MENGUTIP HIKMAH IBADAH UDHIYAH

Naskah Khutbah
Asdar
22 Jun 2023
MENGUTIP HIKMAH IBADAH UDHIYAH

JUMAT, 04 Zulhijah 1444 H / 23 Juni 2023 M

Oleh : Rachmat Badani, Lc., M.A.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..

Bertakwalah kepada Allah ‘azza wa jalla dengan sebenar-benarnya ketakwaan, dengan mengamalkan perintah Allah atas dasar ilmu karena mengharapkan ganjaran pahala dari-Nya, dan meninggalkan seluruh larangan Allah atas dasar ilmu karena takut akan azab-Nya.

Salawat dan salam semoga senantiasa terhaturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya serta kepada setiap pengikutnya yang konsisten menjalankan syariatnya.

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Tiada kata yang paling pantas untuk kita ucapkan di hari yang penuh kemuliaan ini selain pujian tertinggi kepada Allah tabaraka wa ta’ala yang masih memberikan kepada kita semua umur yang panjang dan taufik-Nya, sehingga kita dapat berjumpa dengan hari-hari terbaik sepanjang tahun, yaitu 10 hari pertama bulan Zulhijjah. Berkenaan tentang kemuliaannya, Allah ta’ala sampai bersumpah dengannya di dalam surah al-Fajr ayat kedua yaitu firman-Nya:

ﵟوَلَيَالٍ عَشۡرٖ ٢ﵞ

Terjemahnya: Dan demi malam yang sepuluh (QS. al-Fajr ayat 2)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang kemuliaan hari-hari ini dalam hadisnya:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي: أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، ‌وَلَا ‌الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ: ‌وَلَا ‌الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، قَالَ: إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya: Tidak ada hari, dimana amal shalih padanya lebih Allah cintai daripada hari ini yakni sepuluh hari pertama (Zul Hijjah)." Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, tidak pula berjihad di jalan Allah?" Beliau berkata: "Tidak pula berjihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian tidak kembali membawa sesuatupun (HR. Abu Dawud).

Apabila kita memahami kandungan hadis ini, maka seakan-akan kemuliaan 10 hari pertama bulan Zulhijjah hanya dapat ditebus dengan seluruh harta dan jiwa kita di jalan Allah subhanahu wa ta’ala. Namun dengan taufik dan karunia dari Allah, maka kita tak perlu berkorban seluruh harta apalagi jiwa kita, cukup bersyukur kepada-Nya dengan penuh keikhlasan dan ihtisab mudah-mudahan dengan itu kita tergolong ke dalam hamba-hamba yang pandai bersyukur. Olehnya, kita musti kembali mengulang-ulangi dan meresapi makna surah al-Kautsar yang Allah turunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan seluruh umatnya.

ﵟإِنَّآ أَعۡطَيۡنَٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ ١ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ ٢ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ ٣ﵞ

Terjemahnya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di Syurga, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah, sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (QS. al-Kautsar ayat 1-3).

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Di antara amalan yang diperintahkan oleh Allah ta’ala pada surah al-Kautsar adalah perintah untuk menjalankan ibadah kurban sebagai tanda rasa syukur kita kepada Allah. Ibadah kurban adalah ibadah yang mulia dan tinggi kedudukannya di sisi Allah. Bukanlah daging dan darahnya yang sampai kepada Allah, namun nilai ketakwaan seseorang yang berkurban yang akan sampai kepada Allah. Sehingga ibadah kurban menjadi salah satu ibadah yang disyariatkan di 10 hari pertama bulan Zulhijjah sehubungan pula dengan rangkaian pelaksanaan ibadah haji di tanah suci. Karena itu, mari sama-sama menyimak beberapa hikmah dari ibadah kurban berikut ini:

Hikmah Pertama: Ittiba kepada petunjuk Nabi Ibrahim ‘alaihissalam 

Berkurban sejatinya adalah ibadah warisan dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an tatkala dikisahkan tentang mimpi Ibrahim yang menyembelih putra terkasihnya, Ismail. Allah berfirman:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٠٢ فَلَمَّآ أَسۡلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلۡجَبِينِ ١٠٣ وَنَٰدَيۡنَٰهُ أَن يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ ١٠٤ قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٠٥ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلۡبَلَٰٓؤُاْ ٱلۡمُبِينُ ١٠٦ وَفَدَيۡنَٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيمٖ ١٠٧ﵞ

Terjemahnya: Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.” Ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) meletakkan pelipis anaknya di atas gundukan (untuk melaksanakan perintah Allah), Kami memanggil dia, “Wahai Ibrahim, sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar (QS. al-Shaffat ayat 102-107).

