LISAN, BAHAGIA ATAU SENGSARAMU

Naskah Khutbah
Asdar
04 Jan 2023
LISAN, BAHAGIA ATAU SENGSARAMU


JUMAT, 13 Jumadil Akhir 1444 H / 06 Januari 2023 M Oleh Luqmanul Hakim Sudahnan, Lc., M.A.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Salah satu anugerah dan nikmat Allah yang sangat berharga bagi manusia adalah nikmat lisan. Lisan merupakan penyempurna bagi kesempurnaan tubuh manusia, dengannya manusia dapat berinteraksi, berkomunikasi dan berbicara dengan manusia yang lain, olehnya Allah ﷻ berfirman mengingatkan manusia akan anugerah ini:

أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ (8) وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ

Terjemahnya: Bukankah kami jadikan bagi mereka dua mata, satu lisan dan dua bibir. (QS. Al Balad ayat 8-9).

Dengan ayat ini Allah ﷻ  mengingatkan manusia bahwa lisan dan dua bibir merupakan nikmat dari Allah ﷻ, dan kemudian Allah ﷻ menegaskan kembali hal itu dalam firman-Nya.

خَلَقَ الْإِنْسَانَ (3) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ

Terjemahnya: "(Allah) menciptakan manusia, dan mengajarkan Al-Bayan." (QS. Ar-Rahman ayat 3-4).

Ayat ini diikuti dengan firman Allah ﷻ yang lain dalam surat yang sama:

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Terjemahnya: "Maka nikmat apa lagi yang engkau dustakan?" (QS. Ar-Rahman ayat 16).

Abdullah bin Abbas radiyallahu 'anhuma menafsirkan kalimat "Al-Bayan" dengan bicara, maka penafsiran ini menegaskan tentang urgensi nikmat yang satu ini.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Kenikmatan yang datang dari Allah ﷻ akan menjadi lebih indah dan sempurna, apabila dapat disyukuri oleh manusia, karena kesyukuran itu akan menambah kemilau dan keutamaan nikmat tersebut, karena ia dapat melanggengkan nikmat Allah ﷻ pada hamba, Umar bin Khattab radiyallahu 'anhu mengatakan:

قَيِّدُوا النِّعْمَةَ بِالشُّكْرِ

Artinya: "Ikatlah kenikmatan dengan bersyukur."

Bukan hanya keutamaan ini yang dapat diraih seorang hamba, bahkan kesyukuran kepada Allah ﷻ atas nikmat-Nya dapat menjadi sumber pahala baginya.

Diantara cara bersyukur atas kenikmatan Allah ﷻ, adalah dengan menggunakan kenikmatan tersebut dengan baik, yaitu untuk merealisasikan ubudiyah (penghambaan) kita kepada Allah ﷻ. Adapun jika kenikmatan tersebut dimanfaatkan untuk keburukan dan dijadikan alat untuk bermaksiat kepada Allah ﷻ, maka dikhawatirkan nikmat tersebut dapat menjadi bomerang bagi pemiliknya.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Secara teknis; mensyukuri nikmat lisan dan anugerah bicara ini adalah dengan memilih kata-kata yang baik dalam berbicara, jauh dari kata-kata dusta, dan tidak menggibah orang lain. Diantara ibadah lisan yang sangat dianjurkan adalah amr bil ma'ruf (menyuruh kepada kebaikan), wa nahyun 'anil mungkar (mencegah perbuatan mungkar), membaca Al-Qur'an dan berdzikir dan lain sebagainya.

Allah ﷻ berfirman :

وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسۡنٗا

Terjemahnya: Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia (QS. Al Baqarah ayat 83).

Kemudian di ayat lain setelah Allah ﷻ menyeru kepada ketakwaan, Allah ﷻ berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا

Terjemahnya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah kata-kata yang benar". (QS. Al-Ahzab ayat 70).

Dan Allah juga berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ 

Terjemahnya:  Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat ayat 12).

Allah ﷻ juga berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٞ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ 

Terjemahnya:  Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al Hujurat ayat 11).

Allah ﷻ juga berfirman :

وَيۡلٞ لِّكُلِّ هُمَزَةٖ لُّمَزَةٍ 

Terjemahnya: Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela (QS. Al Humazah ayat 1)

Ayat-ayat diatas mengandung ibadah-ibadah yang dianjurkan untuk dipraktekkan oleh lisan diantaranya adalah mengucapkan kata-kata benar dalam berbicara (qaulan sadida), dan ini memiliki makna yang luas, diantaranya: jujur dalam berkata, memilih kata-kata yang sopan dan baik dalam berinteraksi, berzikir, mengajak kepada kebaikan dll.

