JAUHI LARANGANNYA, KAN KAU RAIH KEBERUNTUNGAN

Naskah Khutbah
Asdar
30 Nov 2023
JAUHI LARANGANNYA, KAN KAU RAIH KEBERUNTUNGAN

JUMAT, 17 Jumadilawal 1445 H / 01 Desember 2023 M
 Oleh Muhamad Ode Wahyu, S.Pd.I., S.H.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi setiap muslim yang mendambakan kebahagiaan di dunia sebelum kebahagiaan hakiki dan abadi di akhirat kelak. Di dalamnya terdapat kisah, ibrah dan mauizah bagi segenap hamba, termasuk perintah yang harus dikerjakan hamba dan larangan yang mesti dihindari dan dijauhi. Di antara larangan tersebut sebagaimana Allah -Azza wajalla- berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَٰمُ رِجۡسٞ مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ 

Terjemahnya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah ayat 90)

Pada ayat ini Allah -Azza wajalla- menyeru kaum mukminin untuk menjauhi empat larangan-Nya, yang merupakan perbuatann-perbuatan syaitan.  Allah -Azza wajalla- juga mengaitkan keselamatan seorang hamba dengan menjauhi empat larangan itu. Dengan kata lain, seorang manusia yang tidak menjauhi empat larangan ini, niscaya ia tidak akan selamat di dunia, terlebih lagi di akhirat.

Larangan pertama, al-Khamr yaitu minuman atau makanan yang memabukkan.

Allah -Azza wajalla- melarang kaum muslimin meminumnya, sebab ia merupakan induk dari berbagai kejahatan. Ketika seorang manusia telah mabuk, maka ia akan kehilangan akal dan kesadarannya. Akibatnya banyak perbuatan-perbuatan jahat ia lakukan, mulai dari menganiaya orang lain, membunuh, mencuri dan berzina. Bahkan, pernah terjadi seorang yang mabuk menzinahi ibu dan anak kandungnya sendiri -wal’iyadzubillah-. 

Karena itu, Allah -Azza wajalla-. melarang segala bentuk yang berkaitan dengan khamar, mulai dari membuatnya, menjualnya, mengiklankannya ataupun meminumnya. Ada sepuluh laknat Allah -Azza wjalla- yang berkaitan dengan khamar. Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

لَعَنَ اللهُ الْخَمْرَ، وَلَعَنَ شَارِبَهَا، وَسَاقِيَهَا، وَعَاصِرَهَا، وَمُعْتَصِرَهَا، وَبَائِعَهَا، وَمُبْتَاعَهَا، وَحَامِلَهَا، وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ، وَآكِلَ ثَمَنِهَا

Artinya: “Allah -Azza wajalla- melaknat khamr, dan melaknat peminumnya, orang yang menuangkannya, orang yang memeras (membuatnya), orang yang minta diperaskan (dibuatkan), orang yang menjualnya, orang yang membelinya, orang yang membawanya, orang yang dibawakan padanya dan orang yang memakan dari hasil penjualannya.” (HR. Ahmad)

Oleh karena itu, seorang yang beriman kepada Allah -Azza wajalla- dan mengharapkan keselamatan dunia dan akhirat, tidak boleh melakukan perbuatan syaitan ini.

Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah…

Larangan kedua, al-Maisir yaitu perjudian.

Ini juga merupakan perbuatan syaitan yang dilarang oleh Allah -Azza wajalla-. Seorang yang berharap keselamatan dunia dan akhirat hendaknya menjauhi segala bentuk perjudian. Saat ini perjudian sudah masuk dalam bentuk permainan dan game online. Bahkan, beberapa bulan yang lalu negara Indonesia tercatat sebagai salah satu negara pengguna game judi online terbesar di dunia.

Ini adalah informasi yang sanngat menyedihkan sekaligus sangat memalukan. Bagaimana bisa satu negara dengan penduduk mayoritas muslim justru menjadi negara pengguna game judi online terbesar di dunia? Apakah penduduk negri ini sudah darurat iman? Wallahul musta’an walaa Haula walaa Quwwata illa billah.

Kenyataan yang memalukan ini harus kita rubah bersama. Oleh karena itu, setiap kita hendaknya memeriksa handphone-handphone kita, handphone anak-anak kita, ataupun handphone saudara-saudara kita, lalu berhenti dan melarang mereka melakukan amalan syaitan itu, bermain game judi online. Hapuslah aplikasi game-game judi itu dari handphone kita, tidak layak seorang muslim yang beriman pada Allah dan hari kiamat  menyimpan permainan-permaian syaitan dalam handphonenya bahkan dalam seluruh aktivitas hidupnya.

Allah -Azza wajalla- berfirman:

إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمۡ عَدُوّٞ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّاۚ إِنَّمَا يَدۡعُواْ حِزۡبَهُۥ لِيَكُونُواْ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ 

Terjemahnya: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir:6)

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

 Larangan  Allah -Azza wajalla- yang ketiga, al-Anshab yaitu mempersembahkan hewan sembelihan untuk tempat atau sesuatu yang dianggap keramat dalam rangka meminta pertolongan atau perlindungan pada penghuninya.

Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata:

وَأَمَّا الْأَنْصَابُ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ، وَمُجَاهِدٌ، وَعَطَاءٌ، وَسَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ، وَالْحَسَنُ، وَغَيْرُ وَاحِدٍ: هِيَ حِجَارَةٌ كَانُوا يَذْبَحُونَ قَرَابِينَهُمْ عِنْدَهَا

Artinya: “Adapun anhsab itu, sebagaimana perkataan Abdullah bin Abbas, Mujahid, Atha, Sa’id bin Jubair, al-Hasan al-Bashri dan selain mereka, mengatakan bahwa ia merupakan batu yang dijadikan sebagai tempat menyembelih hewan kurban di dekatnya (untuk batu atau penghuni batu itu). (Tafsir Ibnu Katsir/ 2:85)

Perbuatan ini merupakan satu bentuk kesyirikan, sebab anshab itu merupakan berhala yang dijadikan sebagai tandingan bagi Allah -Azza wajalla- oleh orang-orang yang jahil. Mereka melakukannya jika ingin memiliki anak, mendapatkan kesehatan, dipanjangkan umurnya, dipertemukan dengan jodohnya, dinaikkan pangkat dan jabatannya, dimudahkan urusan hidupnya dan berbagai keperluan hidup mereka.

Imam Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ud al-Baghawi asy-Syafi’i –rahimahullah- berkata:

وَالأَنْصَابُ يَعْنِي الأَوْثَانَ

Artinya: “Anshab itu adalah berhala-berhala.” (Tafsir al-Baghawi: 1/451)

Oleh karena itu, barangsiapa melakukan perbuatan ini, maka ia telah melakukan kesyirikan terhadap Allah -Azza wajalla-. Kesyirikan merupakan perbuatan yang membatalkan iman seseorang sekalipun ia mengaku beriman kepada Allah -Azza wajalla-. Allah melarang mencampuradukkan keimanan dengan kesyirikan. Siapa yang mencampuradukkan antara keduanya, ia tidak akan selamat pada hari kiamat kelak.

Allah -Azza wajalla- berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم مُّهۡتَدُونَ 

Terjemahnya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)

Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thobari–rahimahullah- berkata:

وَأَمَّا قَوْلُهُ:"أُولَئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُوْنَ"، فَإِنَّهُ يَعْنِيْ: هَؤُلَاءِ الذِيْنَ آمَنُوْا وَلَمْ يُخْلِطُوْا إِيْمَانَهُمْ بِشِرْكٍ ="لَهُمُ الأَمْنُ" يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَذَابِ اللهِ

Artinya: “Adapun firman Allah -Azza wajalla- ‘mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk’ maksudnya, mereka yang beriman yang tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kesyirikan. Mereka yang berhak mendapat keamanan pada hari kimat dari azab Allah -Azza wajalla-.” (Tafsir ath-Thabari: 5/46)

Termasuk dalam perbuatan al-Anshab ini adalah mendatangi tempat-tempat yang dianggap keramat lalu mempersembahkan makanan kepada tempat yang dianggap keramat itu seperti pada kuburan, pohon, rumah-rumah angker dan sejenisnya. Semua itu merupakan perbuatan syirik yang menjadi sebab terhalanginya ia masuk surga dan kekal di dalam neraka, wal’iyadzubillah.

Allah –Subhanahu wata’ala- berfirman:

إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٖ 

Terjemahnya: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maidah: 72)

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Larangan ke empat, al-Azlam yaitu mengundi nasib dengan melemparkan anak panah atau benda-benda yang semisalnya ke atas langit. Dimana arah anak panah ketika jatuh, maka ia akan berjalan sesuai arah anak panah itu. Perbuatan seperti ini juga merupakan perbuatan syaitan yang dilarang oleh Allah -Azza wajalla-.

Seorang muslim yang merasa bingung untuk melakukan sesuatu, maka ia hendaknya berdoa kepada Allah –Ta’ala- meminta petunjuk kepadaNya, atau melakukan sholat istikharah sebagaimana yang Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- ajarkan. Adapun melakukan perbuatan mengundi nasib, mempertaruhkan dirinya pada perkara-perkara yang ia tidak tahu, maka hal ini dilarang oleh Allah -Azza wajalla-.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Itulah empat perbuatan setan yang dilarang oleh Allah -Azza wajalla-. Allah mengaitkan keselamatan pada hari kiamat dengan menjauhi empat larangan ini. Maka jauhilah dan jangan sekali-kali mendekatinya, agar kita semua selamat. Aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا االلهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

 

Jamaah Jumat yang berbahagia…

Allah adalah pencipta yang Maha Mengetahui. Dalam kebijaksanaan-Nya yang sempurna, Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya dan menciptakan larangan dengan tujuan melindungi dan memelihara kesejahteraan manusia. Ketika seorang hamba menjauhi larangan-Nya, ia menghindari berbagai konsekuensi negatif yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Dalam menjauhi larangan Allah, seorang hamba memilih untuk hidup dengan kebenaran dan integritas. Dia menghindari dosa-dosa yang merusak hati dan mempengaruhi hubungan baik dengan Allah dan sesama. Hal ini membawa kedamaian, ketenangan, dan kepuasan batin yang tidak tergantikan.

Tidak hanya di dunia, kepatuhan terhadap larangan Allah juga membawa manfaat yang besar di akhirat. Dengan menghindari dosa dan menjalani kehidupan yang berdasarkan ajaran-Nya, seorang hamba mendapatkan pahala dan keberkahan yang abadi di sisi-Nya. Kehidupan akhirat sebagai tujuan akhir seorang hamba yang mengabdikan diri kepada Allah.

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang taat dan sepenuh jiwa tunduk dan patuh kepada-Nya, dan semoga Allah mengaruniakan kita al-Khasyyah  yang menjadi benteng kita dari perbuatan keji dan kemungkaran, aamiin...

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
 اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
 اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDFnya di https://bit.ly/JauhiLarangannya

Baca Juga