JUMAT, 28 SYAWAL 1444 H / 19 MEI 2023 M
Oleh : Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أيها الناس رحمكم الله
Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..
Kita kembali bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat kesehatan dan kesempatan menghadiri momentum kebaikan dan ketaatan di hari mulia ini, di hari Jum’at. Kesehatan dan kesempatan melakukan kebaikan dan ketaatan adalah sebuah nikmat terbesar yang Allah berikan kepada kita. Karena itu, setiap kali kita mendapatkannya, kita harus mensyukurinya dengan sebaik-baiknya.
Jamaah Jumat yang berbahagia...
Salah satu pesan penting yang diingatkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada kita semua adalah selalu konsisten dan komitmen di atas jalan kebaikan dan ketaatan hingga ajal kita tiba. Bahkan tidak sekedar konsisten, kita didorong dan dimotivasi untuk berlomba dan berkompetisi dalam kebaikan dan ketaatan. Artinya kita tidak boleh puas dan bangga hanya dengan satu atau dua kebaikan. Selagi umur masih ada, maka kita harus menambah dan melipatgandakan kebaikan dan ketaatan kita kepada Allah.
Di dalam Surah al-Waqi’ah, ayat 10, Allah Ta’ala berfirman:
وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ
Artinya: “Dan orang-orang yang bersegera untuk kebaikan itulah yang akan segera masuk Surga.” (QS. Al Waqiah ayat 10).
Maka mereka yang di dunia ini bersegera melakukan kebaikan dengan ragam bentuknya, merekalah yang akan lebih dahulu memasuki Surga dan menempati istana-istana tertingginya di akhirat nanti.
Karena itu, Allah Ta’ala berpesan dalam Surah al-Muthaffifin ayat 26:
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسْ الْمُتَنَافِسُونَ
“Dan terhadap (semua nikmat abadi) itu, hendaknya para hamba berlomba (mendapatkannya).” (QS. al-Muthaffifin ayat 26).
Bahkan Allah Azza wa Jalla sendiri telah mengukuhkan semangat berlomba melakukan kebaikan sebagai salah satu karakter hamba yang shalih:
يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنْ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُوْلَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhir, menyeru pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, serta bersegera dalam kebaikan. Mereka itu termasuk orang-orang shalih.” (QS. Ali Imran: 114)
Itulah hikmahnya, mengapa Allah Ta’ala menyiapkan musim-musim kebaikan dari waktu ke waktu untuk kita. Itulah hikmahnya, mengapa Allah Ta’ala menetapkan pahala dan keutamaan yang beragam dalam setiap kebaikan dan amal shalih, yang semuanya berpuncak pada Jannatun-Na’im, Surga yang dipenuhi dengan kenikmatan. Agar supaya kita selalu termotivasi dari waktu ke waktu di atas jalan kebaikan. Agar kita tidak pernah membatasi kebaikan hanya pada momentum-momentum tertentu saja, lalu di luar itu kita larut dalam dosa dan maksiat.
Jamaah Jumat yang berbahagia
Yang menarik adalah karena Allah Ta’ala berulang-kali menggunakan kata “bersegera” dalam setiap perintahNya kepada kita untuk tetap di atas jalan kebaikan. Allah berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kalian menuju ampunan dari Tuhan kalian dan (menuju) Surga yang luasnya segenap langit dan bumi, yang disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran ayat 133)
Sebagaimana juga dalam Firman Allah Ta’ala:
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Bersegeralah kalian menuju ampunan dari Tuhan kalian dan (menuju) Surga yang luasnya seperti luas langit dan bumi.” (Al-Hadid ayat 21)
Kenapa kita harus “bersegera” dalam melakukannya?
Karena waktu dan kesempatan kita untuk mengejarnya sangat terbatas. Hidup kita di dunia ini dengan semua fasilitas dan kesenangannya, berkejaran dengan ajal dan kematian kita. Ajal dan kematian yang tidak kita ketahui kapan, di mana dan bagaimananya. Itulah sebabnya, kita harus bersegera dan berlomba. Bukan berlomba dengan siapa-siapa, tapi berlomba dengan diri kita sendiri, berlomba dengan kematian yang terus mengiringi dan mengintai kita.
Pelajaran lain dari ayat-ayat tersebut adalah bahwa Allah Ta’ala selalu mengajak kita pada tujuan dan obsesi yang tertinggi dan termulia, yaitu ampunan dan SurgaNya yang abadi. Maka seorang muslim tidak boleh membiarkan obsesi dan tujuan hidupnya hanya berputar-putar pada dunia yang sementara ini. Seorang mukmin tidak boleh membiarkan hidupnya terseret dalam cita-cita yang hina, yang dipenuhi oleh hasrat cinta yang tak habis-habisnya pada dunia. Karena dunia akan segera berakhir dan usai.
Sekali lagi, kehidupan kita di dunia ini adalah satu-satunya kesempatan untuk bersegera dan berlomba dengan diri kita sendiri, dengan ajal kematian kita, untuk meraih karunia tertinggi dari Allah: karunia ampunan dan SurgaNya yang abadi.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ
يَا اَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Jamaah Jumat yang berbahagia...
Karena kesempatan kita di dunia ini sangat terbatas, maka seorang muslim selalu diingatkan untuk memanfaatkan waktunya pada hal-hal yang produktif untuk kehidupan akhiratnya. Setiap muslim harus menjaga modal waktu yang terbatas itu dari hal-hal yang tak bermanfaat, apalagi hanya akan memberatkan catatan keburukannya di akhirat nanti.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
“Salah satu tanda baiknya keislaman seseorang adalah (saat) ia meninggalkan apa yang tidak penting/bermanfaat untuknya.” (HR. al-Tirmidzi dengan sanad yang hasan)
Dan kita semua nyaris sepakat bahwa salah satu benda penyedot waktu terbesar di era ini adalah penggunaan gadget kita dengan segala varian dan bentuknya. Dengan semua manfaat kebaikan yang ada di dalamnya, kita tidak bisa mengingkari banyaknya mudharat yang juga mengitari penggunaan kita terhadap media bernama gagdet itu. Informasi-informasi hoaks, hal-hal tidak penting bahkan haram, permainan dan game yang menghamburkan waktu bahkan dana, interaksi dengan medsos yang tak habis-habisnya. Semua itu seringkali tanpa disadari menghabiskan berjam-jam waktu kita, dan kita akan mempertanggungjawabkannya di akhirat.
Maka, seorang muslim yang menyadari bahwa hidup ini adalah proses berlomba dan berkejaran dengan waktu dan ajal, seharusnya mempunyai kewaspadaan level tinggi terhadap apa saja yang menghabiskan waktunya dalam kesia-siaan.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ الْمُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Download PDFnya di https://bit.ly/SenantiasaMelazimiKetaatan