JUMAT, 16 RAMADAN 1444 H / 07 APRIL 2023 M
Oleh : Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أيها الناس رحمكم الله
Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..
Hari ini, kita bersyukur pada Allah Azza wa Jalla, yang masih berkenan memberikan kesempatan kepada kita menikmati hari Jum’at yang penuh berkah ini dalam rangkaian hari-hari bulan penuh berkah, bulan Ramadhan.
Hari ini, kita akhirnya berada di pertengahan bulan Ramadhan. Sebuah karunia dan nikmat yang luar biasa untuk kita. Tetapi, pada saat yang sama, menjadi sebuah pelajaran penting bagi kita, yaitu bahwa betapa cepatnya hari-hari dunia ini berlalu dan pergi. Begitu cepatnya situasi dan kondisi dunia ini berganti dan berputar. Maka benarlah firman Allah Azza wa Jalla tatkala menyifatkan bulan Ramadan dalam firman-Nya:
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ
Artinya;
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu (yang singkat)” (QS. Al Baqarah ayat 184).
Rasanya belum lama kita gegap-gempita membahas bagaimana kita menyambut bulan Ramadhan, bagaimana menyiapkan Ramadhan. Dan hari ini, kita telah berada di pertengahannya. Hari ini, separuh dari bulan Ramadhan telah pergi meninggalkankan kita. Hingga nanti, hari berganti hari, dan kita dikejutkan karena kita telah berada di akhir Ramadhan. Bulan Ramadhan akhirnya pergi lagi, dan Syawal pun hadir dalam hidup kita.
Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..
Seluruh hari-hari Ramadhan adalah rahmat, ampunan dan pembebasan dari Neraka Allah. Setiap hari Ramadhan adalah hari-hari kebaikan yang berlimpah. Tetapi tetap saja, separuh Ramadhan yang masih tersisa ke depan ini menjadi bagian terbaik dari bulan Ramadhan. Bagaimana tidak, pada separuh Ramadhan yang tersisa ini, nanti kita semua berpeluang untuk berjumpa dengan semulia-mulia malam, yaitu Lailatul Qadr atau malam kemuliaan. Sebuah malam yang nilai ibadah dan amal shalih kita akan dinilai lebih baik dari 1000 bulan lamanya.
Paruh terakhir Ramadhan ini juga menjadi momentum paling penting dalam perjalanan Ramadhan kita, karena semua proses amal itu sangat bergantung bagaimana kita mengakhiri dan menutup amal tersebut. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيْمِ
Artinya;
“Amal-amal itu hanya bergantung pada akhir dan penutupnya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Hadits ini menunjukkan kepada kepada kita fakta penting, bahwa nilai semua ibadah, kebaikan dan amal shalih kita sangat bergantung dengan bagaimana kita mengakhirinya. Meskipun kita mungkin mengawalinya dengan buruk, tetapi jika bisa memperbaikinya dan mengejarnya di putaran terakhir, maka husnul khatimah-lah kita insya Allah.
Sebaliknya, meskipun kita mengawalinya dengan sangat baik, tetapi kita menutupnya dengan kemalasan dan kelalaian, maka itulah yang disebut sebagai su’ul khatimah atau akhir yang buruk, wal ‘iyadzu biLlah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menuturkan:
فَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ. وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُ النَّارَ
Artinya:
“...Maka sesungguhnya ada seseorang yang mengamalkan amalan ahli neraka, hingga saat jarak antara ia dan kematian hanya tersisa 1 hasta, namun catatan (takdirnya) telah mendahuluinya, hingga ia akhirnya mengamalkan amalan ahli Surga, maka ia pun masuk ke dalam Surga. Sementara ada pula orang yang mengamalkan amalan ahli Surga, hingga saat jarak antara ia dan kematian hanya tersisa 1 hasta, namun catatan (takdirnya) telah mendahuluinya, maka ia mengamalkan amalan ahli neraka, maka ia pun masuk ke dalam neraka.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..
Dalam hadits tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan kepada kita bagaimana situasi seorang hamba dapat berbalik arah justru di akhir-akhir perjalanan hidupnya. Ada hamba yang menjalani paruh pertama hidupnya dalam gelimang dosa, tetapi mendapatkan hidayah untuk memperbaiki paruh terakhir hidupnya di jalan orang-orang shalih, hingga dimasukkan ke dalam Surga.
Sebaliknya ada juga hamba yang menjalani paruh pertama hidupnya dalam keshalihan, tetapi justru di paruh terakhir hidupnya ia tergelincir dan membersamai para pendurhaka dalam maksiat dan dosa. Hingga akhirnya ia dimasukkan ke dalam Neraka Allah.
