MENJADI HAMBA ALLAH YANG SALEH

Naskah Khutbah
Asdar
08 Jun 2023
MENJADI HAMBA ALLAH YANG SALEH

JUMAT, 20 Zulkaidah 1444 H / 09 Juni 2023 M

Oleh : Alif Jumai Rajab, Lc.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..

Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Dari nikmat Kesehatan, waktu luang, terlebih lagi dua nikmat yang besar yang Allah tanamkan di dalam hati kita masing-masing yaitu nikmat iman dan islam.

Nikmat-nikmat tersebut akan selalu ada dan bertambah, manakala kita barengi dengan kesyukuran dan juga menggunakan nikmat-nikmat tersebut dalam ketaatan kepada Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Terjemahnya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim ayat 7).

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarganya, para sahabat, para tabi’in, serta para ulama yang telah memberikan contoh yang baik pada kita.

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Sebuah pepatah Arab mengatakan,

إِنَّ الطُّيُوْرَ عَلَى أَشْكَالِهَا تَقَعُ

“Sesungguhnya kawanan burung itu akan selalu berkumpul dengan sejenisnya.”

Demikian pula manusia ia laksana sekawanan burung, memiliki naluri untuk berkumpul dengan orang-orang yang semisalnya. Oleh karena itu, Islam mengajarkan jika ingin menjadi orang yang terbaik, hendaklah berusaha berkawan dan berkumpul dengan orang-orang yang terbaik. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Terjemahnya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allâh, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (At-Taubah ayat 119)

Adapun orang-orang yang terbaik yang Allah dan Rasul-Nya banyak sebutkan dalam al-Qur’an dan Sunnah, ialah mereka orang-orang saleh, mereka yang selalu melakukan perbaikan di muka bumi. Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan hal tersebut dalam firman-Nya ketika menceritakan kisah Nabi Daud alaihissalam,

فَهَزَمُوهُم بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ

Artinya: “Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak melindungi sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.” (QS. Al-Baqarah ayat 251)

Terkait ayat ini, diterangkan dalam Tafsir Muyassar bahwa:

ولولا أن يدفع الله ببعض الناس -وهم أهل الطاعة له والإيمان به- بعضًا، وهم أهل المعصية لله والشرك به، لفسدت الأرض بغلبة الكفر، وتمكُّن الطغيان، وأهل المعاصي.

Artinya: “Seandainya Allah tidak melindungi sebahagian umat manusia (yaitu mereka para ahli maksiat dan kesyirikan pada Allah) dengan sebagian yang lain (yaitu orang-orang yang taat kepada Allah dan iman kepada-Nya), pasti telah rusaklah bumi ini atas kemenangan kekufuran, dan pelampauan batas dan keberadaan ahli maksiat.”

Selain itu, dijelaskan juga dalam Tafsir Ibnu Katsir bahwa keberadaan orang shaleh akan menjadikan orang-orang yang ada di sekelilingnya aman dari adzab dari Allah subhanahu wa ta’ala. dan akan selalu mendapatkan pertolongan dan rizki dari-Nya

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Namun tentu saja, selain keutamaan tadi, ternyata menjadikan diri kita sebagai pribadi yang saleh itu masih memiliki banyak keutamaan. Di antaranya;

  • Mendapatkan doa yang tidak terputus.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita sebuah doa yang dibaca ketika tasyahhud.

السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ

Artinya:  “Keselamatan untuk kami dan juga untuk hamba Allah yang saleh.”

Disebutkan dalam lanjutan hadits,

فَإِنَّكُمْ إِذَا قُلْتُمُوهَا أَصَابَتْ كُلَّ عَبْدٍ لِلَّهِ صَالِحٍ فِى السَّمَاءِ وَالأَرْضِ

Artinya: “Jika kalian mengucapkan seperti itu, maka doa tadi akan tertuju pada setiap hamba Allah yang saleh di langit dan di bumi.” (HR. Bukhari, no. 831 dan Muslim, no. 402).

At-Tirmidzi dan Al-Hakim juga berkata terkait hadis ini,

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَحْظَى بِهَذَا السَّلَام الَّذِي يُسَلِّمهُ الْخَلْق فِي الصَّلَاة فَلْيَكُنْ عَبْدًا صَالِحًا وَإِلَّا حُرِمَ هَذَا الْفَضْل الْعَظِيم

Artinya: “Siapa yang ingin meraih ucapan salam yang diucapkan dan didoakan oleh setiap orang yang sedang shalat, maka jadilah hamba yang saleh. Jika tidak, maka karunia yang besar (berupa doa selamat) diharamkan untuk diperoleh” (Fath Al-Bari, 2:314).

Jamaah Jumat yang berbahagia...

  • Keberadaan orang saleh, akan memberikan keberkahan pada penghidupan kaum muslimin.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

Terjemahnya:   “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf ayat 96).

