Oleh: Fitri Wahyuni, S.Gz, M.Si
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, bukan dilipatgandakan pahala. Bulan Ramadhan dengan begitu banyak ibadah yang bisa dilakukan menawarkan keutamaan yang sangat mulia. Termasuk merugi seseorang, jikalau melewatkan bulan Ramadhan namun tak bisa mendapatkan derajat takwa dan pengampunan dosa. Olehnya itu, sangat penting untuk memaksimalkan diri agar bisa beribadah sekuat jiwa di bulan Ramadhan ini.
Bagi muslimah, baik ibu rumah tangga, maupun ibu bekerja, yang memiliki segudang tugas setiap harinya, terlebih jika memiliki anak yang harus dirawat dan dididik, maka tentu perlu menajemen waktu yang baik, agar bisa menjalankan segala fungsi yang ada. Berikut beberapa tipsnya,
1. Banyak berdoa kepada Allah.
Sebagai hamba beriman, tentu serasa sombong jika hanya mengandalkan diri untuk menjalankan segala tugas yang ada, baik untuk memenuhi kebutuhan pribadi, misalnya ibadah fardiyah, kebutuhan jasad akan istirahat, dan juga tugas yang lain, sebagai istri, ibu dan karyawan bagi yang bekerja. Maka mohonlah kepada Allah untuk senantiasa diberi pertolongan dan kekuatan, ditunjukkan jalan kemudahan. Dengan "campur tangan" Allah dalam urusan hamba, insya Allah segalanya bisa teratasi.
2. Buat perencanaan yang baik. Ramadhan berbilang 30 hari, maka buatlah perencanaan dalam hal jadwal ibadah harian (tadarus, menghafal, mendengarkan tausiyah, dll). Buat juga perencanaan agenda bersama keluarga selama Ramadhan, setelah itu mengatur jadwal masing-masing agenda agar bisa berjalan dengan baik. Untuk pengaturan waktu, bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Misalnya tadarrus 3-4 lembar setiap selesai sholat wajib. Mendengarkan tausiyah di pagi hari, dst
3. Catat juga menu sahur dan buka puasa. Agar tidak bosan, tentu butuh menu yang berbeda setiap harinya, maka buat perencanaan menu. Ini juga akan membantu dalam mempersiapkan bahan makanan di rumah.
4. Upayakan menyetok bahan makanan untuk mengurangi waktu kerja di dapur. Bahan makanan kering (tepung, gula, mie, beras, bumbu kering) bisa distok untuk kebutuhan selama sebulan. Adapun bahan makanan basah, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dalam jangka waktu satu atau dua pekan. Frozen food misalnya yang bisa lebih simpel ketika terlambat bangun untuk sahur, sehingga tidak bingung untuk membuat menu dengan waktu yang sangat terbatas.
5. Menyediakan bumbu dasar makanan. Racikan bumbu dasar masakan bisa mengurangi waktu memasak. Bumbu putih, bumbu kuning dan bumbu merah disiapkan sebelum Ramadhan atau sekali dalam dua pekan. Bisa juga membuat baceman bawang agar proses menumis bisa lebih cepat. Makanan yang bisa tersimpan dan tinggal digoreng yang lainnya, misal tempe bacem (yang sisa digoreng saat akan mengonsumsinya). Sambel teri dan telur asin juga bisa menjadi pilihan karena bisa bertahan 1-2 pekan. Selain itu sayuran beku (sayuran yang diblansir) juga menjadi alternatif agar bisa menghemat waktu untuk memotong-motong sayuran.
Pun begitu dengan bahan takjil. Beberapa bahan bisa disetok untuk beberapa hari, misalnya saos gula merah untuk menu es teler (agar tidak setiap hari bikin saos gula merahnya). Disinilah tantangan para ibu rumah tangga untuk berkreasi menu namun tetap bergizi dan efektif waktu memasaknya.
6. Pergunakan masa haid untuk berbelanja kebutuhan yang belum ada/habis. Pada saat haid, ibadah yang tidak bisa dilakukan adalah sholat dan puasa. Maka pergunakanlah waktu ini untuk berbelanja kebutuhan atau membuat kue untuk sajian lebaran. Namun tentu saja ibadah yang lain seperti tadarrus, murajaah hafalan, sedekah dan yang lainnya tetap berjalan. Oh iya, jangan lupa agar tetap mendapat pahala puasa saat haid dengan cara menyajikan menu buka puasa untuk orang lain.
7. Pakaian baru untuk keluarga bisa disiapkan sejak sebelum Ramadhan atau bisa juga memanfaatkan waktu haid untuk berbelanja.
8. Jangan lupa untuk tetap menjaga stamina dengan mengonsumsi suplemen dan makanan bergizi. Ganggu