PERSIAPAN UNTUK HARI ESOK

Naskah Khutbah
Asdar
02 Jan 2025
PERSIAPAN UNTUK HARI ESOK

JUMAT, 03 Rajab 1446 H / 03 Januari 2025 M
 Oleh Abdullah Nazhim Hamid, S.T., Lc., M.Ag.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ) ١٨ (وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْ اُولٰىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ) ١٩ (

Terjemahnya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Dia menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik. (QS. Al-Hasyr/59:18-19).

Sebagaimana kebiasaan al-Quran, sering kita dapati sebuah perintah atau larangan dimulai dengan seruan kepada orang-orang beriman. Oleh karena itu, setiap muslim yang membaca atau mendengarkan al-Quran dan mendapati seruan Allah untuk orang-orang beriman hendaknya memasang telinganya dan memperhatikan baik-baik apa yang akan disebutkan setelahnya sebagaimana yang dikatakan oleh Abdulah bin Mas’ud:

إِذَا سَمِعْتَ اللَّهَ يَقُولُ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا، فَارْعِهَا سَمْعَكَ، فَإِنَّهُ خَيْرٌ تُؤْمَرُ بِهِ، أَوْ شَرٌّ تُنْهَى عَنْهُ.

Artinya: Jika engkau mendengar Allah berfirman ‘Wahai orang-orang yang beriman’ maka pasanglah pendengaranmu baik-baik, karena setelahnya adalah kebaikan yang diperintahkan atasmu atau keburukan yang dilarang untukmu (HR. Baihaqi).

Setelah seruan kepada orang-orang beriman dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan perintah dan dilanjutkan dengan larangan. Allah memerintahkan takwa dan mempersiapkan hari esok serta melarang untuk tidak menjadi seperti orang yang lupa kepada Allah.

Dalam berbagai tafsir, makna dari kata “hari esok” adalah hari kiamat dan dengan ungkapan ini Allah ingin menunjukkan bahwa yang namanya hari kiamat adalah sesuatu yang sangat dekat. Qatadah mengatakan:

مَا زَالَ رَبُّكُمْ يُقَرِّبُ السَّاعَةَ حَتَّى جَعَلَهَا كَغَدٍ

Artinya: Rabb kalian selalu mendekatkan hari kiamat sampai-sampai menjadikan hari kiamat seperti esok hari.

Allah mengatakan:

وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُوْنُ قَرِيْبًا

Terjemahnya: Tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat. (QS. al-Ahzab/33:63).

Begitu juga masing-masing dari kita mempunyai kiamat kecil yaitu kematian kita. Imam al-Qurtubi mengatakan, “Kiamat kecil adalah kiamat yang terjadi pada setiap insan pada kekhususannya yaitu keluarnya ruh dan terpisahnya ruh dari jasad.”

Dengan begitu perintah dalam ayat ini adalah bagaimana setiap jiwa untuk kembali bermuhasabah dan melihat kembali apa yang telah dipersiapkan untuk hari kiamat yaitu kematian dan pertanggung jawaban di akhirat. Ibnu Katsir mengatakan:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَانْظُرُوا مَاذَا ادَّخَرْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ مِنَ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ لِيَوْمِ مَعَادِكُمْ وَعَرْضِكُمْ عَلَى رَبِّكُمْ.

Artinya: “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, dan perhatikanlah apa yang telah kalian persiapkan untuk diri kalian berupa amal-amal saleh untuk hari kembali kalian dan saat kalian dihadapkan kepada Rabb kalian.”

Imam al-Sa’di juga mengatakan:

Ayat yang mulia ini merupakan dasar dalam hal seorang hamba menghisab dirinya sendiri. Ia dianjurkan untuk mengevaluasi dirinya. Jika ia mendapati adanya kesalahan, hendaklah ia segera memperbaikinya dengan meninggalkan kesalahan tersebut, bertaubat dengan taubat yang tulus, dan menjauhi hal-hal yang dapat membawanya kembali kepada kesalahan tersebut. Jika ia mendapati dirinya lalai dalam melaksanakan perintah Allah, maka hendaklah ia berusaha semaksimal mungkin dan memohon pertolongan kepada Rabb-nya untuk menyempurnakan, melengkapi, dan memperbaikinya. Hendaklah ia membandingkan antara nikmat-nikmat Allah dan kebaikan-Nya kepadanya dengan kelalaiannya, karena hal itu pasti akan membuatnya merasa malu kepada Allah.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Pergantian tahun harusnya menjadikan kita lebih sadar bahwa “hari esok” yang disebutkan dalam ayat ini semakin dekat, dan waktu untuk kita beramal semakin sempit. Tentu tidak ada di antara kita yang sanggup untuk mengatakan bahwa saya sudah cukup dalam mempersiapkan “hari esok” atau mengatakan dosa-dosa saya cuma sedikit dan sudah diampuni. Maka sambutlah hari-hari kedepan dengan semangat untuk memperbaiki diri.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Kita telah memasuki bulan Rajab yang merupakan salah satu dari empat bulan haram. Secara umum keutamaan bulan haram adalah amal-amal salih yang dikerjakan dilipat gandakan oleh Allah begitu pula dosa-dosa yang dilakukan lebih besar di sisi Allah. Allah berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ

Terjemahnya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu). (QS. al-Taubah/9:36).

Maka dari itu, tanda benarnya muhasabah seseorang adalah dia tidak akan meluputkan waktu-waktu yang memiliki keutamaan seperti bulan Rajab dan tidak akan mungkin bermudah-mudahan dalam dosa di bulan Rajab dan bulan-bulan haram lainnya. Secara khusus, kami ingatkan bahwa tidak ada dalil sahih terkait amalan-amalan khusus di bulan Rajab seperti salat Ragaib atau puasa khusus. Keutamaan bulan Rajab adalah sebagai salah satu bulan haram yang secara umum kita dianjurkan memperbanyak amal salih dan menjauhi maksiat.

Setelah itu, Bulan Ramadan dengan segala keutamaan-keutamaannya akan segera kembali menyapa kita. Maka sekali lagi tanda muhasabah yang benar adalah dengan merindukan dan berharap agar bisa kembali memasuki bulan Ramadan yang dibuktikan dengan doa-doa kita agar Allah menyampaikan kita ke dalam bulan Ramadan. Banyak dari kita luput dari doa yang satu itu, padahal para salaf memperbanyak doa ini enam bulan sebelum masuknya Ramadan. Azamkan dalam diri kita bahwa jika kita kembali mendapati Ramadan, kita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan berharga ini, untuk meraih ampunan, pahala berlipat serat pembebasan dari api neraka. 

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Dalam lanjutan surah al-Hasyr di atas, setelah Allah menyeru orang beriman untuk bertakwa dan bermuhasabah, maka kemudian Allah melarang agar tidak menjadi orang-orang yang lupa terhadap diri mereka. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang lupa dalam bermuhasabah. Al Imam al-Sa’di mengatakan:

Dan kerugian yang sebenar-benarnya kerugian adalah ketika seorang hamba lalai dari perkara ini (muhasabah), sehingga ia menyerupai suatu kaum yang melupakan Allah, lalai dari mengingat-Nya, dan tidak menunaikan hak-Nya. Mereka hanya sibuk mengejar kepentingan diri sendiri dan hawa nafsunya, sehingga mereka tidak berhasil dan tidak memperoleh manfaat apa pun. Bahkan Allah membuat mereka lupa akan kemaslahatan diri mereka sendiri, menjadikan mereka lalai dari manfaat dan keuntungannya. Akibatnya, urusan mereka menjadi sia-sia. Mereka pun kembali dengan kerugian di dunia dan akhirat, menderita kerugian besar yang tidak mungkin mereka perbaiki atau peroleh gantinya, karena mereka adalah orang-orang fasik, yang telah keluar dari ketaatan kepada Rabb mereka dan tenggelam dalam kemaksiatan kepada-Nya.

Maka dari itu jangan sampai kita melupakan bahwa kita adalah hamba yang lemah yang penuh dengan dosa kekurangan, kurang ibadah, kurang bersyukur, namun kadang kita tidak malu dengan itu semua sementara nikmat Allah tidak hentinya mengalir setiap saat.

Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa bermuhasabah, menghisab diri kita sebelum nanti dihisab oleh Allah. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang sadar akan dosa dan kekurangan, sehingga kita senantiasa memperbaiki diri dan kembali kepada-Nya dengan taubat yang tulus.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


 

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Kaum muslimin yang berbahagia!

Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga bersalawat kepada beliau dan jangan lupakan doa-doa terbaik untuk saudara-saudara kita di Palestina khususnya Gaza yang sampai saat ini masih mengalami genosida dari biadab Israel.

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
 اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Download PDFnya di https://bit.ly/PersiapanUntukHariEsok