Dalam kitab Shahih Bukhari disebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ

Artinya: “Tidaklah kalian ditolong (dari musuh) dan diberi rizki melainkan lantaran orang-orang lemah di antara kalian.” (HR. Al-Bukhari).

Dalam riwayat An-Nasai juga disebutkan,

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا بِدَعْوَتِهِمْ وَصَلَاتِهِمْ وَإِخْلَاصِهِمْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menolong ummat ini (dari musuh mereka) lantaran orang lemah dari mereka, doa, shalat dan keikhlasan mereka.”

Sebagian ulama berkata, “Diistimewakannya orang-orang lemah (dalam hadits di atas) dengan alasan bahwa mereka lebih ikhlas dalam berdoa dan lebih khusyu’ dalam beribadah, dikarenakan kekosongan hati mereka dari ketergantungan kepada kemegahan dunia.” (Fathul Bari, VI/89).

  • Mendapatkan keberkahan di dunia dan di akhirat.

Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Artinya: “Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ‘Aku telah menyiapkan untuk hamba-hambaKu yang saleh sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati seorang manusia’.”

Dan di antara yang menghiasi orang-orang yang saleh adalah keindahan akhlaknya. Itulah perilaku terpuji yang pengaruh-pengaruh baiknya di dunia di kalangan umat manusia tidak disangsikan lagi. Balasan berlimpah yang Allah subhanahu wa ta’ala sediakan bagi para pemiliknya di akhirat kelakpun demikian.

  • Allah subhanahu wa ta’ala menjauhkan kejahatan, siksaan dan adzab pada suatu kaum, yang di dalamnya ada orang-orang saleh.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ 

Terjemahnya:   “Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zhalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud: 117).

Karena itulah, ketika Ummul Mukminin, Zaenab binti Jahsy radhiallahu anha dikabari oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang dekatnya sebagian fitnah, ia  bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa, sementara di antara kami terdapat orang-orang yang saleh?” Beliau menjawab, “Ya, jika khabats telah banyak terjadi.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Maksud hadits ini adalah ketika khabats (kefasikan dan kezhaliman) meluas, kehancuran yang merata akan terjadi, sekalipun masih terdapat orang-orang saleh. (Syarhu an-Nawawi li Shahih Muslim, XVIII/4).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ 

Artinya:

“Sesungguhnya ketika umat manusia telah melihat seseorang bertindak zhalim namun mereka tidak memegang (menahan) kedua tangannya, maka tidak lama lagi Allah akan menimpakan kepada mereka dengan siksaan secara merata.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Dari hadits ini, dapat dipahami bahwa di antara sebab dihindarkannya umat manusia dari azab adalah perbaikan (ishlah) yang dilakukan manusia atas kerusakan dan kemungkaran, dan hal itu termasuk tanda-tanda orang-orang saleh.

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Demikianlah di antara keutamaan-keutamaan orang yang saleh, walau tentu saja masih begitu banyak dalil menunjukkan keutamaannya. Namun kita selalu berdoa dan berharap kepada Allah, semoga Allah menjadikan diri kita begitu pun keturunan-keturunan kita sebagai orang-orang yang saleh.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

يَا اَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Ada hal yang perlu kita ingatkan tentang kedudukan orang-orang saleh. Karena terkait ini, masih kita dapatkan segolongan lain yang menyebutkan bahwa orang saleh itu lebih mulia daripada sahabat Nabi, bahkan sampai mereka menyebutkan bahwa orang saleh itu lebih mulia dari pada para anbiya’.

Perlu kita pahami bahwa, kedudukan orang-orang saleh itu berbeda-beda, sebagaimana yang telah diketahui, sehingga mereka itu tidak berada dalam tingkatan yang sama. Sebagai contoh, dalam umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang paling utama adalah generasi pertama, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

Artinya: “Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3651, dan Muslim, no. 2533)

Para sahabat radhiallahu anhum lebih utama daripada para Tabi’in; para Tabi’in lebih utama daripada Tabi’ut Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in lebih utama daripada generasi setelah mereka. Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu anhu termasuk golongan umat yang paling utama setelah Rasulullah shalllahu alaihi wa sallam  kemudian Khulafa-ur Rasyidin lainnya, dan seterusnya.

Meskipun demikian, ketika seorang Mukmin yang saleh bertambah keimanan dan ittiba‘nya (terhadap Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam), serta semakin meningkat kesalehannya, maka keutamaannya semakin bertambah, kedudukannya semakin tinggi, dan keberkahannya semakin besar.

Semoga Allah merahmati kita semua, dan memberikan keistiqamahan hingga akhir hayat kita.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ              

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ  

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ                                          

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ الْمُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ  
 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDFnya di https://drive.google.com/file/d/1G60NU3Twe_MZpqa1_Bw58sNi-O8gLNIl/view?usp=sharing

Baca Juga