KEISTIMEWAAN YANG TERLUPAKAN

Naskah Khutbah
Abu Uwais
02 Jun 2022
KEISTIMEWAAN YANG TERLUPAKAN

JUMAT 03 ZULKAIDAH 1443 H / 03 JUNI 2022 M

Oleh : Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله 

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah. 

Tidak terasa waktu begitu cepat bergulir. Kemarin rasanya kita masih bersuka cita atas datangnya bulan suci Ramadhan yang kemudian dilanjutkan dengan kegembiraan suasana hari raya Idul Fitri di bulan Syawal. Namun keduanya saat ini telah berlalu dan sekarang kita sudah berada di awal bulan Dzulqa’dah .  Pergantian waktu demi waktu yang begitu cepat ini membuat kita merenung sejenak apakah kita telah memanfaatkan waktu kita dengan sebaik-baiknya ataukah kita masuk dalam kategori manusia yang merugi dengan waktunya? Wallahul musta’an. Allah berfirman:

وَٱلْعَصْرِ (1) إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ(2) إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِٱلصَّبْرِ(3)

Artinya: "Demi masa. (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (3)” (QS.Al-Ashr: ayat 1-3).

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah.

Di antara karunia Allah kepada kita semua bahwa Allah menjadikan beberapa bulan-bulan yang ada memiliki keutamaan khusus yang tidak dimiliki bulan lainnya. Termasuk dalam hal ini bulan yang saat ini baru saja kita masuk ke dalamnya yaitu bulan Dzulqa’dah. Bulan Qzulqa’dah adalah bulan yang memiliki keutamaan khusus di dalam Islam yang membuatnya istimewa di sisi Allah.

Berikut beberapa keutamaanya yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis maupun perkataan beberapa ulama kita.

Yang Pertama: Bulan Dzulqa’dah termasuk dari bulan-bulan yang haram. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah azza wa jalla dalam firman-Nya :

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ

Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (untuk perang). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu”. (QS. At Taubah : 36).

Nabi kita Shallallahu alaihi wasallam menjelaskan kepada kita dalam hadisnya bahwa empat bulan haram itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

إن الزَّمَان قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ: ذُو القَعْدَةِ وَذُو الحِجَّةِ وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ، الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ (رواه البخاري ومسلم(

Artinya : "Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban”. (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Oleh karenanya hendaklah jamaah yang dimuliakan Allah kita menghindari kemaksiatan dan kezaliman di bulan ini melebihi penghindaran kita kepada keduanya di bulan-bulan lainnya karena sesungguhnya kemaksiatan di bulan haram lebih besar dari kemaksiatan di bulan lainnya. Juga hendaklah kita meningkatkan ketaatan di bulan ini karena ketaatan di bulan-bulan haram juga lebih besar pahalanya di sisi Allah melebihi bulan-bulan lainnya.

Sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan :

"اخْتَصَّ اللهُ أرْبَعَةَ أَشْهُرٍ جَعَلَهُنَّ حرمًا، وَعَظَّمَ حُرمَاتِهِنَّ، وَجَعَلَ الذَنْبَ فِيْهِنَّ أَعْظَم، وَجَعَلَ العَمَلَ الصَالِحَ والأَجْرَ أَعْظَم".

Artinya : " Allah mengkhususkan 4 bulan dan menjadikannya haram dan mengagungkan keharamannya. Dan Ia menjadikan dosa di dalamnya lebih berat sebagaimana amal shaleh dan pahala juga lebih berat

Yang Kedua : Bulan Dzulqa’dah termasuk dari bulan-bulan haji.

Ibadah Haji adalah salah satu ibadah mulia yang merupakan rukun Islam. Dalam pelaksanaannya, ibadah haji haruslah dilaksanakan pada bulan-bulan yang telah ditentukan oleh Allah langsung, dan Dzulqa’dah merupakan salah satu dari bulan-bulan haji tersebut. Allah swt berfirman di dalam Al-Qur’an:

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ

Artinya: " (Ibadah) Haji itu di bulan-bulan yang telah diketahui” (QS.Al Baqarah ayat 197).

Sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma mengatakan :

أَشْهُرُ الحَجِّ: شَوَّالٌ، وَذُو القَعْدَةِ، وَعَشْرٌ مِنْ ذِي الحَجَّةِ

Artinya : "Bulan-bulan haji: Syawwal, Dzulqa’dah dan 10 hari dari bulan Dzulhijjah”

Oleh karenanya berkaitan dengan hal ini, para ulama kita mengatakan bahwa bagi mereka yang ingin berhaji maka sudah diperbolehkan bagi mereka berniat ihram nusuk haji sejak bulan Dzulqa’dah atau bahkan sebelumnya di bulan Syawwal.

Yang Ketiga: Bulan Dzulqa’dah termasuk dari bulan yang dicintai Allah.

Karena ia termasuk dari bulan haram sebagaimana yang kita sampaikan, maka ia termasuk dari bulan-bulan yang Allah cintai. Salah seorang sahabat Nabi bernama Ka’ab radhiyallahu anhu pernah berkata:

اخْتَارَ اللهُ الزَمَانَ فَأَحَبُّهُ إِلَى الله الأَشْهَر الحُرُم

Artinya : "Allah telah memilih bulan-bulan dan yang paling dicintainya adalah bulan-bulan haram”

Yang Keempat: Bulan Dzulqa’dah adalah bulan umrahnya Nabi Shallallahu alaihi wasallam.

Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu anhu mengatakan akan hal ini:

اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ: عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (متفق عليه(

Artinya : "Nabi ﷺ melakukan umrah sebanyak empat kali, semuanya di bulan Dzulqa’dah, kecuali umrah yang dilakukan bersama haji. Empat umrah itu adalah: Umrah Hudaibiyah di bulan Dzulqa’dah, Umrah tahun depan di bulan Dzulqa’dah, Umrah dari Ji’ranah dimana beliau membagikan harta rampasan Hunain dan Umrah ketika hajinya” (HR. Bukhari No. 1780)”.

Demikianlah keistimewaan dan keutamaan pada bulan Dzulqa’dah, semoga bermanfaat adanya, dan semoga kita bisa berbuat lebih banyak ketaatan di dalam bulan Dzulqa’dah ini.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah.

Seorang muslim yang cerdas hendaknya memanfaatkan setiap waktu yang Allah berikan untuk melaksanakan ketaatan dan mendekatkan diri kepada Rabbnya. Yang demikian karena setiap detik yang diberikan oleh Allah merupakan nikmat yang sangat agung yang kelak akan ditanyai oleh Allah di akhirat kelak. Rasulullah ﷺ bersabda :

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاه

Artinya : "Kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada Hari Kiamat sampai dia ditanyai: tentang umurnya, dalam hal apa dia habiskan; tentang ilmunya, dalam hal apa dia amalkan; tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan; dan tentang tubuhnya, dalam hal apa dia manfaatkan (HR at-Tirmidzi, ad-Darimi, al-Baihaqi)

Semoga Allah memberikan taufik dan inayah-Nya kepada kita semua, agar menjadi hamba-hamba yang senantiasa istikamah dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya hingga ajal menjemput, Aamiin…

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ               

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ                                                                                                                                          

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ                                          

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ                  

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَأَنْتَالْوَهَّابُ                                                 

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ                                                

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ  
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ                                                            

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Baca Juga