CAHAYA KEMILAU BAGI TAKWA DAN AMAL SALIH

Naskah Khutbah
Asdar
27 May 2022
CAHAYA KEMILAU BAGI TAKWA DAN AMAL SALIH

JUMAT, 26 SYAWAL 1443 H / 27 MEI 2022 M
 
Oleh : Lukmanul Hakim Sudahnan, Lc., M.A.
 
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ

Jamaah Jumat  yang berbahagia yang dimuliakan Allah azza wa jalla

Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan manusia dengan berbagai macam bentuknya, beraneka ragam ras, suku dan warna kulitnya, serta berbeda-beda pekerjaan dan jabatannya. Namun sifat Maha Adil Allah subhanahu wa ta'ala sangat nampak ketika menetapkan bahwa parameter kemuliaan seorang hamba bukan terletak pada warna kulit, ketampanan, ataupun pada jabatannya, namun parameternya adalah ketakwaan kepada-Nya dan amal saleh, Allah berfirman:

يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Artinya: "Wahai para manusia, sesungguhnya kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal, sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa". (QS. Al-Hujurat ayat 13).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إنَّ الله لا ينْظُرُ إِلى أجْسَامِكُمْ، ولا إِلى صُوَرِكمْ، وَلَكن ينْظُرُ إلى قُلُوبِكمْ وأعمالكم

Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada badan-badan kalian, tidak pula kepada wajah-wajah kalian, namun melihat kepada hati dan amalan kalian".HR Muslim.

Sifat Maha Adil Allah azza wajalla sangat nampak ketika menetapkan bahwa ketakwaan adalah ukuran kemuliaan hamba di hadapan-Nya, sebab semua manusia berpotensi untuk dapat mewujudkan dan merealisasikan sifat ini tanpa ada halangan dari keadaan yang meliputi seseorang berupa buruknya rupa, kemiskinan yang menghimpit, ataupun bukan berdarah biru dan hal yang lainnya, ketakwaan adalah sifat yang dapat digapai oleh orang yang tampan maupun yang buruk rupa, dapat diwujudkan oleh seorang pejabat maupun tukang becak, dan direalisasikan oleh orang yang kaya maupun orang yang miskin, intinya; semua jenis manusia dapat menggapai dan mewujudkan sifat takwa ini dalam kehidupannya.

Kaum muslimin, jamaah salat Jum'at yang dirahmati oleh Allah subhanahu wata'ala. 

Takwa adalah ukuran kemuliaan seorang hamba di hadapan Allah azza wa jalla, Allah berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

Artinya: "Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa". (QS Al-Hujurat ayat 13).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى عَجَمِيٍّ، وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ، وَلَا أَحْمَرَ  عَلَى أَسْوَدَ، وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ، إِلَّا بِالتَّقْوَى

Artinya:"Wahai manusia, ingatlah bahwa tuhan yang kalian sembah hanyalah satu, dan sesungguhnya bapak kalian adalah satu (Adam), dan ingatlah, tidak ada keutamaan bagi bangsa Arab diatas bangsa non Arab, tidak pula bangsa non Arab lebih mulia diatas bangsa Arab, dan tiada keutamaan orang berkulit merah diatas orang berkulit hitam, dan begitu pula orang yang berkulit hitam diatas yang berkulit merah, kecuali dengan ketaqwaan". HR Ahmad.

Imam Syafi'i rahimahullah mengatakan:

وَذَاتَ الفَتَى –والله- بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى          إِذاَ لَمْ يَكُنْ لَاعْتِبَارَ لِذَاتِهِ

Artinya: “Dan kemulian seorang pemuda –demi Allah- di topang oleh ilmu dan ketaqwaan, dan jika seorang pemuda tidak berhias dengan dua sifat tersebut, maka ia tiada harganya".

Bilal bin Rabah adalah seorang budak dan hamba sahaya, seorang non Arab, dan bertambah aibnya di mata orang-orang kafir Quraisy dengan kulitnya yang hitam legam, sehingga pada zaman jahiliyah beliau adalah seorang yang hina, namun ketika beliau mengucapkan dua kalimat syahadat, dan masuk ke dalam agama Islam, maka kedudukan dan kemuliaan beliau terangkat di sisi Allah subhanahu wata'ala, bahkan beliau termasuk diantara calon penghuni surga, sebagaimana hadis dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:

يَا بِلَالُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الْإِسْلَامِ فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ  

Artinya: "Wahai Bilal, informasikan kepadaku tentang amalan yang paling engkau banggakan di dalam Islam, sesungguhnya aku mendengar suara terompahmu (sandalmu) di depanku di Surga". (HR  Bukhari dan Muslim).