Perhatikanlah, betapa pentingnya setiap kita menjaga detik-detik terakhir perjalanannya di dunia ini agar selalu dalam keridhaan Allah. Betapa pentingnya setiap kita menjaga akhir episode perjalanan amal shalih kita, dan memastikannya tetap di atas jalan yang seharusnya hingga usai dan berakhir.
Maka, hari ini, Ramadhan kita telah memasuki paruh keduanya. Ini bukan saatnya mengendorkan semangat ibadah dan kebaikan kita. Justru pada paruh terakhir perjalanan Ramadhan ini, semangat ibadah dan amal shalih itu harus semakin membara, karena membayangkan betapa indahnya Surga yang Allah janjikan untuk hamba-hambaNya yang menjaga konsistensi penghambaan mereka kepada Allah hingga ke titik akhir kehidupan dunia mereka.
Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..
Setiap hamba yang menyadari hal ini, dan menyadari keterbatasan waktunya di atas muka bumi ini untuk melakukan muhasabah dan introspeksi atas perjalanan Ramadhannya kali ini.
Bagaimana kabarnya kita dengan Mushaf al-Qur’an kita di hari-hari lalu? Banyak hamba Allah yang telah mengkhatamkannya 2 atau 3 atau 4 kali, bahkan lebih. Lalu bagaimana dengan kita? Atau jangan-jangan belum selembar pun yang sempat kita baca?
Bagaimana kabarnya kita dengan shalat-shalat wajib kita? Jangan sampai kita sibuk menahan lapar dan dahaga, tapi shalat 5 waktu yang wajib ternyata kita lalaikan begitu saja.
Bagaimana dengan shalat-shalat tarwih kita? Banyak hamba Allah yang melewati malam-malam Ramadhan dalam tarwih-tarwih yang panjang. Tapi bagaimana dengan kita? Jangan sampai malam-malam Ramadhan kita tak ada bedanya dengan malam-malam kita di luar Ramadhan.
Jika paruh Ramadhan kita ternyata masih sangat payah dan memprihatinkan, maka insya Allah masih ada paruh terakhir yang Allah siapkan untuk kita. Bersegeralah kita semua memperbaiki paruh terakhir Ramadhan kita ini. Jangan biarkan nasib paruh terakhir Ramadhan kita ini bernasib sama dengan paruh pertama Ramadhan kita yang sudah berlalu. Karena mungkin ini akan menjadi Ramadhan kita yang terakhir di muka bumi ini.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ
Jamaah Jumat yang berbahagia...
Penyesalan selalu datang di akhir cerita. Penyesalan tidak pernah hadir di awal perjalanan. Jika penyesalan itu terjadi di dunia ini, maka masih ada waktu dan kesempatan untuk bertaubat dan memperbaikinya. Tapi jika itu terjadi di kehidupan Akhirat, setelah kita meninggalkan dunia ini, maka itulah penyesalan yang tidak ada lagi gunanya. Karena di alam kubur, dan di kehidupan akhirat selanjutnya, taubat tidak lagi berguna. Tidak ada lagi kesempatan untuk beribadah dan beramal shalih lagi...
Allah Ta’ala mengatakan tentang manusia-manusia yang lalai semasa hidupnya dan akhirnya dihempaskan ke dalam Jahannam:
وَهُمۡ يَصۡطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا نَعۡمَلۡ صَٰلِحًا غَيۡرَ ٱلَّذِي كُنَّا نَعۡمَلُۚ أَوَلَمۡ نُعَمِّرۡكُم مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَن تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ ٱلنَّذِيرُۖ فَذُوقُواْ فَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ
Terjemahnya:
“Dan mereka (para penghuni neraka itu) berteriak meraung di dalamnya: ‘Duhai Tuhan kami, keluarkanlah kami agar kami dapat melakukan amal shalih yang dahulu tidak pernah kami kerjakan. (Tapi Allah menjawab): ‘Bukankah Kami telah memberi kalian kesempatan umur (yang cukup) untuk mengambil pelajaran bagi yang mau mengambil pelajaran. Maka rasakanlah (adzab itu), karena tidak satu penolong pun bagi orang-orang yang zhalim.’” (QS. Fathir ayat 36)
Maka jangan sampai kitalah manusia yang akan mengajukan permohonan ini kepada Allah Azza wa Jalla. Semoga kita termasuk hamba yang cerdas memanfaatkan kesempatan-kesempatan emas seperti paruh terakhir Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَأَنْتَالْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Download PDFnya di https://bit.ly/tatkalaSeparuhRamadhanBerlalu