MENTAFAKKURI MUSIM DAN CUACA

Naskah Khutbah
Asdar
03 Aug 2023
MENTAFAKKURI MUSIM DAN CUACA

JUMAT, 17 Muharram 1445 H / 04 Agustus 2023 M

Oleh : Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..

Seorang muslim menjalani kehidupannya selalu dalam tafakkur dan tadabbur. Selalu berusaha mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap peristiwa yang Allah takdirkan dalam hidupnya. Tujuannya adalah agar menjadi bekal perjalanan pulangnya ke negeri Akhirat. Allah Ta’ala menggambarkan sifat mereka itu dalam firmanNya:

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Terjemahnya: “(Yaitu) orang-orang yang selalu mengingat Allah pada saat berdiri maupun duduk, juga saat berbaring, dan mereka mentafakkuri penciptaan langit dan bumi. (Lalu mereka berdoa): ‘Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini semua secara batil (sia-sia). Mahasuci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa Neraka.” (QS. Ali Imran ayat 191)

Hari-hari ini, kita semua diuji oleh Allah Ta’ala dengan iklim cuaca yang lebih panas daripada biasanya. Kita yakin bahwa iklim cuaca panas ini ditakdirkan terjadinya oleh Allah Ta’ala dengan hikmah yang berlimpah di sebaliknya. Beberapa hikmah itulah yang akan coba kita tafakkuri dan renungkan di Jum’at yang mulia ini.

Hikmah Pertama, Cuaca panas ini mengingatkan kita panasnya Neraka Allah:

Ini adalah hikmah terpenting yang harus kita renungkan dalam menjalani panasnya iklim dunia hari-hari ini. Bahwa di sana ada tempat yang telah Allah siapkan bagi para pendurhaka-Nya, yang jauh lebih membakar panasnya daripada cuaca panas ini. Dengan begitu, beratnya kondisi panas ini akan terasa jauh lebih ringan untuk dijalani, dan yang tidak kalah pentingnya: cuaca panas ini akan mendorong kita untuk semakin tunduk pada agama Allah Ta’ala.

Ketika orang-orang munafik di Madinah berusaha memprovokasi kaum muslimin untuk tidak pergi berjihad dengan alasan cuaca yang panas, Allah Ta’ala mengatakan:

وَقَالُوا لَا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ

Terjemahnya: “Dan (orang-orang munafik itu) berkata: ‘Janganlah kalian berangkat (ke medan jihad) dalam cuaca panas ini.’ (Maka) katakanlah (wahai Muhammad): ‘Neraka Jahannam itu jauh lebih panas andai saja mereka memahaminya’.” (QS. al-Taubah ayat 81)

Bahkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merinci bahwa panas Neraka Jahannam itu 70 kali lipat dibandingkan dengan api dunia ini. Beliau bersabda:

نَارُكُمْ ‌هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ

Artinya: “Api kalian ini yang dinyalakan oleh anak cucu Adam ini (hanyalah) 1 bagian dari 70 bagian dari panas Neraka Jahannam.”  (HR. Muslim)

Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud “api dunia” dalam hadits ini adalah api yang ada di seluruh dunia ini sejak ia diciptakan hingga ia berakhir. Sehingga jika seluruh api dunia itu dikumpulkan ternyata itu baru 1/70 bagian dari panas api Neraka yang sesungguhnya.

Karena itu, dikisahkan bahwa ada seorang hamba yang shalih yang saat mandi menuangkan air hangat ke atas kepalanya, ternyata air itu masih cukup panas, hingga ia menangis. Bukan menangis karena panasnya, tapi karena ia tiba-tiba mengingat firman Allah Ta’ala tentang penghuni Neraka:

يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُؤُوسِهِمُ الْحَمِيمُ

Terjemahnya: “Dituangkanlah dari atas kepala-kepala mereka cairan yang sangat panas.” (QS. al-Hajj ayat 19)

Maka dengan merenungkan ini, hari-hari yang panas ini justru menjadi motivasi bagi kita untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal shalih untuk kehidupan Akhirat kita.

Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah...

