JANGAN TERLENA DENGAN NIKMAT SESAAT

Naskah Khutbah
Asdar
28 Nov 2024
JANGAN TERLENA DENGAN NIKMAT SESAAT

JUMAT, 27 Jumadilawal 1446 H / 29 November 2024 M
 Oleh Alif Jumai Rajab, Lc., M.Ag.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Dari nikmat kesehatan, waktu luang, terlebih lagi dua nikmat yang besar yang Allah tanamkan di dalam hati kita masing-masing yaitu nikmat iman dan islam. Mereka yang memiliki kedua nikmat ini tertancap dengan kokoh di hatinya, niscaya mereka pulalah orang-orang yang banyak meramaikan masjid-masjid Allah, mereka pulalah orang-orang yang terhindar dari sifat-sifat kemunafikan.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarganya, para sahabat, para tabi’in, serta para ulama yang telah memberikan contoh yang baik pada kita.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Hari ini ada yang berbahagia. Hari ini sebagian manusia gembira. Mungkin karena harta yang dia dapatkan. Rumah yang dia beli, keuntungan yang dia raih, mungkin jabatan, mungkin kekuasaan yang dibagi-bagi. Kemudian dia mendapatkan sebagiannya, dia pun gembira.

Terkadang sebagian manusia lupa kalau kegembiraan itu akan berakhir. Dalam surah Al-Kahfi yang kita dianjurkan untuk membacanya setiap Jum’at, sebagian hanya membaca huruf-hurufnya tanpa mentadabburinya, dan ada sebagian yang tidak pernah membacanya. Hanya koran yang dia baca, hanya berita yang dia ikuti. Sehingga sebagian orang berjalan di muka bumi ini dengan terseok-seok, tidak tahu arah hendak kemana.

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia) tentang kehidupan dunia..” (QS. Al-Kahfi/ 18:45).

Untuk manusia-manusia yang terlena dengan jabatan mereka, yang terlena dengan kedudukan mereka, yang terlena dengan harta mereka, dengan dunia ini. Dahulu (ayat ini) diberikan kepada orang-orang musyrikin yang ada di Mekkah dan ayat ini untuk seluruh umat manusia.

Permisalan kehidupan dunia ini seperti apa?

Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala,

..كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ..

“Seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi,” (QS. Al-Kahfi/ 18:45).

Seperti hujan yang beberapa bulan lalu kita menanti turunnya sehingga beberapa daerah menjadi kering, menguning, sebagian pun mati. Tapi tatkala turun air hujan, kita melihat semuanya jadi hijau. Pertanyaannya, sampai kapan dia menjadi hijau?

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan:

فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرً

“Kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Kahfi/ 18:45).

Yang tadinya kita lihat hijau, yang begitu mengesankan, yang begitu memukau, yang membuat hati menjadi gembira, seketika pergi menjadi kuning kembali, terbawa oleh angin terbang kesana kemari, ditinggalkan oleh manusia. Inilah kehidupan dunia, kita tidak akan tersenyum dalam waktu yang lama. Kita tidak akan menikmati rumah kita dalam waktu yang cukup panjang. Jabatan yang kita dapatkan juga tidak akan selama-lamanya di sana. Sebentar lagi kita kan turun, pasti.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Inilah kehidupan dunia. Yang kemarin menjadi bos, menjadi atasan, bisa jadi sekarang sudah dirumahkan. Yang kemarin memiliki kekuasaan, bisa jadi hari ini di penjara, dan esok di kuburan. Lalu mengapa manusia berlomba-lomba untuk meraih sesuatu yang dia yakini dia akan meninggalkannya?

Di ayat selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia..” (QS. Al-Kahfi/ 18:46).

Itulah kehidupan dunia. Harta yang dikumpulkan, dicari, dan dikejar. Mengapa? Karena itu adalah perhiasan kehidupan dunia. Kita bangga tatkala memakai pakaian yang bagus, memakai jam tangan yang mahal, memakai mobil yang mewah, atau memiliki rumah yang megah nan indah. Bangga karena memang itu perhiasan kehidupan dunia.

Anak, berapa banyak orang yang berbangga dengan anaknya. Yang nomor satu jadi ini, yang nomor dua jadi ini, yang ketiga yang keempat sukses semuanya. Iya, itu perhiasan kehidupan dunia. Tapi itupun akan pergi. Kita akan meninggalkannya.

Apa kata Allah Subhanahu wa Ta’ala?

وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

“.. tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi/ 18:46).

