PENAWAR RINDU RASUL YANG SYAHDU

Naskah Khutbah
Asdar
22 Sep 2022
PENAWAR RINDU RASUL YANG SYAHDU

JUMAT, 26 Safar 1444 H / 23 September 2022 M

Oleh Luqmanul Hakim Sudahnan, Lc., M.A.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Beriman kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam merupakan salah satu nikmat yang paling agung dari Allah kepada manusia, apalagi bagi mereka yang tidak pernah semenitpun hidup berdampingan dengan beliau, bahkan tidak pernah bersua sedetikpun dengan beliau, maka mengimani beliau dan mengikrarkan syahadat "Muhammadun Rasulullah" merupakan nikmat yang tiada tara, Allah berfirman :

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ

Terjemahnya: "Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri." (QS. Ali Imran ayat 164).

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Keimanan mengundang cinta. Tidaklah kita beriman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali keimanan tersebut menimbulkan percikan-percikan cinta, dan cinta biasanya menghadirkan keindahan, meskipun terkadang terselip dibalik keindahan tersebut sedikit rasa sakit yang ditimbulkan oleh buncahan-buncahan kerinduan yang mendalam kepada Rasulullah, yaitu kerinduan untuk bersua dengan beliau, untuk berucap salam dan memeluk tubuh beliau yang mulia.

Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah azza wajalla.

Sudahkah anda mengetahui deskripsi tubuh dan wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sosok yang selama ini kita rindukan dan cintai? Maka pada khotbah kali ini, kami akan paparkan secara ringkas terkait dengan tema ini, sebagai penawar bagi kerinduan kita kepada beliau yang semakin membuncah.

Sesungguhnya Allah menganugerahkan kepada Rasulullah susunan tubuh yang  kokoh dan kuat, hal ini dibuktikan dengan besar dan tebalnya telapak tangan dan kaki beliau, persendian tulang-tulang beliau juga nampak besar dan kokoh, beliau merupakan sosok yang berpostur sedang, tingginya ideal, pundaknya bidang, dadanya tegap, perutnya tidak gendut, namun rata dengan dadanya, dengan kulit yang putih kemerahan, beliau tidak gemuk penuh dengan lemak, dan juga tidak kurus kering, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu mengatakan :

لَمْ يَكُنِ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم باِلطَّوِيْلِ وَلَا بِالْقَصِيْرِ شَثْنُ الْكفَّيْنِ والقَدَمَيْنِ ضَخْمُ الرَّأْسِ ضَخْمُ الكَرَادِيْسِ

Artinya: "Postur tubuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak sangat tinggi dan juga tidak pendek (ideal), telapak tangan dan kakinya besar dan kokoh, serta persendian tulang-tulang beliau  nampak besar dan kuat." (HR. Tirmidzi).

Ummu Ma'bad radhiyallahu ‘anha mengatakan :

لَمْ تَعِبْهُ ثُجْلَةٌ وَلَمْ تُزْرِيْهِ صَعْلَةٌ

Artinya: "Perutnya tidak besar dan beliau juga tidak kurus kering." (HR. Hakim).

Namun yang aneh, dengan postur yang seperti ini, kulit dan telapak tangan Rasulullah sangatlah lembut dan halus, bahkan lebih lembut dibandingkan kain sutera, sedangkan keringat beliau sangatlah harum, bahkan lebih harum dari minyak kesturi Anas bin Malik radhiyallahu anhu mengatakan :

وَلَا مَسِسْتُ خَزًّا وَلَا حَرِيرًا وَلَا شَيْئًا كَانَ أَلْيَنَ مِنْ كَفِّ رَسُوْلِ اللهِ، وَلَا شَمَمْتُ مِسْكًا قَطٌّ وَلَا عِطْرًا كَانَ أَطْيَبَ مِنْ عَرَقِ النبيَّ

Artinya: "Tidaklah aku menyentuh kain sutera atau yang lainnya yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidaklah aku mencium bau minyak kesturi ataupun minyak wangi yang lebih wangi dibandingkan dengan keringat Nabi." (HR. Tirmidzi).

Keindahan tidak hanya nampak pada postur Rasulullah semata, namun juga pada rambut beliau. Rambut beliau tidak lurus dan tidak pula keriting, namun agak ikal, lebat,  hitam dan tidak ada uban yang menghiasi rambut beliau kecuali sekitar 20 helai, rambut beliau dibiarkan terurai, sampai ujungnya menyentuh daun telinganya, bahkan terkadang sampai menyentuh pundaknya yang mulia, kemudian beliau merubah kebiasaannya dengan membelah rambutnya menjadi dua; ke arah kanan dan kiri, beliau cukup rajin  menyisir rambutnya dan mengolesinya dengan minyak.