Olehnya, menjalankan ibadah kurban berarti pula kita telah menunaikan 2 perintah Allah yaitu perintah untuk berkurban sebagai salah satu syariat yang mulia, dan perintah Allah yang lainnya untuk ittiba atau mengikuti agama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam sebagaimana perintah Allah dalam al-Qur’an:

ﵟثُمَّ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ أَنِ ٱتَّبِعۡ مِلَّةَ إِبۡرَٰهِيمَ حَنِيفٗاۖ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ ١٢٣ﵞ

Terjemahnya: Kemudian Kami wahyukan kepadamu wahai Muhammad: Ikutilah agama Ibrahim yang hanif, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan (QS. al-Nahl: 123).

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Hikmah Kedua: Tarbiyah terhadap jiwa seorang mukmin untuk bersabar atas perintah Allah

Ibadah dan ketaatan yang ditunaikan oleh seorang hamba tentu saja berbeda tingkat kesulitannya, dan hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai sebab dan alasan. Namun semua perintah Allah memiliki corak yang sama bahwa ia tidak disenangi oleh hawa nafsu manusia. Apalagi jika perintah itu berkenaan dengan hal yang paling dicintai oleh seorang insan, maka semakin bertambah besarlah kesulitannya dan semakin sedikit pula manusia yang dapat mengerjakannya.

Demikian halnya ibadah kurban yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Allah ‘azza wa jalla memerintahkannya untuk menyembelih satu-satunya putra yang ia miliki kala itu yaitu Ismail ‘alaihissalam. Padahal di balik perintah itu sendiri, ia telah menunggu selama puluhan tahun lamanya hingga dikaruniai putra oleh Allah. Maka ujian manalagi yang lebih pahit dan lebih berat dibandingkan ujian mengurbankan anak sendiri?

Olehnya, ibadah kurban ini mengajarkan kita untuk mentarbiyah dan mendidik jiwa kita agar mampu bertahan dan bersabar dengan berat dan sulitnya menunaikan perintah Allah ta’ala. Tentu hal ini berat, karena bersabar menjalankan perintah Allah memang merupakan bentuk kesabaran yang tertinggi di sisi Allah. Namun tentu saja di balik kepahitan dan kesulitan itu, ada ganjaran pahala yang terbesar di sisi Allah, yang penting kita mau menyabarkan jiwa bersama orang-orang yang rela berkorban sembari berdoa kepada Allah di waktu pagi dan petang. Allah ta’ala berfirman:

ﵟوَٱصۡبِرۡ نَفۡسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ رَبَّهُم بِٱلۡغَدَوٰةِ وَٱلۡعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجۡهَهُۥۖ وَلَا تَعۡدُ عَيۡنَاكَ عَنۡهُمۡ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَا تُطِعۡ مَنۡ أَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهُۥ عَن ذِكۡرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمۡرُهُۥ فُرُطٗا ٢٨ﵞ

Terjemahnya: Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di waktu pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas (QS. al-Kahfi ayat 28).  

Jamaah sekalian, ayat ini seakan ingin berpesan kepada kita semua bahwa untuk menguatkan kesabaran kita maka jangan pernah berhenti dari panjatan doa kepada Zat yang Maha Kuat lagi Maha Kuasa agar kiranya mengaruniakan kepada kita kesabaran tersebut, karena apalah daya dan kuasa kita tanpa pertolongan dari Allah ta’ala.

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Hikmah Ketiga: Tarbiyah terhadap jiwa seorang mukmin untuk rela berkorban demi tegaknya syariat Allah

Ibadah kurban adalah ibadah yang sarat dengan nilai pengorbanan di dalamnya. Tatkala Ismail ‘alaihissalam diminta berpendapat tentang perintah Allah kepada ayahandanya, Ibrahim ‘alaihissalam untuk menyembelih dirinya, maka apakah jawaban Ismail kala itu? apakah beliau menolaknya? tentu tidak, apakah beliau mengatakan “sembelihlah aku wahai ayahku”? jawabannya tidak. Ismail ‘alaihissalam mengatakan “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu”. Ucapan ini seakan mengisyaratkan bahwa seandainyapun Allah memerintahkan kepadamu yang lebih dari menyembelih diriku, maka tegarlah dan kuatlah untuk melaksanakannya, karena itu adalah titah Ilahi yang Maha Tahu dan Maha Kuasa.

Hal yang sama pula kita dapatkan dari perintah Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya untuk berkurban melalui surah al-Kautsar. Surah al-Kautsar itu sendiri adalah salah satu dari surah Makkiyah yang turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat masih berada di kota Mekkah. Itu artinya, ibadah kurban termasuk di antara ibadah yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas apa hikmah dari perintah berkurban di kala itu? Hikmahnya bahwa Allah hendak mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya syariat Islam tidak akan mungkin tegak tanpa adanya pengorbanan. Karena itu, ruh pengorbanan dari Rasulullah dan para sahabatnya terus terkobarkan setelah itu, baik dengan harta bahkan dengan jiwa mereka sekalipun.