            Kemiskinan bukan halangan untuk meraih kedudukan yang mulia disisi Allah subhanahu wata'ala, banyak di kalangan para Sahabat Nabi yang hidup di bawah garis kemiskinan di dunia, namun kemuliaan mereka menjulang tinggi ke atas langit, sebagian mereka tidak dikenal oleh penduduk bumi, namun menjadi pesohor di tengah penduduk langit, hal itu disebabkan karena ketakwaan dan amal salih. Abu Dzar Al-ghifari radiyallahu 'anhu mengisahkan tentang keluh kesah para fuqara' (orang-orang miskin) di Madinah, beliau menuturkan,

ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنْ الْأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَا وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا وَيَعْتَمِرُونَ وَيُجَاهِدُونَ وَيَتَصَدَّقُونَ قَالَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ إِنْ أَخَذْتُمْ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ إِلَّا مَنْ عَمِلَ مِثْلَهُ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang kaya menduduki tingkatan yang tinggi dan dan kenikmatan yang abadi, mereka salat sebagaimana kami salat, dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka masih kelebihan harta, sehingga mereka bisa berhaji, melaksanakan umrah, berjihad, dan bersedekah dengan harta-harta mereka, Rasulullah bersabda: maukah kalian saya beri informasi sebuah amalan, jika kalian laksanakan, maka kalian dapat mengalahkan orang-orang yang mendahului kalian, dan orang-orang tidak akan mampu mengalahkan kalian kecuali jika beramal dengan amalan yang serupa". (HR. Bukhari dan Muslim).

Pelajaran yang bisa dipetik dari hadis diatas, bahwa orang-orang miskin dapat bersaing  untuk mendapatkan kedudukan yang mulia dan kenikmatan yang abadi dengan orang-orang kaya, dengan melaksanakan amal-amal shalih.

Bahkan seorang Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang masyhur dengan ketinggian nasab, limpahan harta, dan keluhuran budinya, namun tidaklah beliau mulia dan menduduki derajat yang tinggi di hadapan Allah azza wajalla dan di tengah kaum muslimin, kecuali karena disebabkan oleh ketakwaannya kepada Allah azza wajalla, Bakr  bin Abdullah Al-Muzani rahimahullah mengatakan:

مَا فَاقَ أَبُو بَكْرٍ رضي الله عنه أَصْحَابَ محمد صلى الله عليه وسلم بِصَوْمٍ وَلَا صَلَاةٍ وَلَكِنْ بِشَيْءٍ كَانَ فِي قَلْبِهِ

Artinya: "Tidaklah Abu Bakar dapat mengalahkan (kemuliaan) para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan (banyak) puasanya dan salatnya semata, namun (Abu Bakar dapat mengalahkan mereka) dengan sesuatu yang menghuni hatinya". (Jamiul Ulum Wal Hikam, hal. 81).

Dan tentunya, diantara penghuni hati tersebut adalah; ketakwaan, sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

التَّقْوَى هَا هُنَا - وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

Artinya : "Ketakwaan ada disini –beliau menunjuk ke dadanya tiga kali." (HR. Muslim).

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Jamaah salat Jumat yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Apakah anda pernah mendengar nama Uwais Al-Qarni? Ya, seseorang yang disebut namanya oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, padahal Rasulullah belum pernah berjumpa dan bertatap muka denganya, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِيْنَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَمُرُوْهُ فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ

Artinya:"Sesungguhnya sebaik-baik Tabi'in adalah Uwais, dan dia memiliki seorang ibu, dan dia pernah terkena penyakit kulit, maka mohonlah kepada dia untuk minta ampun kepada Allah untuk kalian". (HR. Muslim).

Apa rahasia seorang Uwais Al-Qarni, sehingga Rasulullah menyebut nama dan keutamaanya, padahal beliau belum pernah berjumpa denga Uwais?

Rahasianya ada pada ketakwaan dan amal salih yang dimiliki oleh Uwais Al-Qarni, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu mengatakan:

سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ أُوَيْسُ بِنْ عَامِر مَعَ أَمْدَادِ أَهْلِ الْيَمَنِ مِن مُرَاد ثُمَّ مِنْ قَرْنِ كَانَ بِهِ بَرَصٌ فَبَرَأَ مِنْهُ إِلَّا مَوْضِعَ دِرْهَمٍ لَهُ وَالِدَةٌ هُوَ بِهَا بَرٌّ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللهِ لَأَبَرَّهُ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ يَسْتَغْفِرْ لَكَ فَافْعَلْ

Artinya: "Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: akan datang kepada kalian Uwais bin 'Amir bersama pasukan yang datang dari Yaman, dia (Uwais) pernah tertimpa penyakit kulit namun kemudian sembuh kecuali tinggal sedikit, dia memiliki seorang ibu yang sangat ia patuhi, (karena kesalihannya) jika ia bersumpah dengan nama Allah atas sesuatu maka akan terjadi, (oleh karena itu) jika engkau mampu membuat ia meminta ampun untukmu, maka lakukanlah!." (HR Muslim).

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah azza wajalla.

Inilah kemilau ketakwaan dan amal salih yang begitu agung, kemilaunya dapat mengangkat derajat seorang hamba yang hina dina, miskin dan tercela menjadi seorang yang mulia dan  seorang calon penduduk surga, bahkan surga diciptakan untuk orang yang memiliki sifat takwa ini, Allah berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Artinya : “Bersegeralah kalian menuju kepada ampunan Allah dan surga yang luasnya seperti luas langit dan bumi yang disiapkan bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran ayat 133).

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ:إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ                                                                                                                             

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

 رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ 

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ  وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ  
 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDF Naskah Khutbah Jumat di https://bit.ly/CahayaTakwadanAmal

Baca Juga