Amal-amal shalih yang seharusnya kita melihatnya dengan kacamata yang benar, salat kita, sedekah kita, yang ikhlas hanya mengharap keridhaan-Nya, itu yang akan kekal dan abadi. Itu yang akan menjadi harapan kita kelak pada hari yang tidak ada gunanya harta yang kita kumpulkan kalau tidak diamalkan. Anak-anak pun tidak berguna untuk kita pada hari kiamat jika tidak menjadi anak yang saleh.

Jadi kalau ada orang mau bangga, bukan dengan bintang yang ada di pundaknya, bukan dengan karpet merah yang dihamparkan untuk dia. Bukan dengan nama dia yang diulang-ulang di media. Tetapi dengan disebut-sebutnya dan dibanggakannya nama kita oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala karena amal saleh dan ketaatan yang kita lazimi yang dicatat oleh para malaikat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كِرَامًا كَاتِبِينَ

“yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu),” (QS. Al-Infithar/ 82:11).

Mungkin tidak ada media yang sedang merekam perbuatan kita. Tidak ada kamera yang sedang memvideokan kita. Akan tetapi ada malaikat yang tidak pernah berpisah dari kita. Itu yang kekal dan abadi. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan kita,

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا

“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (QS. Al-Kahfi/ 18:47).

Kita tahu bahwa gunung itu pasaknya bumi. Kita tahu ada akar yang menghujam masuk ke bumi, akan dicabut oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, diterbangkan dan dijalankan hingga bumi ini jadi rata.

وَعُرِضُوا عَلَىٰ رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ

“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama;” (QS. Al-Kahfi[18]: 48)

Mereka akan digiring, dibangkitkan dari kuburnya, tanpa membawa apa-apa. Jangankan jabatan yang kita miliki, jangankan kekuasaan yang kita raih, jangankan harta yang kita capai dan lelah memikirkannya. Pakaian pun di sana kita tidak punya. kita menghadap-Nya tanpa pakaian yang menutupi dan tanpa alas kaki.

Kita akan diberdirikan berbaris-baris di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla. Kata Umar bin Khattab radiyallahu ta’ala ‘Anhu:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ

“Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal” (diriwayatkan oleh At Tirmidzi dalam Shifatul Qiyamah).

Tidak ada yang tersembunyi. Hari ini kita bisa menyembunyikan dosa dan kesalahan kita. Iya. Banyak orang yang tidak tahu dengan siapa kita. Tetapi di hari itulah semua akan ditampakkan. Kita melihat bagaimana tatkala ada acara bersama, kita berusaha memilih pakaian yang paling bagus. Kita memakai parfum, begitu terhormat. Dan nanti kita punya acara yang sama dan bersama. Di mana? Di Padang Mahsyar. Kita  semua akan digiring ke sana.

Maka hendaklah kita menghiasi diri dengan amalan shalih. Kata Allah Subhanahu wa Ta’ala,

بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا

“bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian.” (QS. Al-Kahfi/ 18:48).

Kita mengira dengan mati akan selesai semua urusan. Kita mengira bahwasanya hari kiamat hanyalah ramalan belaka. Sebagian orang tak percaya karena tidak ada yang pernah hadir dari masa itu. Allahu Akbar. Berimankah orang yang seperti itu? Walaupun mungkin tidak diucapkan dengan lisannya, tidak ditulis dengan penanya, tapi sebagian meragukan akan adanya hari kiamat. Meragukan akan dibangkitkannya kembali manusia.

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (QS. Al-Kahfi/ 18:49)

Kitab-kitab itu dibagikan. Ada yang mengambilnya dengan tangan kanannya, ada yang mendapatkan dengan tangan kirinya, sesuai dengan amalannya ketika hidup di dunia.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Ketika kita hidup di dunia ini, kita melihat ada yang kaya dan miskin. Ada yang sukses dan ada yang tidak sukses dalam kehidupan dunianya. Itu semua adalah ujian dari Allah ‘Azza wa Jalla. Tapi pada hari kiamat, semuanya sesuai dengan amalannya. Bukan harta,  jabatan, dan banyaknya pengikutnya.

Maka jamaah sekalian, lanjutkan kehidupan kita di dunia ini. Silakan kita ingin hidup berapa lama. Tapi kita harus ingat bahwa semua akan mati. Beramallah sekehendak kita. Tapi ingat semua pasti akan mendapatkan balasan dari apa yang dikerjakan.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Kaum muslimin yang berbahagia!

Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga bersalawat kepada beliau dan jangan lupakan doa-doa terbaik untuk saudara-saudara kita di Palestina khususnya Gaza yang sampai saat ini masih mengalami genosida dari biadab Israel. Dan marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana firman Allah:.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
 اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Download PDFnya di https://bit.ly/JanganTerlenaDenganNikmatSesaat

Baca Juga