(Fadilah Taklim bersama Syaikh Abdullah bin Hamd az-Zaidani)
- Bagian Terakhir -
Amal ibadah berikutnya yang berkaitan dengan Ramadhan sebagai berikut:
4. Memperbanyak Sedekah dan Zakat
Bulan Ramadhan juga kadang disebut sebagai bulan zakat (syahru zakat). Utsman bin Affan menuturkan,
شهر صيامكم شهر زكاتكم
“Bulan kalian berpuasa adalah bulan kalian berzakat.”
Zakat yang dikeluarkan adalah zakat fitrah dan zakat maal serta sedekah secara umum. Dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)
5. Semangat Berdoa
Diantara waktu yang mustajab untuk berdoa ada di bulan Ramadhan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dalam Alquran,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah : 186)
Ayat tentang doa ini Allah Subhanahu wa Ta’ala selipkan diantara ayat-ayat tentang puasa untuk menunjukkan bahwa doa selama Ramadhan adalah doa yang mustajab. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak ditolak, doa orang tua terhadap anaknya, doa orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir”. (HR. Baihaqi)
Maka sudah sepantasnya seorang muslim memperbanyak doa selama bulan Ramadhan.
Terlebih di hari-hari seseorang berpuasa seperti maksud dari hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
ﺛﻼﺙ ﻻ ﺗﺮﺩ ﺩﻋﻮﺗﻬﻢ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺣﺘﻰ ﻳﻔﻄﺮ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﺎﺩﻝ ﻭ ﺍﻟﻤﻈﻠﻮﻡ
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzhalimi.” (HR. Tirmidzi)
6. Beri’tikaf
Beri’tikaf adalah keadaan dimana seseorang tinggal di masjid dengan tata cara yang khusus disertai dengan niat.
I’tikaf di bulan Ramadhan tidak pernah ditinggalkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam selama hidupnya. Hal tersebut dituturkan oleh istrinya, Aisyah Radhiyallahu Anha,
أن النبى – صلى الله عليه وسلم – كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه اللَّهُ ، ثم اعتكف أزواجه من بعده
“Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian para istri beliau beri’tikaf sepeninggal beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
I’tikaf dilakukan untuk bersungguh-sungguh berusaha berjumpa dengan malam kemuliaan, yaitu lailatul Qadr yang jatuh di sepuluh akhir bulan Ramadhan setiap tahunnya. bulan yang jika seseorang beramal di malam itu, maka akan senilai dengan ibadah selama 1000 bulan. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. Al-Qadr : 3)
7. Melaksanakan Umrah
Amalan terakhir yang akan dibahas berkaitan dengan Ramadhan adalah umrah.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa jika seseorang berumrah pada bulan Ramadhan, maka ia akan mendapatkan pahala semisal pahala haji bersama dengan beliau Shallallahu Alaihi Wasallam.
فإذا جاء رمضان فاعتمري ، فإن عمرة فيه تعدل حجة معي
Jika datang bulan Ramadhan, lakukanlah umrah. Karena umrah di bulan Ramadhan, senilai haji bersamaku. (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah beberapa ibadah di bulan Ramadhan yang bernilai pahala besar dan kekhususan di bulan suci ini. Maka penting bagi kita untuk menyiapkan bekal ilmu berkaitan amalan-amalan tersebut agar dapat dikerjakan dengan baik. Dan setiap kita hendaknya telah memiliki perencanaan sebelum datangnya bulan Ramadhan agar jika tiba bulan mulia ini, kita tidak lagi disibukkan untuk menyusun rencana.
Selain bekal ilmu, agar amalan-amalan tersebut dapat kita laksanakan dengan baik, maka membiasakan diri di bulan Sya’ban untuk berpuasa, membaca Alquran, sedekah, dan amalan lainnya adalah salah satu cara yang dapat kita tempuh agar nantinya ibadah di bulan Ramadhan lebih maksimal.
---------
Penulis: Muhammad Asdar, S.Pd.
(Mahasiswa Pascasarjana UINAM)
Editor: Muhammad Istiqomah, Lc.