Anas bin Malik radiyallahu 'anhu mendeskripsikan rambut Rasulullah dengan mengatakan,

كَانَ شَعَرُ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَجِلًا لَيْسَ بِالسَّبِطِ وَلَا الْجَعْدِ بَيْنَ أُذُنَيْهِ وَعَاتِقِهِ

Artinya: "Rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agak ikal, tidak lurus dan tidak juga keriting, panjangnya antara daun telinga dan bahunya." (HR. Bukhari).

Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan :

كَانَ يَسْدِلُ شَعَرَهُ... ثُمَّ فَرَقَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رَأْسَهُ

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya mengurai rambutnya… kemudian beliau membelah rambutnya menjadi dua." (HR. Bukhari).

Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan :

وَكَانَ الفَرْقُ آخِرَ الأَمْرَيْنِ

Artinya : "Yang terakhir dilakukan Rasulullah adalah membelah rambut." [Fathu al-Bari (10/362)].

Sedangkan sahabat Sahl bin Saad radhiyallahu anhu menyifati beliau dengan perkataannya:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُكْثِرُ دَهْنَ رَأْسِهِ وَيَشْرَحُ لِحْيَتَهُ بِالْمَاءِ

Artinya : "Rasulullah sering meminyaki rambutnya, menyisir jenggotnya dan membasahinya dengan air." HR. Ibnu al-A'rabi dalam Mu'jamnya.

Kaum muslimin jamaah salat Jum'at rahimakumullah.

Bagian akhir dari sifat jasmani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah deskripsi tentang wajah beliau yang mulia. Dalam bab ini, ada satu hadis dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu yang menjelaskan tentang bentuk wajah beliau, dan ada dua hadis yang menjelaskan wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam secara terperinci, yaitu hadis Hind bin Abi Halah, yang merupakan putera tiri Rasulullah, karena ia adalah putera dari Khadijah dengan suami yang terdahulu, kendati hadis ini mendapat kritikan dari para pakar hadis, bahwa hadis ini sanadnya lemah, namun hal tersebut tidak menghalangi kita untuk mengambil faedah darinya. Yang kedua adalah hadis Ummu Ma'bad radhiyallahu anha yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dengan sanad hasan.

Wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sangat tampan, bersih dan bercahaya, wajah beliau tidak bundar dan tidak pula lonjong, namun agak oval, dahinya lebar, kedua alisnya tipis, memanjang  dan membengkok bak busur panah, namun keduanya tidak bersambung, diantara kedua alis ada urat yang nampak menonjol ketika marah, mata beliau besar biji matanya sangat hitam, dan di bagian putihnya nampak putih agak kemerahan, bulu mata beliau lebat, panjang dan lentik, hidung beliau mancung, gigi beliau bagus, putih bersih dan agak renggang, sedangkan bibir beliau tidak kecil, namun besar, dagu beliau dihiasi jenggot yang lebat, dan beliau dianugerahi leher yang panjang.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu mengatakan :

وَلَمْ يَكُنْ بِالْمُطَهَّمِ وَلَا بِالْمُكَلْثَمِ وَكَانَ فِي الْوَجْهِ تَدْوِيْرٌ

Artinya : "Tubuh beliau tidak gemuk, dan wajahnya tidak bulat, namun wajahnya sedikit bulat (condong ke oval)." (HR. Tirmidzi).

Sedang Ummu Ma'bad radhiyallahu anha memaparkan kepada suaminya terkait wajah sang penolong mereka, yaitu  wajah Nabi Muhammad, beliau mengatakan :

رَأَيْتُ رَجَلاً ظَاهِرَ الوَضَاءَةِ أَبْلَجَ الْوَجْهِ حَسَنَ الْخَلْقِ... فِي عَيْنَيْهِ دَعْجٌ وِفِي أَشْفَارِهِ وَطَفٌ...وَفِي عُنُقِهِ سَطَعٌ وَفِي لِحْيَتِهِ كَثَاثَةٌ

Artinya: "Saya melihat seorang laki-laki yang sangat tampan, wajahnya bercahaya, posturnya ideal, bola matanya hitam, bulu matanya lebat, panjang dan lentik, lehernya panjang,  sedangkan jenggotnya lebat." HR. Hakim.

