MENJAGA BUAH HATI SEPENUH CINTA

Naskah Khutbah
Asdar
12 Jan 2023
MENJAGA BUAH HATI SEPENUH CINTA

JUMAT, 20 Jumadil Akhir 1444 H / 13 Januari 2023 M 

Oleh Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc., M.Si.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وأَحْحَابِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Sejak 1400 tahun yang lalu, Islam telah menetapkan keluarga sebagai sebuah Amanah ilahi yang harus dijaga. Anak sebagai salah satu bagian terpenting dalam sebuah keluarga tentu saja harus pula mendapatkan porsi yang memadai sebagai sebuah Amanah di pundak para ayah dan ibu. Allah Ta’ala mengingatkan:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا

Terjemahnya: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan Amanah-amanah itu kepada yang berhak menerimanya.” (An-Nisa ayat 58)

Secara khusus, kewajiban menjaga keluarga itu ditegaskan oleh Allah Sang Pencipta manusia itu sendiri melalui firmanNya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

Terjemahnya: “Wahai sekalian orang-orang beriman! Jagalah/lindungilah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian dari Neraka yang bahan bakarnya (berupa) manusia dan bebatuan…” (At Tahrim ayat 6)

Pesan Allah ini memberikan kepada kita satu perspektif penting sebagai orang tua, bahwa di antara semua usaha dan kerja keras kita menjaga keluarga, dan menjaga anak-anak kita secara khusus; maka usaha dan kerja keras yang paling penting adalah usaha melindungi keluarga dan anak-anak kita dari jilatan api Neraka Allah Azza wa Jalla!

Bahwa cita-cita kita untuk membahagiakan keluarga dan anak-anak dengan kehidupan dunia yang nyaman, fasilitas yang memadai, dan pendidikan yang berkualitas; semua itu adalah cita-cita yang baik belaka.

Tetapi di atas itu, ada cita-cita yang lebih wajib untuk selalu kita kejar, lebih wajib untuk selalu kita obsesikan. Apa itu? Cita-cita mengantarkan keluarga dan anak-anak kita mendapatkan kebahagiaan abadi di dalam Surga Allah Ta’ala.

Maka -kaum muslimin yang dimuliakan Allah- jika kita selalu gelisah memikirkan:

“Besok keluargaku akan tinggal di mana?”,

“Nanti anak-anakku akan sekolah di mana?”,

“Besok anak-anakku akan menjadi apa?”

Maka kita jangan sampai lupa  untuk mengkhawatirkan:

“Bagaimana kondisi keluarga dan anak-anakku nanti saat mereka telah masuk di liang kuburnya?”,

“Di Akhirat nanti, akan kemanakah anak dan istriku akan berakhir?”,

“Apakah kelak kami masih dapat berkumpul Kembali di dalam Surga Allah?”

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah...

Pesan Allah dalam ayat tersebut memberikan kita satu panduan penting dalam menjaga keluarga dan anak-anak kita. Selama ini, mungkin pemahaman kita tentang “menjaga anak” hanya terbatas pada penjagaan-penjagaan yang bersifat materil yang duniawi.

Agar mereka tidak sakit, kita memberinya asupan gizi yang terbaik.

Agar mereka tetap nyaman, kita memenuhi semua permintaannya, meski sebenarnya memberikan dampak buruk padanya.

Agar capaian akademiknya gemilang, kita masukkan mereka ke sekolah terbaik. Bahkan itupun tidak cukup, karena kita lalu memasukkan mereka dalam kursus-kursus terbaik.

Lalu ayat inipun hadir mengingatkan kita semua: bahwa selain menjaga keluarga dan anak-anak kita secara duniawi, menjaga kehidupan akhirat mereka harus selalu menjadi prioritas utama kita sebagai kepala keluarga, maupun sebagai orang tua.

Agar mereka tidak salah kaprah tentang kehidupan dunia ini, maka kita harus menanamkan bahwa dunia ini hanya tempat persinggahan sesaat, dan setelah itu kita akan menuju kehidupan Akhirat yang abadi.

Agar mereka tidak mudah silau dengan penampilan para selebgram dan tiktokers melalui gadget-gadget mereka, maka keluarga dan anak-anak kita harus memiliki nilai dan value hidup yang jauh lebih kuat, lebih hebat dan lebih mulia.

Agar mereka tidak mudah tergiur dengan kebahagiaan-kebahagiaan palsu para youtuber dan influencer, mereka harus dibimbing hingga merasakan bahwa kebahagiaan sejati seorang manusia hanya bisa diraih ketika manusia itu mendekat kepada Allah, Tuhan yang menciptakan mereka. Mereka harus memahami bahwasanya manisnya kehidupan hanya bisa dikecap oleh mereka yang mendedikasikan bakti dan penyembahan paripurna mereka hanya kepada Allah azza wa jalla.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah...

Kita semua sepakat bahwa tidak semua kita sebagai kepala keluarga dan orang tua ditakdirkan sebagai manusia yang memiliki keberlimpahan materi dan harta. Tetapi kita semua insya Allah diberikan peluang yang sama untuk membekali bekal akhirat untuk keluarga dan anak-anak kita.

