Mengagungkan Perintah Allah

Naskah Khutbah
Abu Uwais
16 Oct 2020
Mengagungkan Perintah Allah

Oleh : Dep. Dakwah DPP Wahdah Islamiyah

KHUTBAH PERTAMA


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ:

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ


Jamaah Jum’at yang berbahagia.

Pada kesempatan Jum’at yang mulia ini, dan pada keagungan bulan yang mulia, yaitu bulan Muharram, kita semua masih diberikan kesehatan, kesempatan, umur dan hidayah, iman dan Islam, yang semoga karunia dan nikmat tersebut, terus Allah curahkan dan berikan kepada kita semua.

Jamaah Jum’at yang berbahagia. 

Kewajiban setiap muslim, yang sangat penting untuk kita selalu ingatkan, sampaikan dan dakwahkan, adalah kewajiban mengagungkan, membesarkan dan memuliakan syariat Allah Ta’ala dan perintah-Nya. Dan sungguh jamaah Jum’at yang berbahagia, apabila seorang muslim senantiasa mengagungkan syariat Allah, maka pengagungannya tersebut akan kembali kepada pribadinya sendiri, berupa kebaikan yang akan dia dapatkan dari berbagai sisi kehidupannya. Allah Ta’ala berfirman tentang kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba dari pengagungannya kepada syariat Allah, sebagaimana firman-Nya dalam al-Qur’an surah al-Hajj ayat yang ke 30,

وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ رَبِّهِ

Terjemahannya : Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.

Jamaah Jum’at yang berbahagia.

Sesungguhnya, Allah Ta’ala telah mengingatkan kepada kita semua, melalui kalam-Nya dalam al-Qur’an, untuk tidak menodai dengan dosa dan maksiat serta perbuatan mungkar sekecil apapun, atas syariat Allah Ta’ala. Allah Ta’ala mengingatkan kepada kita untuk tidak mendekati perbuatan yang dapat menodai syariat-Nya, sebagaimana dalam firman-Nya dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat yang ke 187,

تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا تَقْرَبُوهَا

Terjemahannya : Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.

Demikian pula dalam firman Allah Ta’ala dalam surah al-baqarah ayat yang ke 229,

تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا تَعْتَدُوهَا

Terjemahannya : Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya.

Dan dalam firman-Nya yang lain dalam surah al-Talaak ayat yang ke 1,

وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ

Terjemahannya : Dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.

Jamaah Jum’at yang berbahagia. 

Bagaimana seorang muslim mampu menghadirkan dalam hati dan jiwanya pada pengagungan akan syariat Allah Ta’ala, akan perintah dan larangan Allah Ta’ala, dan segala perkara-perkara yang terhormat di sisi Allah Ta’ala, maka….ada berapa hal, yang dengannya seorang hamba bisa mencapai derajat pada pengagungan syariat Allah Ta’ala.

Pertama : Senantiasa meminta Isti’anah / pertolongan dari Allah Ta’ala untuk bisa melaksanakan syariat dan perintah Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Musa kepada kaumnya, yang Allah abadikan dalam al-Qur’an surah al-A’raf ayat yang ke 128,

قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Terjemahannya : Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; diwariskan-Nya kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa".

Demikian pula, apa yang dikatakan oleh Nabi kita, Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam kepada sahabat Mu’adz, dengan perkataan beliau,

أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ؛ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ (رواه أحمد)

Artinya :  Aku wasiatkan kepadamu wahai Mu’adz agar tidak meninggalkan di belakang setiap salat yang kau lakukan untuk membaca do’a: Ya Allah Bantulah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbaiki ibadahku kepada-Mu.

Kedua : Senantiasa mentadabburi keagungan dan kebesaran ciptaan Allah Ta’ala, yang meliputi penciptaan langit, bumi, siang dan malam, dan segala apa yang ada di alam semesta ini. Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah ali-Imran ayat yang ke 190 sampai 191,

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ * الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّار

Terjemahannya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

Ketiga : Memperbanyak ketaatan kepada Allah, dan kontinyu di atas ibadah kepada-Nya dengan penuh keikhlasan, Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Fath ayat yang ke 4,

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Terjemahannya : Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin, supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi, dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Keempat : Berteman dan bersahabat dengan orang-orang saleh, orang-orang yang senantiasa tunduk dan patuh kepada syariat dan perintahnya, Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Furqon, tentang kesudahan dan akhir dari kehidupan mereka-mereka yang memilih berteman dengan orang-orang buruk, dan menjauhi orang-orang saleh, yaitu pada  ayat yang 27 sampai 29,

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلا * يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلا * لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْ ۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا

Terjemahannya : Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul".  Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.

Kelima : Mengetahui dan memahami tujuan daripada syariat dan perintah Allah, Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah Yunus ayat yang ke 57,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Terjemahannya : Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Jamaah Jum’at yang berbahagia.

Demikianlah beberapa perkara, yang dengannya seorang hamba mampu dan dapat menghadirkan pengagungannya kepada syariat dan perintah Allah Ta’ala, dan semoga Allah Ta’ala senantiasa menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang taat, tunduk dan patuh atas segala ajaran dan perintahnya, Amiin Yaa Rabba al-A’lamiin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ



KHUTBAH KEDUA

الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيماً لشأنه، وأشهد أن سيدنا ونبينا محمداً عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه

Jamaah Jum’at yang berbahagia. 

Menyusuri jalan syariat dan perintah Allah Ta’ala adalah kemuliaan dan keagungan, ketinggian dan kehormatan, maka….teruslah berada pada jalur kebenaran dan kemuliaan tersebut, sampai Allah menyatakan bahwa diri kita telah menyelesaikan dan melaksanakan segala penghambaan kita kepada-Nya, dan Allah Ta’ala menutup usia kita pada ketaatan dan ibadah kepada-Nya.

Jamaah Jum’at yang berbahagia. 

Di penghujung Jum’at yang mulia ini, marilah kita berdoa kepada-Nya, meminta kebaikan dan keselamatan hidup di dunia dan di akhirat-Nya kelak.


إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

وَصَلى الله وسَلم عَلَى مُحَمد تسليمًا كَثيْرًا وآخر دَعْوَانَا لله رَب الْعَالَميْنَ

Baca Juga