Sedangkan dalam hadis Hind bin Abi Halah dipaparkan :

يَتَلَأْلَأُ وَجْهُهُ تَلَأْلُؤَ القَمَرِ لَيلَةَ البَدْرِ... أَزْهَرَ اللَّونِ، وَاسِعَ الجَبِينِ، أَزَجَّ الحَوَاجِبِ، سَوَابِغَ فِي غَيْرِ قَرْنٍ، بَيْنَهُمَا عِرْقٌ يَدُرُّهُ الغَضَبُ، أَقْنَى الْعَرَنَيْنَ... ضَلِيعَ الفَمِّ، أَشْنَبَ، مُفَلَّجَ الأَسنَانِ

Artinya : "Wajah Rasulullah bercahaya bak bulan purnama, kulitnya putih kemerahan, dahinya lebar, kedua alisnya tipis, memanjang  dan membengkok bak gendewa, namun keduanya tidak bersambung, diantara kedua alis ada urat yang nampak menonjol ketika marah, hidung beliau mancung, bibirnya besar, gigi beliau bagus, putih bersih dan agak renggang." (HR. Tirmizi di kitab Syamail Muhammadiyah).

Dengan dekripsi para sahabat diatas, sebagian para ulama berpendapat bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam merupakan laki-laki yang paling tampan, bahkan lebih tampan daripada Nabi Yusuf alaihissalam, Al-Munawi rahimahullah menjelaskan hadis Bara bin Azib radhiyallahu anhu :

كَانَ أَحْسَنَ النَّاسِ وَجْهًا

Artinya : "Wajah Nabi Muhammad merupakan wajah yang paling tampan." (HR Bukhari dan Muslim).

Al-Munawi rahimahullah mengatakan :

حَتَّى مِنْ يَوْسُفَ، مِنْ خَصَائِصِهِ أَنَّهُ أُوْتِيَ كُلَّ الْحُسْنِ وَلَمْ يُؤْتَ يُوسَفُ إِلَّا شَطْرَهُ

Artinya : "Bahkan wajah beliau lebih tampan dari Nabi Yusuf, dan diantara kekhususan beliau; bahwa beliau dianugerahi ketampanan yang sempurna, dan ketampanan Nabi Yusuf hanya separuh dari ketampanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." [Faidu Al-Qadir  (5/89)].

Semoga dengan mengetahui sifat fisik beliau mendorong kita untuk semakin mencintai beliau, yang kemudian menjadikan kita bersemangat dalam mengikuti sunah dan tuntunan beliau, Aamiin...

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Anugerah Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bukan hanya berupa wajah yang tampan semata, namun Allah juga menganugerahi beliau berupa akhlak yang mulia. Rasulullah disukai dan dicintai oleh para sahabatnya bukan disebabkan karena ketampanan saja, tetapi juga disebabkan karena beliau senantiasa berhias dengan akhlak yang mulia dan perangai yang baik, sahabat yang mulia Al-Bara bin Azib radhiyallahu anhu mengatakan :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَحْسَنَ النَّاسِ وَجْهًا وَأَحْسَنَهُمْ خَلْقًا

Artinya : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merupakan laki-laki yang paling tampan, dan juga orang yang paling mulia akhlaknya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan yang lebih indah dari pujian diatas adalah pujian Allah Azza wajalla terhadap akhlak beliau, dimana Allah berfirman :

  • وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

Terjemahnya : "Dan sesungguhnya engkau berakhlak mulia". (QS Al-Qalam ayat 4).

Oleh karenanya Allah memerintahkan siapapun diantara hamba-Nya yang mengaku beriman kepada-Nya untuk menapaki jejak mulia dan keluhuran akhlak beliau, sebagaimana dalam firman-Nya :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Terjemahnya : " Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah ". (QS Al-Ahzab ayat 21).

Semoga cinta dan jejak kita dalam mengikuti tuntunan beliau mengantarkan kita meraih syafaat beliau di akhirat kelak, dan tentunya maqam terbaik di akhirat kelak bersama beliau, para nabi, para syuhada dan orang-orang saleh, dan merekalah sebaik-baik pendamping di surga Allah yang kekal dan abadi, Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin...

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Dowbload PDF-nya di https://bit.ly/PenawarRinduRasul

Baca Juga