UNTAIAN PESAN TRAGEDI KANJURUHAN

Naskah Khutbah
Asdar
06 Oct 2022
UNTAIAN PESAN TRAGEDI KANJURUHAN

JUMAT, 11 Rabiul Awwal 1444 H / 07 Oktober 2022 M

Oleh Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Satu pekan belakangan ini Indonesia kita berduka. Kita berduka dengan kabar tragedi jatuhnya korban jiwa di Stadion Kanjuruhan Malang. Duka ini begitu mendalam karena sejatinya acara olahraga yang seharusnya hanya sekedar sarana hiburan bagi masyarakat tiba-tiba berubah menjadi peristiwa tragis yang mengenaskan, wallahul musta’an. Musibah ini haruslah menjadi pelajaran buat kita semua agar tidak terjadi lagi peristiwa yang sama di masa depan. Ratusan nyawa yang melayang hari ini semoga sudah cukup menjadi yang pertama sekaligus terakhir kalinya untuk bangsa kita.

Sebagai seorang mukmin yang memiliki tenggang rasa kepada sesama, kita mengucapkan belasungkawa teriring doa kepada saudara-saudara kita sesama muslim yang menjadi korban dalam tragedi ini. Kita doakan semoga mereka semua diterima di sisi Allah dengan penerimaan yang baik juga ditempatkan di tempat yang terbaik. Di waktu yang sama kita juga mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan ketabahan dan kesabaran atas musibah ini. Amin.

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.

مَصَائِبُ قَوْمٍ عِنْدَ قَومٍ فَوَائِد

Artinya : “Musibah sebuah kaum bagi kaum lainnya adalah pelajaran yang bermanfaat”

Begitulah kira-kira bunyi pepatah Arab yang patut kita renungkan. Dalam hal ini, musibah yang terjadi pada sebahagian saudara kita hendaklah menjadi pelajaran bagi kita yang lainnya. Musibah Kanjuruhan tidak boleh berlalu begitu saja tanpa diambil hikmah dan pelajarannya. Berikut beberapa hikmah dan pelajaran dari musibah Kanjuruhan:

  • Bersiap dengan kematian setiap waktu.

Tragedi Kanjuruhan yang lalu memberikan pelajaran kepada kita bahwa kematian ternyata bisa kapan saja menjemput kita. Kematian tidak memandang apakah kita telah menua atau masih muda. Korban yang kita saksikan kemarin adalah mereka yang rata-rata masih berada di usia muda atau bahkan ada yang masih anak-anak. Namun begitulah kematian, bila ajal telah datang maka ia tidak lagi memandang usia hamba tersebut. Semua tidak dapat dimajukan atau juga dimundurkan. Allah berfirman:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

Terjemahnya: Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. (QS. Al-A’raf ayat 34).

Dan begitulah manusia tidak pernah tahu kapan dan dimana ia akan dijemput oleh ajalnya. Allah berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Terjemahnya: Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal. (QS. Luqman ayat 34)

Oleh karenanya hendaklah kita senantiasa bersiap menghadapi ajal yang dapat mendatangi kita sewaktu waktu ini. Dan sebaik-baiknya bekal kita mempersiapkan diri menghadapi ajal yang dating tiba-tiba adalah dengan cara senantiasa bertaqwa kepada Allah dimanapun dan kapanpun. Nabi saw bersabda:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ )رواه الترمذي(

Artinya: Bertakwalah engkau kepada Allah dimanapun kau berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskannya dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik. (HR.Tirmidzi).

Imam As-Syafi’i rahimahullah memiliki nasehat indah akan hal ini, beliau mengatakan :

تَزَوَّدْ مِنَ التَقْوَى فَإِنَّكَ لَا تَدْرِيْ # إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيشُ إِلَى الفَجْرِ

Artinya : “Berbekallah dengan takwa karna sesungguhnya engkau tidak pernah tahu # apabila telah gelap malam apakah kamu masih bisa hidup hingga fajar menyingsing”.

  • Senantiasa memohon perlindungan.

