RAMBU-RAMBU MEMAKMURKAN MASJID

Naskah Khutbah
Asdar
24 May 2024
RAMBU-RAMBU MEMAKMURKAN MASJID

JUMAT, 15 Zulkaidah 1445 H / 24 Mei 2024 M
 Oleh Muhammad Ode Wahyu, S.Pd.I., S.H.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Salah satu ciri orang beriman adalah memakmurkan masjid-masjid Allah. Informasi akan hal ini, tertuang dalam kitab suci yang Mulia. Allah -Azza wajalla- berfirman:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Terjemahnya: "Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah: 9/18)

Banyak keutamaan yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya yang senantiasa memakmurkan masjid-Nya. Diantaranya, seorang yang telah berwudhu dari rumahnya lalu berangkat ke masjid, maka tidaklah ia melangkahkan kakinya menuju masjid melainkan dengannya Allah -Azza wajalla- akan mengangkat derajatnya dan menghapuskan untuknya satu kesalahannya. Bahkan, ketika ia menunggu untuk melaksanakan salat berikutnya, para malaikat akan senantiasa memberikan sholawat kepadanya.

وعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً , وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً ) رواه مسلم

Artinya: Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘’anhu-, ia berkata, Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda: "Siapa saja yang bersuci dari rumahnya, kemudian ia berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk melaksanakan salah satu kewajiban dari kewajiban-kewajibannya kepada Allah, maka setiap langkah yang ia langkahkan ke masjid dengannya menghapuskan kesalahannya dan langkahnya yang lain mengangkat satu derajatnya." (HR. Muslim)

وعَنْ بُرَيْدَةَ الأَسْلَمِيِّ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ( بَشِّرْ الْمَشَّائِينَ فِي الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ) رواه أبو داود

Artinya: "Dari Buraidah al-Aslami –radhiyallahu ‘anhu-, dari Nabi ﷺ, ia bersabda: "Sampaikanlah kabar gembira kepada setiap yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid berupa cahaya yang sempurna pada hari kiamat kelak." (HR. Abu Dawud)

Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:

المَلائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مُصَلاَّهُ الَّذي صَلَّى فِيهِ مَا لمْ يُحْدِثْ، تَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ

Artinya: "Malaikat akan senantiasa memberikan ucapan doa shalawat kepada kalian selama kalian berada di dalam masjid yang digunakan untuk melaksanakan salat di dalamnya dan selama ia tidak berhadats. Para malaikat itu berkata, "Yaa Allah, ampunilah dia, yaa Allah, Rahmatillah dia." (HR. Bukhari)

Jamaah Jumat yang berbahagia…

Keutamaan tidak hanya berkaitan atau didapatkan oleh para pelaku ibadah di dalam masjid saja, tapi juga orang-orang yang mengurusi masjid Allah. Ada keutamaan lain untuk mereka, mulai dari yang membersihkan masjid, tukang parkirnya hingga urusan-urusan lainnya yang bekaitan dengan masjid dan ibadah.

Allah -Azza wajalla- berfirman:

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ (36) رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالأبْصَارُ (37) لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ (38)

Terjemahnya: "Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan salat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. An-Nur: 36-38)

Imam as-Suyuthi -rahimahullah- berkata:

فِي هَذِه الآيةِ الأَمْرُ بِتَعْظِيْمِ المَسَاجِد وَتَنْزِيهِهَا عَنِ اللَّغْوِ وَالقَاذُوْرَاتِ

Artinya: "Pada ayat ini terdapat perintah untuk mengagungkan masjid dan membersihkannya dari segala hal yang melalaikan serta kotoran-kotoran." (Tafsir al-Qasimi: 12/24)

Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:

عُرِضَتْ عَلَيَّ أَعْمَالُ أُمَّتِي حَسَنُهَا وَسَيِّئُهَا فَوَجَدْتُ فِي مَحَاسِنِ أَعْمَالِهَا الْأَذَى يُمَاطُ عَنْ الطَّرِيقِ وَوَجَدْتُ فِي مَسَاوِي أَعْمَالِهَا النُّخَاعَةَ تَكُونُ فِي الْمَسْجِدِ لَا تُدْفَن

Artinya: "Diperlihatkan kepadaku amalan-amalan umatku, yang baik maupun yang buruk. Aku dapatkan diantara yang terbaik dari amalan-amalan mereka yaitu gangguan yang dihilangkan dari jalan. Dan, aku dapatkan amalan buruk yang mereka lakukan yaitu meludah di dalam masjid namun tidak menimbunnya." (HR. Muslim)

Imam Bukhari dan Muslim -rahimahumallah- meriwayatkan dalam kitab sahih mereka bahwa ada seorang wanita hitam yang biasa mengurusi masjid meninggal dunia, lalu Nabi ﷺ mencarinya. Nabi ﷺ kemudian meminta kepada para sahabat untuk diantar ke kuburannya agar bisa melaksanakan salat jenazah khusus untuknya.

Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah…

Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ sangat memperhatikan orang-orang yang mengurusi masjid. Ini merupakan keutamaan bagi setiap pengurus masjid, mulai dari pembersihnya bahkan, hingga tukang parkirnya sekalipun, selama ia melaksanakan salat. Selama kaum muslimin merasa nyaman melaksanakan salat di dalam masjid yang mereka urus, maka mereka akan mendapatkan pahala yang besar dari perhatian mereka terhadap masjid itu.

Menjadi pengurus masjid memang merupakan satu amalan yang mulia, tapi hendaknya para pengurus masjid tidak melakukan hal-hal yang justru bisa membuat kaum muslimin malas dan tidak senang datang ke masjid.

Disebutkan bahwa ada seseorang yang datang ke masjid, dan suara handphonenya tiba-tiba berdering. Seketika orang-orang memarahinya. Maka ia pergi ke tempat hiburan dan tidak sengaja menumpahkan satu minuman, pelayannya segera bergerak cepat, menanyakan keadaannya apakah ia baik-baik saja, lalu segera membersihkan tumpahan air minumnya. Orang itu kemudian berpikir,  ternyata pergi ketempat hiburan lebih menyenangkan daripada pergi ke masjid.

Begitulah jamaah sekalian. Tatkala kita kita bersikap berlebihan dan tanpa didasari ilmu, kita akan membuat orang lari dari kebaikan, bukan malah mengundangnya agar bisa dekat dengannya. Pengurus masjid hendaklah menjadi pelayan yang baik. Bukan malah menjadi orang-orang yang bisa membuat kaum muslimin lari dan meninggalkan masjid. Maka perlu memahami fikih yang berkaitan dengan masjid dan ibadah lainnya, serta berupaya semaksimal mungkin membuat jamaah merasa nyaman, tidak mengedepankan emosi saat kesalahan terjadi di masjid.

Bukankah dahulu Rasulullah ﷺ melarang Umar dan para sahabat lainnya yang hendak memarahi seorang Arab badui yang kencing di dalam masjid? Setelah Arab Badui itu selesai dari perbuatannya, Rasulullah ﷺ meminta air dan menumpahkan air itu di atas kencingnya. Arab Badui itu kemudian mendoakan kebaikan pada Rasulullah ﷺ.

Begitulah seharusnya bersikap, mengatasi masalah tanpa membuat masalah baru. Memberikan kenyamanan tanpa membuat orang lari dan menghindari masjid.

Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah…

Ada beberapa kesalahan yang bahkan sampai pada taraf kemungkaran sangat besar yang biasa terjadi di sebagian masjid dan sekitarnya yang perlu kita rubah bersama. Misalnya:

1.      Memberikan kesempatan kepada para wanita melakukan senam di halaman masjid dengan pakaian mereka yang ketat.

Rasulullah ﷺ menyebutkan ada dua golongan penghuni neraka yang belum beliau lihat (di zamanya). Salah satu golongan itu adalah:

وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُؤُوسُهُنَّ كَأَسۡنِمَةِ الۡبُخۡتِ الۡمَائِلَةِ لَا يَدۡخُلۡنَ الۡجَنَّةَ وَلَا يَجِدۡنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنۡ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Artinya: "Dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka menjauh dan menjauhkan orang lain dari ketaatan, kepala-kepala mereka seakan-akan punuk unta yang miring, wanita-wanita itu tidak akan masuk surga dan tidak mencium wanginya padahal wanginya dapat dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim).

Berpakaian tetapi telanjang maksudnya, berpakaian tapi ketat hingga menonjolkan auratnya. Laki-laki yang melihatnya justru semakin bersyahwat melihatnya. Termasuk juga dalam hal ini wanita yang berpakaian tipis yang menampakkan aurat dan pakaian pendek yang tidak menutupi seluruh aurat tubuhnya.