Hikmah Kedua adalah bahwa cuaca panas ini seharusnya mengingatkan kita panasnya kondisi saat kita semua berdiri di Padang Mahsyar. Hari itu adalah hari dimana Allah Ta’ala akan mendekatkan posisi matahari di atas kepada kita semua hingga dapat mendidihkan isi kepala, hingga membuat manusia terendam keringatnya sendiri.

Dalam Shahih Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

تُدْنَى ‌الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ

Artinya: “Matahari akan didekatkan kepada umat manusia pada Hari Kiamat, hingga jaraknya dengan mereka sekitar 1 mil.”

Kemudian beliau menjelaskan:

فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا. قَالَ: وَأَشَارَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيهِ

Artinya:

“...Maka dalam hal keringat itu manusia sesuai dengan kadar amalan mereka. Maka di antara mereka ada yang (keringatnya) sampai kedua mata kakinya. Di antara mereka ada yang (keringatnya) sampai kedua lututnya. Di antara mereka ada yang (keringatnya) sampai kedua pundaknya. Di antara mereka ada yang ditenggelamkan oleh keringatnya.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk ke arah mulutnya.

Dengan merenungkan hal ini, maka setidaknya kondisi panasnya cuaca yang melanda hari-hari ini setidaknya dapat terasa lebih ringan. Tapi yang tidak kalah pentingnya adalah dengan merenungkan hikmah ini kita lebih terdorong untuk menyiapkan diri menghadapi dahsyatnya peristiwa Padang Mahsyar dengan berusaha menjadi salah seorang hamba yang akan mendapatkan naungan Allah pada saat itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سَبْعَةٌ ‌يُظِلُّهُمُ ‌اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ، فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ، أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Artinya: “Ada 7 golongan yang akan dinaungi oleh Allah dalam naunganNya pada hari dimana tidak ada naungan selain naunganNya: (1) pemimpin yang adil, (2) pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Tuhannya, (3) pria yang hatinya selalu tergantung di mesjid-mesjid, (4) dua orang hamba yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, (5) pria yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan dan cantik jelita, tapi ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah!’, (6) seorang yang bersedekah lalu menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan tangan kanannya, dan (7) seorang yang berdzikir mengingat Allah dalam kesendirian hingga kedua matanya menangis.” (HR. al-Bukhari)

 Semoga dalam sisa kehidupan kita di dunia ini, setiap kita dapat mewujud menjadi salah satu dari 7 kelompok hamba yang disebutkan oleh Rasulullah tersebut.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.

Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah...

Dalam cuaca yang panas ini, ada beberapa amal shalih yang penting untuk kita lakukan. Antara lain:

Pertama, Memperbaiki ibadah-ibadah wajib kita, karena itulah ibadah yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala.

Kedua, Memperbanyak doa agar kita dijauhkan dari panas yang jauh lebih mengerikan dari panas Dunia ini, yaitu panas Neraka Jahannam.

Ketiga, Memperbanyak sedekah air, terutama bagi yang membutuhkannya. Dalam hadits Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu,  ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أُمِّي مَاتَتْ فَأَتَصَدَّقُ عَنْهَا؟ قَالَ: " نَعَمْ ". قَالَ: ‌فَأَيُّ ‌الصَّدَقَةِ ‌أَفْضَلُ؟ قَالَ: " سَقْيُ الْمَاءِ

Artinya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah wafat, apakah aku (boleh) bersedekah atas namanya?” Beliau menjawab: “Iya (boleh).” (Sa’ad) bertanya: “Sedekah apakah yang paling utama?” Beliau menjawab: “Memberi minum.” (HR. Ahmad)

Karena itu, seorang ulama bernama Ibnu Baththal rahimahullah menjelaskan bahwa memberi minum adalah salah satu ibadah yang paling agung kepada Allah. Sampai-sampai seorang tabi’in mengatakan: “Siapa yang banyak dosanya, hendaklah ia memberi (sedekah) minum air. Karena jika dosa (wanita pelacur) saja diampuni lantaran memberi minum seekor anjing, lalu bagaimana pula dengan orang yang memberi minum hamba yang beriman dan bertauhid?”

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
 اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


https://drive.google.com/file/d/1JcEiPvQRsCdTrMM1uQhuzSSE7V7Qp9kW/view?usp=sharing

Baca Juga