JUMAT, 30 Jumadilawal 1447 H / 21 November 2025 M
Oleh Dr. Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah...
Di antara ajaran Islam yang mulia adalah menegakkan perdamaian di antara sesama manusia. Perdamaian diajarkan oleh Islam baik dalam bingkai perdamaian antara muslim dengan muslim, suku dengan suku, bahkan perdamaian antara muslim dengan non muslim. Perdamaian yang kita maksudkan di sini bukanlah mendamaikan antara haq dan batil yang menghilangkan gap antara keduanya, akan tetapi perdamaian yang menghadirkan kerukunan dan ketentraman antara sesama manusia dalam nilai-nilai yang disepakati yang tidak melanggar aturan-aturan syariat.
Implementasi ajaran perdamaian dapat kita saksikan secara nyata saat Rasulullah ﷺ membangun kota Madinah. Kala itu Rasulullah ﷺ memulai awal langkahnya dengan mendamaikan seluruh elemen masyarakat yang ada di kota Madinah. Rasulullah ﷺ mula-mula mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar lalu kemudian membuat piagam perdamaian dengan kaum lainnya seperti kaum Yahudi yang juga tinggal di Madinah. Piagam perdamaian ini kelak disebut sebagai piagam Madinah.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah...
Apabila kita menelaah ajaran Islam, kita akan dapati banyak sekali dalil yang menganjurkan dan mengajarkan perdamaian. Berikut beberapa di antaranya:
Yang pertama: Firman Allah ta’ala dalam surat Al-Hujurat ayat 10:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Terjemahnya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati”.
Ayat ini dengan sangat gamblang menjelaskan bahwa sesama muslim itu bersaudara yang artinya harus selalu ada hubungan yang baik dan damai antara satu muslim dengan muslim lainnya layaknya saudara. Bahkan apabila seandainya dalam bingkai persaudaraan ini terjadi perselisihan maka ada perintah untuk ishlah/memperbaiki (damai) antara kedua belah pihak yang berselisih.
Yang kedua: Firman Allah ta’ala dalam surat Al-Hujurat ayat 13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Terjemahnya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti”.
Ayat ini dengan jelas mengabarkan bahwa tujuan Allah menciptakan manusia dengan berbagai latar belakangnya bukanlah menjadi ajang untuk bertikai dan berkonflik, akan tetapi menjadi sarana dan wasilah untuk saling mengenali satu sama lain yang kemudian akan menimbulkan kedamaian. Seperti dalam kata pepatah “tak kenal maka tak sayang” mengisyaratkan bahwa saling mengenal akan mendatangkan perdamaian dan kasih sayang sesama manusia.
Yang ketiga: Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 103:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا
Terjemahnya: “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai”.
Dalam ayat ini juga sangat jelas ajaran untuk bersatu dan berdamai di atas tali Allah dan melarang perpecahan dan perseturuan.
Dan masih masih banyak lagi dalil lainnya yang menjelaskan akan perintah menjalin dan menjaga perdamaian di antara sesama manusia.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah...
Akhir-akhir ini kita melihat tidak sedikit konflik dan pertikaian di antara sesama anak bangsa bahkan sesama muslim. Hendaklah kita senantiasa menjaga persatuan dan persaudaraan yang membawa kepada kedamaian dan menghindari segala macam perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan konflik, kerusuhan dan perpecahan. Dalam kesempatan ini secara khusus kami ingatkan, mari kita hindari beberapa perbuatan di bawah ini yang tampaknya menjadi sebab di banyak pertikaian dan permusuhan akhir-akhir ini.
Yang pertama: Marilah kita menghindari perbuatan judi dan minuman keras. Kita menyaksikan betapa banyak pertikaian yang dimulai dari judi dan minuman keras. Ketahuilah sejak dahulu Islam sudah mengharamkan dua perbuatan ini dikarenakan dampaknya bisa menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara sesama manusia.
Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 91:
اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاۤءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ فَهَلْ اَنْتُمْ مُّنْتَهُوْنَ
Terjemahnya: “Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?”
Yang kedua: Marilah kita hindari perbuatan adu domba yang dengan sengaja ingin memecah belah dan membuat kerusuhan di tengah-tengah masyarakat. Ketahuailah bahwa mengadu domba manusia adalah perbuatan dosa besar yang diancam dengan ancaman yang berat. Di dalam hadis Nabi ﷺ bersabda:
لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
Artinya: “Tidak akan masuk syurga pengadu domba” (HR. Muslim).
Berkaitan hal ini, sekaligus kita menasehati kepada sesiapa saja yang dengan sukarela menerima bayaran untuk menjadi provokator dan pengadu domba di media sosial untuk bertaubat kepada Allah ta’ala.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah...
Yang ketiga: Marilah kita hindari perbuatan dusta dan kebohongan karena sesungguhnya kedustaan dan kebohongan menyebabkan perpecahan di tengah-tengah manusia. Hal ini karena sesungguhnya kejujuran dan kebenaran tidak akan bisa bersatu dengan kedustaan dan kebohongan. Semakin urgen bagi kita di zaman ini untuk tidak menebar dusta dan kebohongan (hoax) karena adanya media sosial yang dengan cepat bisa membakar fitnah di tengah-tengah manusia. Ketahuilah bahwa kedustaan dan kebohongan di dalam kaca mata Islam adalah perbuatan yang dapat mengantarkan seseorang ke api neraka. Nabi ﷺ bersabda:
وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ
Artinya: “Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka”. (HR. Muslim).
Yang keempat: Marilah kita untuk tidak menzalimi hak-hak orang lain karena sesungguhnya itu akan memancing pertikaian di antara manusia. Setidaknya ada 3 hak asas yang tidak boleh kita zalimi pada orang lain yaitu darahnya, hartanya, serta kehormatannya. Oleh karena itu Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ
Artinya: “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian adalah haram di antara kalian” HR. Muslim.
Demikianlah semoga kita bisa menjaga perdamaian dan tidak menjadi aktor di balik perepcahan dan kerusuhan di tengah-tengah manusia.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لله عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Di Khutbah kedua ini, izinkan kami untuk mengingatkan diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian untuk memperbanyak dua buah ibadah kepada Allah pada hari jum’at. Pertama, mari memperbanyak doa kita kepada Allah, secara khusus untuk keselamatan saudara-saudara kita di Palestina. Karena telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad ﷺ bahwa pada hari jumat terdapat satu waktu yang singkat, tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah pada waktu tersebut melainkan doanya pasti akan diijabah. Kedua, mari memperbanyak salawat dan salam kita kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagaimana firman Allah:
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Download PDFnya di https://bit.ly/JagaPerdamaianHindariPertikaian