Wanita yang berpakaian seperti itu telah melakukan dosa besar. Maka, jika kaum muslimin membiarkan para wanita seperti ini bergoyang-goyang di halaman masjid, menjadi suatu dosa yang lebih besar atas wanita itu, sekaligus pengurus masjid itu dan kaum muslimin yang menyaksikannya. Bahkan, perbuatan mereka bisa sampai pada tingkat pelecehan terhadap rumah ibadah.

Bagaimana tidak, rumah ibadah yang dikhususkan untuk ibadah itu dijadikan sebagai tempat mempertontonkan wanita bergoyang-goyang dengan pakaian seperti itu?

Masjid tidak boleh memberikan peluang bagi setan untuk memberikan fitnah ini. Apalagi, ujian terbesar bagi seorang laki-laki adalah wanita.

2.      . Meminta uang parkir yang sangat banyak pada jamaah.

Pada dasarnya tidak mengapa meminta biaya parkiran dan memberi upah pada tukang parkir masjid jika memang ia di amanahkan oleh pengurus masjid. Terlebih lagi, jika hasil dari parkiran itu dipakai untuk pelayanan masjid dan gaji karyawan. Hal tersebut sah-sah saja selama dalam batas kewajaran yang terjadi pada manusia.

Namun, jika hal itu di luar batas kewajaran, maka hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Sebab, ia bisa membuat kaum muslimin lari dari masjid. Tidak hanya itu, hal itu juga bisa sampai pada perkara mengambil hak kaum muslimin secara zalim dan membuat citra masjid manjadi sangat buruk.

Batas kewajaran dapat diukur dengan mengembalikannya pada urf atau kebiasaan masyarakat, baik itu menggunakan waktu atau lainnya. Jika biaya parkir masjid jauh melebihi kebiasaan itu, hingga mencapai ratusan ribu rupiah sekali berkunjung, maka hal ini tidak sesuai urf masyarakat.

Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wasallam- bersabda:

بَشِّرُوْا وَلَا تُنَفِّرُوْا، وَيَسِّرُوْا وَلَا تُعَسِّرُوْا

Artinya: "Sampaikanlah berita gembira pada manusia dan jangan buat mereka lari, mudahkan urusan mereka dan jangan persulit urusan mereka." (HR. Abu Dawud)

Hal-hal yang dapat membuat kaum muslimin meninggalkan masjid hendaknya dijauhkan sejauh-jauhnya.

Wallahu a’lam.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


 

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Berbicara tentang Masjid, maka kita tidak boleh dan tidak akan pernah melupakan kiblat pertama kaum muslimin, masjidil Aqsha yang sampai detik ini masih di bawah belenggu penjajahan zionis Yahudi. Saat genosida dan pembantaian masih terus berlangsung, dan disaat kaum muslimin seakan membisu dan tak mampu berbuat banyak, maka mari kita terus melangitkan munajat dan doa-doa terbaik kita untuk saudara-saudara muslim kita di sana. Kita meyakini bahwa Allah akan menghadirkan kemenangan itu cepat atau lambat, namun bukan itu yang menjadi titik fokus kita, akan tetapi yang lebih penting ialah dimana kita saat kemenangan itu datang, dan apa saham kita untuk mengembalikan kejayaan kaum muslimin?

Sebuah peristiwa yang dalam waktu dekat akan terjadi yaitu Rashdul Kiblat. Peristiwa Rashdul Kiblat merupakan Fenomena di mana matahari melintas tepat di atas ka’bah di Mekkah Arab Saudi. Matahari akan tepat berada di atas Ka'bah pada Senin (27/5/2024) pukul 17.18 Wita. Karenanya, semua bayangan benda yang terkena sinar matahari pada saat itu akan tepat mengarah Ka'bah. Peristiwa ini dikenal dengan

istilah Rashdul Qiblat atau Istiwa A'zam. peristiwa ini penting bagi umat Islam untuk memastikan arah kiblat di rumah, mushala, ataupun masjid tempat mereka melaksanakan shalat tepat mengarah ke Ka'bah

Peristiwa ini kembali menegaskan bahwa kiblat kaum muslimin itu satu, dan menunjukkan urgensi persatuan kaum muslimin, dan perstuan itu jualah yang akan mengembalikan kejayaan kaum muslimin serta mengembalikan masjidil Aqsha dan memerdekakan bumi Al-Quds dari penjajahan dan penindasan.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
 اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Download PDFnya di https://bit.ly/RambuRambuMemakmurkanMasjid

Baca Juga