Ayat diatas juga menjelaskan tentang  amalan-amalan yang hendaknya dijauhi oleh oleh orang yang beriman, diantaranya: menggibah (menyebutkan keburukan orang lain), mengolok-olok orang lain, mengucapkan kata-kata yang menyakiti orang lain baik dengan sindiran ataupun umpatan dll.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Dari penjelasan diatas, kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa lisan merupakan kenikmatan yang luar biasa, namun ia bagaikan pisau yang bermata dua, pisau yang dapat membantu pemiliknya, namun juga dikhawatirkan dapat memotong pemiliknya, demikianlah lisan tersebut, dapat menjadi tambang pahala bagi pemiliknya, namun dapat juga menjadi sumber terjadinya dosa.

Seorang muslim sejati, harus menjaga lisannnya agar tidak menyakiti manusia disekitarnya, Rasulullah ﷺ bersabda:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Artinya: “Seorang muslim adalah yang selamat dari keburukan lisannya dan perbutannya kaum muslimin yang lain”. (HR Bukhari dan Muslim).

Berangkat dari hadits ini, maka kewajiban seorang muslim sebelum ia berbicara adalah memikirkan kata-kata yang terbaik yang akan diucapkannya, jika ia tidak menemukannya maka hendaknya ia diam, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaknya ia mengucapkan kata-kata yang baik, atau ia diam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sebab semua kata-kata yang kita ucapkan memiliki konsekwensi bagi kita, dan akan dicatat oleh Malaikat-malaikat Allah ﷻ , Allah ﷻ berfirman:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Terjemahnya: “Sesuatu yang dilafadkan berupa kata-kata (oleh manusia), akan dicatat oleh dua malaikat (yaitu) Rakib dan Atid.” (QS. Qaf ayat 18).

Oleh sebab itu, hendaknya kita berhitung dan berhati-hati sebelum berbicara, sebab satu kalimat yang terlontar dari lisan kita, dapat menjadi kunci bagi kebahagiaan kita di Akhirat dan dapat memasukkan kita  ke dalam surga Allah, namun sebaliknya juga, satu kalimat buruk yang diucapkan oelh lisan, dapat menjadi faktor kebinasaan kita dan dapat menjerumuskan kita ke dalam Neraka Allah, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللهِ، مَا يُلْقِي لَهَا بَالًا، يُرْفَعُ لَهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ، لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

Artinya: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang dapat menarik rida Allah, dan ia menganggap remeh ucapan tersebut, ternyata kalimat tersebut meninggikan derajat hamba tersebut, dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kalimat, yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah, dan ia meremehkan ucapan tersebut, ternyata kalimat tersebut menjerumuskannya ke dalam neraka Jahannam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita untuk senantiasa berucap dan berbicara tentang kebaikan dan kebenaran...

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

أيها الناس رحمكم الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ



Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Setelah kita menyadari bahwa lisan merupakan nikmat yang sangat agung, maka sepatutnya seorang muslim senantiasa menghadirkan hal tersebut dalam jiwanya, dan bahwasanya semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya di sisi Allah ﷻ. Allah ﷻ berfirman:

ثُمَّ لَتُسۡأَلُنَّ يَوۡمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ 

Terjemahnya: Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS. Al Takasur ayat 8).

Lalu tatkala seorang muslim menyadari bahwa menjaga lisan merupakan perkara yang tidak ringan, ia juga mengingat bahwasanya ganjaran dibalik itu semua ialah surga yang tak ternilai harganya. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الْجَنَّةَ

Artinya: “Barangsiapa yang mampu menjamin untukku apa yang ada di antara kedua rahangnya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan) aku akan menjamin baginya surga.” (HR Bukhari).

Semoga Allah ﷻ senantiasa membimbing lisan-lisan kita agar senantiasa berada dalam koridor yang diridhai-Nya, dan dengannya lisan kita menjadi penuntun kita untuk menggapai surga yang penuh kenikmatan, Aamiin...

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDFnya di https://bit.ly/LisanmuBahagiamuSengsaramu

Baca Juga