknya hikmah-hikmah yang agung, diantaranya:
- Bukti Kebenaran Risalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam
Hadis-hadis terkait fitnah dan tanda-tanda terjadinya Kiamat sejatinya adalah bukti valid tentang kebenaran risalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, sebab hadis tersebut terkait dengan informasi tentang peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dan peristiwa-peristiwa yang diinformasikan akan terjadi oleh Nabi tersebut merupakan bagian dari perkara gaib, dan perkara ghaib adalah informasi yang hanya diketahui oleh Allah Azza wajalla semata. Allah berfirman:
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Terjemahnya : “Katakanlah (wahai Muhammad), tiada sesuatupun di langit maupun di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah, dan mereka tidak mengetahui kapan di akan bangkitkan”. (QS. An-Naml ayat 65).
Ayat ini menafikan pengetahuan semua makhluk baik yang di langit maupun yang di bumi terkait perkara yang gaib, kemudian menetapkan pengetahuan perkara tersebut kepada Allah semata. Hal ini menunjukkan pengkhususan; bahwa mengetahui perkara yang gaib adalah kekhususan bagi Allah subhanahu wa ta'ala. Allah juga berfirman:
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ
Terjemahnya : "Katakan (wahai Muhammad), sesungguhnya saya tidak kuasa mendatangkan manfaat apapun maupun menolak mudharat kecuali yang dikehendaki Allah, sekiranya saya mengetahui perkara yang gaib niscaya saya akan memperbanyak melakukan sesuatu yang membawa manfaat bagiku dan akan jauh dari marabahaya" (Al-A'raf ayat 188).
Dan ayat ini memaparkan bahwa Nabi Muhammadpun sejatinya tidak mengetahui perkara yang gaib, apa yang beliau informasikan terkait hal tersebut merupakan wahyu yang Allah turunkan kepada beliau, Allah berfirman:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا ۞ إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا
Terjemahnya : "(Allah) mengetahui yang gaib, dan Dia tidak memperlihatkan perkara yang gaib tersebut kepada siapapun ۞ Kecuali kepada Rasul yang diridainya , maka sesungguhnya Dia mengadakan penjagaan (berupa malaikat) di depan dan di belakang". (QS Al-Jinn ayat 26-27).
Maka ayat dan hadis-hadis yang menginformasikan tentang perkara gaib, merupakan bukti konkrit terkait kebenaran kenabian Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam.
- Menunjukkan Rahmat dan Kasih Sayang Allah Kepada Makhluknya
Sejatinya Allah Azza wajalla memiliki hak untuk menjadikan terjadi hari Kiamat secara mendadak tanpa ada tanda-tanda dan pemberitahuan terlebih dahulu, sebab Allah Azza wajalla adalah Maha Pencipta, Maha Pengatur, Maha Kuat dan lain sebagainya. Namun Allah Azza wajalla juga bersifat Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Lembut, Maha Penerima Tobat dan lain sebagainya, dan diantara bukti dari sifat-sifat yang sangat agung ini adalah menetapkan bagi terjadinya hari Kiamat tanda-tanda yang mendahului dan mengiringinya, sebagai bentuk tanda kasih sayang kepada para makhluk dan hamba-hambaNya.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Sesungguhnya dunia hanyalah persinggahan sementara semata, setelahnya ada perjalanan yang maha berat dan sangat panjang untuk dilalui, sehingga membutuhkan persiapan dan bekal yang amat banyak. Maka tempat persinggahan itulah waktu dan kesempatan yang paling cocok untuk menyiapkan bekal bagi perjalanan tersebut. Inilah hikmah yang ketiga dari penjelasan tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat.
Bagi manusia, sejatinya urusan yang terpenting bukanlah waktu datangnya hari Kiamat, namun yang jauh lebih penting adalah seberapa besar persiapan dan bekal untuk menghadapi dahsyatnya hari tersebut. Maka terjadinya beberapa tanda-tanda hari Kiamat dalam kehidupan seorang hamba dapat memotivasinya untuk beramal, berbekal dan memacu dirinya untuk terus menyiapkan bekal dengan sungguh-sungguh bagi kehidupan setelah hari Kiamat terjadi, berupa keimanan kepada Allah dan giat melaksanakan amal saleh kepada-Nya. Oleh karena itu, ketika ada seseorang yang bertanya tentang waktu terjadinya hari kiamat, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam justru bertanya :
وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟
Artinya : "Dan apa yang engkau persiapkan untuk menyongsongnya?". (HR. Bukhari dan Muslim).
Allah Azza wajalla memerintahkan para hambaNya untuk berbekal dalam firman-Nya :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Terjemahnya : “Berbekallah! Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepadaKu wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS. Al-Baqarah ayat 197).
Ayat ini mengandung perintah untuk menyiapkan bekal, padahal konteks dari ayat ini adalah safar (perjalanan) dalam rangka melaksanakan ibadah haji di kota Mekkah yang waktu sudah ditentukan. Jika dalam perjalanan ibadah haji yang definitif waktunya, terukur durasinya, diketahui tempatnya, Allah Azza wajalla memerintahkan kepada para hamba-Nya untuk menyiapkan bekal, maka dalam perjalanan akhirat yang sangat panjang, yang belum diketahui tempat dan alamnya dan sangat dahsyat huru-haranya; tentu lebih dibutuhkan bekal yang super ekstra, agar dapat melewati perjalanan tersebut di bawah lindungan Allah Azza wajalla.
Semoga Allah memberikan taufik-Nya kepada kita semua, untuk berbekal dengan bekal terbaik, untuk menyongsong hari kiamat yang amat dahsyat petakanya...
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Download PDFnya di https://bit.ly/HikmahAkanTandaKiamat