SEBELUM SEMUANYA TERLAMBAT

Naskah Khutbah
Asdar
22 Sep 2023
SEBELUM SEMUANYA TERLAMBAT

JUMAT, 06 Rabiulawal 1445 H / 22 September 2023 M
 Oleh Muhammad Ode Wahyu, S.Pd.I., S.H.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Hakikatnya, kita semua menyadari bahwa kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang sementara, kehidupan yang singkat. Umur kita  hanya berkisar 60 tahunan atau lebih sedikit. Kita semua pasti akan berpisah dari dunia ini, lalu berpindah ke alam yang tidak ada lagi kematian di dalamnya, kehidupan abadi, dengan surga atau neraka menjadi pilihan dan tempatnya kembalinya.

Tidakkah kita berpikir? saat ini, apakah kita sudah siap jika Allah –Azza waalla- mencabut nyawa kita besok lusa, atau sekarang ini? Apakah kita bisa menjamin diri kita untuk bisa selamat pada hari kiamat kelak? Atau, adakah amalan yang telah kita lakukan yang dengannya kita sudah bisa merasa aman dari siksa api neraka?

Jika belum, mungkin bukan saatnya lagi kita memposisikan diri sebagai orang-orang yang lalai? Harusnya kita segera bangkit dan bertaubat, lalu memanfaatkan sisa-sisa umur dan kehidupan kita pada amalan-amalan kebaikan, yang bisa meninggikan derajat kita di surga kelak.

Hendaknya kita berhenti dari semua jenis kemaksiatan. Karena, kebahagiaan yang kita rasakan hanyalah kebahagiaan yang menipu, hakikatnya kita terjebak dalam kesesatan hingga merasakan fatamorgana kebahagiaan sesaat. Saat kita tersadar dari fatamorgana itu, dari khayalan kebahagiaan itu, ternyata kita dengan segala kemaksiatan dan kelalaian itu hampir saja sudah berada tepi jurang api neraka, wal’iyadzu billah.

Maka, sebelum semuanya terlambat, ingatlah pesan Allah -Azza wajalla- di dalam al-Qur’an:

وَأَنِيبُوٓاْ إِلَىٰ رَبِّكُمۡ وَأَسۡلِمُواْ لَهُۥ مِن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَكُمُ ٱلۡعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ 

Terjemahnya: “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az-Zumar ayat 54).

Ini adalah pesan indah dari Allah –Azza wajalla- kepada hamba-hamba-Nya. Pesan yang seharusnya menjadi bahan renungan kita semua, saat kita duduk, berjalan atau dalam keadaan berbaring. Pesan yang sebenarnya juga mengandung ancaman dari-Nya. Maka, sebelum semuanya terlambat dan kita tidak dapat tertolong lagi, kembalilah sesegera mungkin, karena kematian tidak menunggu taubat-taubat yang hendak kita lakukan.

 

 Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Sebelum semua itu terjadi, sebelum kita semua ditanya oleh Allah Sang Pencipta alam semesta, “Umurmu untuk apa kau habiskan, masa mudamu dengan apa engkau lalui, dan masa sehatmu engkau gunakan untuk apa?”, serta berbagai pertanyaan lainnya yang begitu menakutkan, saatnyalah kita bertaubat lalu memperbaiki diri. Berhenti dari segala jenis aktifitas maksiat kita lalu membiasakan diri untuk tunduk dan bersimpuh sujud pada Sang Penguasa hari kemudian.

Karena pada hari itu, saat tidak ada lagi yang dapat menolong kecuali Dia Rabbul ‘Alamin, saat harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat, saat semua orang hanya sibuk memikirkan nasib dirinya sendiri, hingga seseorang lari dan tidak peduli lagi pada saudaranya, ibunya, bapaknya, anaknya dan seluruh kerabat-kerabatnya. Ia hanya memikirkan akhir dan hasil dari penghisabannya. Memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya saat ia berdiri dalam keadaan tidak mengenakan sehelai benangpun di hadapan Allah -Azza wajalla-, menunggu hasil dari apa yang ia lakukan selama di dunia ini.

Benarlah apa yang dikatakan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad –Shallallahu ‘alaihi wasallam-:

يَا مُحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَنْ أَحْبَبْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ

Artinya: “Wahai Muhammad, hiduplah sesuka hatimu, engkau pasti akan mati. Cintailah manusia sesuka hatimu engkau pasti akan berpisah juga dengannya. Beramallah sesuka hatimu, engkau pasti akan mendapatkan balasan darinya.” (HR. Hakim).

Jamaah Jumat yang bebahagia

Sifat manusia memang lebih condong pada keinginan untuk mendapatkan nikmat yang disegerakan. Hanya saja, sebagian manusia mudah mengabaikan nikmat yang ditunda pemberiannya, lalu berfantasi dengan nikmat sesaat yang disegerakan itu. Allah –Ta’ala- berfirman:

كَلَّا بَلۡ تُحِبُّونَ ٱلۡعَاجِلَةَ 

Terjemahnya: “Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai nikmat yang disegerakan yaitu (kehidupan dunia).” (QS. Al-Qiyamah ayat 20).