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Hikmah Keempat: Tarbiyah terhadap jiwa seorang mukmin untuk mengejar cinta Allah dan kasih sayang sesama kaum muslimin.

Tujuan utama pelaksanaan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala adalah untuk menggapai kemuliaan dan keridaan Allah semata. Di dalam hadis Qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meriwayatkan bahwa Allah berfirman:

مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ ‌أَحَبَّ ‌إِلَيَّ ‌مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

Artinya: Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan, dan tidaklah hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan sunnah, sampai Aku mencintai dia (HR. Bukhari).

Bukankah hal ini telah dibuktikan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam? beliau berhasil menunaikan perintah Allah untuk berkurban yang membuktikan ketaatan, ketundukan dan kecintaannya kepada Allah semata melebihi siapapun bahkan kepada anak tercintanya sekalipun, dan sebagai balasannya Allah berikan pula cinta-Nya kepada Ibrahim dan menggelarnya sebagai Khalilullah atau kekasih Allah.

Olehnya, hikmah lainnya dari ibadah kurban bahwa ia merupakan sarana untuk mendidik dan mentarbiyah jiwa kita guna mencari cinta dan kasih Allah ta’ala melalui pengorbanan kita dengan sebagian rezeki yang Allah titipkan kepada kita. Sekaligus menjadi bukti bahwa kita bersungguh-sungguh untuk memantaskan diri menggapai cinta Allah melalui rasa kasih sayang dan cinta kita kepada sesama manusia dengan menghadiahkan dan menyedekahkan sebagian dari daging kurban yang telah kita sembelih.

Jamaah Jumat yang berbahagia, demikian beberapa hikmah ibadah kurban yang Allah perintahkan untuk kita kerjakan di hari-hari yang mulia ini. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan taufik dan kemudahan dalam menunaikan ketaatan ini serta mengganjarnya dengan pahala yang sempurna di sisi Allah.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Pada khutbah kedua yang singkat ini, izinkan kami untuk mengingatkan diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian bahwa saat ini kita berada pada hari-hari yang termulia di sisi Allah ‘azza wa jalla, maka mari memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan yang beruntung dan menang dengan ganjaran pahala yang banyak di sisi Allah. Sebagian di antara saudara-saudara kita kaum muslimin, telah berkumpul di Haramain, Mekkah dan Madinah untuk bersiap-siap melaksanakan Rukun Islam yang kelima yaitu ibadah haji di tanah suci. Mengingat peristiwa haji wada’ yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kita kembali teringat bahwa pada tanggal 9 Zulhijjah tahun ke 10 hijriyah ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabatnya sedang wukuf di padang Arafah, saat itu Allah ta’ala menyempurnakan agama-Nya, agama Islam untuk umat manusia. Allah ta’ala berfirman:

ﵟٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚﵞ

Terjemahnya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridai Islam jadi agama bagimu (QS. al-Maidah ayat 3).

Berdasarkan ayat ini, maka agama Islam adalah agama yang telah disempurnakan oleh Allah ‘azza wa jalla. Tak ada kekurangan sedikitpun di dalamnya, dan celakalah bagi mereka yang meyakini bahwa agama ini kurang, belum lengkap, atau masih membutuhkan syariat selain dari apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Sangat disayangkan, belakangan ini umat Islam di negeri kita yang tercinta, kembali melihat dan mendengarkan salah satu tindak kejahatan dan penistaan terhadap agama Islam melalui celaannya terhadap ibadah haji dan umrah, stigma buruk bagi para penghafal Kalamullah, penyelisihan terhadap syariat Khutbah dan sunnah Rasulullah, bahkan pendangkalan keyakinan terhadap kebenaran al-Qur’an sebagai Firman Allah subhanahu wa ta’ala, dan mungkin apa yang tidak kita ketahui darinya justru lebih banyak dan lebih buruk, wal ‘iyadzubillah. Masalah ini semakin buruk di mata masyarakat karena sikap angkuh dan arogan pimpinan pondok pesantren tersebut yang semakin menjadi-jadi. Olehnya, melalui mimbar jumat ini, kami mengingatkan diri pribadi dan kepada jamaah sekalian untuk kembali memperdalam ilmu dan pengetahuan kita terhadap agama Allah yang sempurna dan paripurna ini, menjauhi segala bentuk pendangkalan akidah dan keyakinan, serta pengamalan syariat yang tidak benar, serta lebih selektif dalam memilihkan sekolah tempat buah hati kita menimba ilmu pengetahuan di dalamnya.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
 رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
 رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
 اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Download PDFnya di https://bit.ly/HikmahIbadahUdhiyah

Baca Juga