Para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum dan para ulama salaf rahimahullah telah menunjukkan melalui kisah hidup mereka, bahwa kebanyakan mereka adalah hamba-hamba Allah yang hidup dalam keterbatasan dunia. Tetapi kesempitan hidup tidak pernah menjadi alasan bagi mereka untuk menerjang harta-harta haram untuk menafkahi keluarganya. Keterbatasan hidup tidak pernah menjadi halangan bagi mereka untuk membimbing keluarga dan anak-anaknya menuju kehidupan akhirat yang abadi kebahagiaannya.

Semoga Allah senantiasa memberikan taufik dan inayah-Nya untuk kita semua dalam menjalankan amanah yang mulia ini...

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

أيها الناس رحمكم الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ



Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah

Beberapa hari terakhir, kita dikejutkan oleh sebuah kabar tragis tentang seorang anak yang dengan sengaja dibunuh oleh 2 remaja lantaran tergiur oleh tawaran antah-berantah dari dunia online untuk mendapatkan uang berlimpah.

Tentu saja kita sangat prihatin dan berduka dengan kejadian itu. Tetapi yang harus kita sadari bahwa kejadian tragis itu adalah sebuah fenomena gunung es, yang mewakili berbagai peristiwa tragis lainnya yang tersembunyi di tengah masyarakat kita.

Kejadian-kejadian tragis yang menunjukkan betapa besarnya celah kekosongan dan kehampaan dalam pikiran anak-anak kita.

Jika celah-celah kosong dan hampa itu tidak diisi dengan kebaikan, dengan obsesi dan cita-cita akhirat; maka ia akan diisi oleh manusia-manusia yang hidupnya hanya untuk mukbang, pamer perawatan tubuh, bermain game tanpa kenal waktu, atau pamer kekayaan dengan menyewa jet pribadi.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah...

Biasakanlah untuk berbicara dengan anak-anak kita tentang Tuhannya, tentang Nabinya, dan tentang akhirat. Jangan meremehkan anak-anak kita sendiri, sehingga menganggap belum waktunya mereka tahu tentang itu.

Ingatlah, bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbicara dengan seorang anak kecil bernama Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma-yang kemudian menjadi seorang ulama besar di kalangan para Sahabat Nabi-:

يَا غُلاَمُ إِنّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَاَ سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَاَ اسْتَعَنتَ فَاسْتَعِن بِاللهِ، وَاعْلَم أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَت عَلَى أن يَنفَعُوكَ بِشيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلا بِشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ لَك، ولَوِ اِجْتَمَعوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشيءٍ لَمْ يَضروك إلا بشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ

Artinya: “Wahai Sang anak, sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa pesan: ‘Jagalah (perintah) Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah (perintah) Allah, niscaya engkau akan temukan Allah di hadapanmu. Apabila engkau meminta, maka mintalah pada Allah. Jika engkau meminta tolong, maka minta tolonglah (hanya) pada Allah.

Dan ketahuilah bahwa andai seluruh manusia sepakat memberimu manfaat dengan sesuatu, maka itu takkan terjadi kecuali jika Allah menetapkannya untukmu. Dan andai mereka sepakat untuk mencelakaimu dengan sesuatu, maka itu takkan terjadi kecuali jika Allah menetapkannya untukmu.” (HR. Al-Tirmidzi)

Maka semoga kita semua dapat berhenti sejenak untuk merenung dan mengambil pelajaran dari peristiwa tragis tersebut. Tidak sekedar sibuk membagikan atau mengomentarinya. Karena karunia akal sehat Allah berikan kepada kita untuk kita gunakan berpikir dan mengambil pelajaran dari semua peristiwa yang ditakdirkanNya.

Dan mari kita tengok kembali sirah para Rasul yang mulia serta orang-orang saleh terdahulu. Mereka tidaklah menyandarkan penjagaan itu semata kepada diri-diri mereka, dengan usaha dan upaya dari mereka saja, namun mereka juga meminta penjagaan dari Tuhan yang menguasai langit dan bumi. Dengarkanlah doa tulus ibunda dari Maryam -alaihassalam- yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an, tatkala mereka diberikan karunia berupa anak perempuan, ia bermunajat :

فَلَمَّا وَضَعَتۡهَا قَالَتۡ رَبِّ إِنِّي وَضَعۡتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا وَضَعَتۡ وَلَيۡسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلۡأُنثَىٰۖ وَإِنِّي سَمَّيۡتُهَا مَرۡيَمَ وَإِنِّيٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ 

Terjemahnya: Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk". (QS. Ali Imran ayat 36).

Semoga Allah ﷻ senantiasa membimbing kita semua, utamanya para ayah dan mereka yang mengemban amanah dalam mendidik keluarga khususnya anak-anak kita, untuk senantiasa memperbaiki dan mendidik serta memberikan perhatian terbaik kepada buah hati kita, investasi akhirat kita dan pemberi senyuman indah bagi kedua orang tuanya di hari kiamat kelak...

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDF-nya di https://bit.ly/MenjagaBuahHati

Baca Juga