Musibah Kanjuruhan yang terjadi kemarin memberikan kita pelajaran untuk senantiasa memohon inayah dan perlindungan kepada Allah di setiap waktunya baik di pagi atau petang hari terlebih khusus ketika kita ingin keluar rumah. Nabi saw mengajarkan kita membaca doa-doa keselamatan di setiap pagi dan petang seperti membaca doa dalam 3 surat Qul (An-Nas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas). Juga ketika kita keluar dari rumah secara khusus kita membaca:

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Artinya: "Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah semata."

Nabi saw bersabda akan doa ini:

"Jika seseorang keluar rumah, lalu dia mengucapkannya “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah” maka dikatakan kepadanya: “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain akan mengatakan: “Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?!" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Doa-doa seperti ini Insya Allah akan mendatangkan dan menghadirkan penjagaan Allah kepada seorang hamba-Nya baik penjagaan dari segala musibah duniawi ataupun musibah ukhrawi dalam bentuk dosa dan maksiat.

  • Nyawa tidak boleh melayang dengan sia-sia.

Peristiwa Kanjuruhan lalu memberikan kita pelajaran lainnya bahwa ternyata kita masih belum cukup berhati-hati dalam menjaga manusia. Kita masih lalai dalam melakukan pengamanan atas nyawa manusia. Terlepas apa ada kesalahan pihak tertentu atau tidak, namun hendaklah ini menjadi pelajaran buat kita semua di masa depan khususnya para stakeholder pemegang kebijakan di setiap acara yang melibatkan banyak manusia untuk memperhatikan sisi keamanan sebelum memperhatikan yang lainnya. Dalam agama dikenal dengan istilah hifzunnafs (menjaga jiwa) yang mana ini merupakan salah satu dari maksud dari tujuan pensyariatan (maqasidh syariah).

Menjaga nyawa dalam Islam dikedepankan sebelum menjaga yang lainnya seperti harta dan kehormatan. Bahkan dalam keadaan darurat menjaga nyawa terkadang bisa dikedepankan melebihi menjaga agama, yaitu pada kasus diperbolehkannya mengucapkan kalimat kufur dalam darurat namun dengan hati yang tetap beriman. Nyawa di dalam Islam lebih mahal dari apapun. Bahkan Nabi saw mengatakan bahwa hilangnya dunia dan seisinya lebih ringan di sisi Allah melebihi hilangnya nyawa seorang muslim dengan sia-sia. Nabi saw bersabda:

لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ

Artinya: “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Tirmidzi 1455, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Oleh karenanya sekali lagi kita patut berbenah, saling berkoordinasi dan saling bahu membahu serta tolong menolong dalam penjagaan nyawa ummat di masa yang akan datang.

Semoga Allah senantiasa menjaga kita semua.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

  • Fanatisme akan sesuatu tidak boleh dibayar dengan nyawa

Tragedi Kanjuruhan mengajarkan kepada kita satu keadaan yang tampaknya harus kita evaluasi bersama  yaitu tingkat fanatisme kita akan suatu hal yang terlalu berlebihan. Dalam hal ini fanatisme kita akan klub olahraga yang kita cintai terkadang sudah sampai pada batas yang tidak seharusnya. Fanatisme kita akan hiburan olahraga terkadang sampai membuat kita saling caci maki satu sama lain, saling membuli, saling menghina, bahkan sampai saling menyerang fisik. Tragedi Kanjuruhan hendaklah menyadarkan kita bahwa kecintaan kita pada klub olahraga tertentu tidak mesti dibayar mahal dengan musibah-musibah yang sampai memakan ratusan korban. Hiburan haruslah tetap menjadi hiburan yang menjadi sumber kebahagiaan, persaudaraan, persatuan, bukan menjadi ladang tragedi dan musibah bagi kemanusiaan.

Tentang cinta dan fanatisme, sebuah hadis mauquf dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, beliau berkata :

أحْبِبْ حَبِيبَك هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَك يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَك هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَك يَوْمًا مَا

“Cintailah orang yang engkau kasihi sekedarnya saja karena boleh jadi kelak engkau akan membencinya. Bencilah orang yang engkau benci juga sekedarnya saja karena boleh jadi kelak dia akan menjadi orang yang engkau cintai” (HR. Tirmidzi).

Semoga musibah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, dan semoga kita senantiasa berada dalam penjagaan Allah subhana wa ta’ala, Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin...

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDF-nya di https://bit.ly/NasihatTragediKanjuruhan

Baca Juga