Allah -Azza wajalla- juga berfirman:

مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡعَاجِلَةَ عَجَّلۡنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلۡنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصۡلَىٰهَا مَذۡمُومٗا مَّدۡحُورٗا 

Terjemahnya: “Barangsiapa menghendaki nikmat yang disegerakan (kehidupan sekarang/ kehidupan duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu bagi orang yang kami kehendaki dan Kami jadiakan ia (memasuki) neraka jahannam; Ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.” (QS. Al-Isra ayat 18)

Oleh karenanya, agar kita tidak terlenakan oleh nikmat yang disegerakan berupa kenikmatan kehidupan dunia, Allah -Azza wajalla- memberikan solusi agar kita selamat darinya. Allah -Azza wajalla- berfirman:

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦٓ أَزۡوَٰجٗا مِّنۡهُمۡ زَهۡرَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا لِنَفۡتِنَهُمۡ فِيهِۚ وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَيۡرٞ وَأَبۡقَىٰ 

Terjemahnya: “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Thaha ayat 131)

Cara agar kita selamat dari ujian kehidupan dunia ini adalah tidak memandang takjub pada keindahan dunia ini, karena hakikatnya ia hanyalah kenikmatan sementara dan keindahan yang menipu. Tapi, arahkanlah padangan pada kehiudpan akhirat kelak, karena kenikmatannya belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga atau hanya sekedar terbetik dalam hati sanubari manusia.

Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq ath-Tharifi –hafizhahullah- berkata:

التَّوَسُّعُ بِالْمُتْعَةِ العَاجِلَةِ يُنْسِيْ النَّعِيْمَ العَاجِلَ

Artinya: “Berlebih-lebihan dalam menikmati kesenangan yang disegerakan yaitu kehidupan dunia, akan membuat seseorang melupakan kenikmatan abadi yang tertunda.” (al-Maghribiyah: 31)

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Dunia ini tidak lebih bernilai di sisi Allah -Azza wajalla- daripada sehelai sayap nyamuk. Sekiranya, nilainyapun sama dengan sehelai sayap nyamuk itu, niscaya orang-orang kafir tidak akan meneguk air walau setetes. Rasululullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ.

Artinya: “Sekiranya dunia ini nilainya seperti sebilah sayap nyamuk, niscaya seorang yang kafir tidak akan minum darinya walaupun seteguk saja.” (HR. Tirmidzi)

Olehnya, jangan habiskan waktu kita untuk mencari kebahagiaan sesaat saja di dunia ini. Pikirkanlah apa yang harus kita persembahkan esok di hadapan Allah –Azza wajalla-. Jangan kita halalkan segala cara untuk meraih kenikmatan sesaat itu, hingga berani menerobos batas-batas syariat yang dilarang oleh Allah –Azza wajalla-. Mari kita ingat kembali, bahwa Adam dan hawwa dikeluarkan dari surga hanya karena kenimatan sesaat yang ingin mereka rasakan, mendekati pohon yang dilarang oleh Allah, hingga pada saat mereka merasakan buahnya, Allah –Azza wajala- mengeluarkan mereka dari surga-Nya.

Maka, sebelum semuanya terlambat, sebelum tiba saatnya ketika kita tidak mampu lagi menghirup udara bebas, mari kita berhenti dari semua kesalahan itu dan gantil dengan kebiasaan-kebiasaan baik. Memang berat awalnya, tapi jika telah terbiasa, akan manis juga rasanya. Kita hanya butuh kesabaran pada perjuangan awalnya, ketika kita berhasil melewatinya akan indah masanya. Sabar, memang pahit seperti namanya. Tapi hasilnya, ia lebih manis daripada madu.

Jamaah Jumat yang berbahagia

Kehidupan kita di dunia ini adalah untuk mencari bekal kehidupan akhirat, ia sangatlah berpengaruh dengan posisi kita pada hari kiamat nanti. Maka jangan lalai, jangan terpedaya pada janji-janji syaitan lalu melupakan janji Allah -Azza wajalla- yang tidak pernah mengingkari janji-Nya. Allah -Azza wajalla- berfirman:

ٱلشَّيۡطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلۡفَقۡرَ وَيَأۡمُرُكُم بِٱلۡفَحۡشَآءِۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغۡفِرَةٗ مِّنۡهُ وَفَضۡلٗاۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٞ 

Terjemahnya: “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.”(QS. Al-Baqarah ayat 268).

Allah -Azza wajalla- juga berfirman:

يَعِدُهُمۡ وَيُمَنِّيهِمۡۖ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا 

Terjemahnya: “Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (QS. An-Nisa ayat 120)

Semoga Allah karuniakan pada kita semua hidayah dan taufik-Nya, hingga kita semua berpisah dari dunia ini dalam keadaan husnul khatimah. Aamin Allahumma Aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا االلهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

Jamaah Jumat yang berbahagia…

Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga bersalawat kepada beliau.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDFnya di https://bit.ly/SebelumSemuanyaTerlambat

Baca Juga