MANISNYA BUAH KEISTIQAMAHAN

Naskah Khutbah
Asdar
25 May 2023
MANISNYA BUAH KEISTIQAMAHAN

JUMAT, 06 Zulkaidah 1444 H / 26 Mei 2023 M

Oleh : Muhammad Ode Wahyu, S.Pd.I., S.H.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أيها الناس رحمكم الله

Jamaah Jumat yang berbahagia yang dimuliakan oleh Allah..

Setiap manusia di dunia ini akan merasakan ujian dari Allah. Ujian akan senantiasa datang pada setiap manusia, karena merupakan sunnatullah yang mesti terjadi dalam kehidupan dunia ini. Tujuan dari ujian adalah menyaring orang-orang yang baik dan memisahkannya dari orang-orang yang buruk.

Hanya saja, banyak dari manusia yang terkalahkan oleh rasa takutnya. Mereka takut kalau saja tidak mendapat apa-apa dari secuil harta dunia, mereka takut kalau berada dalam kemiskinan dan mereka takut kehilangan apa yang mereka sukai dari kenikmatan dunia ini. Akibatnya, mereka mengabaikan janji Allah dan mendahulukan janji-janji setan yang palsu. Mereka terjebak dalam buaian janji setan yang menipu.

Allah Azza wajalla berfirman:

ٱلشَّيۡطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلۡفَقۡرَ وَيَأۡمُرُكُم بِٱلۡفَحۡشَآءِۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغۡفِرَةٗ مِّنۡهُ وَفَضۡلٗاۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٞ 

Terjemahnya: “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS. Al-Baqarah ayat 268)

Benarlah sabda Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam-:

حُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ، وَحُفَّتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ

Artinya: “Neraka dikelilingi oleh hal-hal yang disukai syahwat manusia, sedangkan surga dikelilingi oleh hal-hal yang dibenci manusia.” (HR. Ahmad).

Kerasnya ombak ujian dan manisnya janji-janji setan kadang membuat sebagian manusia hanyut dalam pusarannya, hingga hampir-hampir saja mereka tidak dapat tertolong lagi. Bahkan, ada diantara manusia yang memang rela menanggalkan keimanannya demi meraih janji palsu setan, karena merasa itu adalah jalan keselamatan baginya. Padahal menanggalkan keimanan itu merupakan jalan yang akan membinasakan dirinya.

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Sesungguhnya rasa takut yang Allah berikan saat ujian menerpa kita adalah rasa takut yang kecil, maka janganlah terpedaya dengan rayuan-rayuan setan saat menghadapinya. Bersabarlah, karena semua ujian itu akan hilang dan Allah akan membalas kesabaran kita dengan surga.

Allah -Azza wajalla- berfirman:

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٖ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ 

Terjemahnya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah ayat 155)

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah -rahimahullah- berkata:

وَاعْلَمُوا ان منزلَةَ الصَّبْر مِنَ الايمان كَمَنْزِلَةِ الرَّاْسِ مِنَ الْجَسَد فَإِذَا ذَهَبَ الرَّاْسُ ذَهَبَ الْجَسَدُ وَإِذَا ذَهَبَ الْصَّبْرُ ذَهَبَ الإيماَنُ

Artinya: “Ketahuilah bahwa kedudukan sabar dalam keimanan itu seperti kedudukan kepala dalam tubuh. Jika kepala itu hilang, maka tubuh akan mati. Begitupula dengan iman, jika kesabaran hilang, maka hilanglah keimanan.” (Miftah Daar as-Sa’adah)

Allah -Azza wajalla- berfirman:

وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَٰشِعِينَ 

Terjemahnya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (QS. Al-Baqarah ayat 45)

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Tidaklah Allah Azza wajalla memberikan ujian melainkan agar kita semakin dekat padaNya, semakin memohon padaNya, semakin sering memanjatkan doa-doa kita padaNya, serta agar kita segera bertaubat kepadaNya. Jika kita telah melakukan itu, Allah semakin mencintai kita. Jangan menjauh dariNya dan menanggalkan pakaian suci keimanan kita ketika ujian datang menerpa kita. Wallahul musta’an.

Allah –Subhanahu wata’ala- berfirman:

وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنَ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡأَدۡنَىٰ دُونَ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡأَكۡبَرِ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ 

“Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. As-Sajadah ayat 21)

Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata: “Ibnu Abbas –Radhiyallahu ‘anhu- berkata, bahwa yang dimaksud dengan azab yang dekat adalah  segala jenis musibah-musibah dunia, segala macam penyakit dan malapetaka yang menimpa, yang denganya Allah menguji hamba-hambaNya agar mereka bertaubat kepadaNya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/413)

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Jalan keselamatan saat tertimpa musibah dan ujian adalah bersabar dan istiqamah di jalan Allah Azza wajalla. Siapa saja yang bersabar dan istiqamah karena Allah maka Allah akan menguatkan dirinya dan memudahkan urusannya. Berbeda dengan orang-orang yang bersabar karena mengharap welas asih manusia,  mereka tidak akan kuat menghadapi ujian bahkan akan mudah tergerus oleh kerasnya ujian dan manisnya janji-janji setan itu.

Allah Azza wajalla berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fushilat: 30)

Pada ayat ini Allah Azza wajalla mengaitkan keistiqamahan dan keimanan dengan namaNya yang bernama ar-Rabb, karena ar-Rabb adalah nama yang menunjukkan RububiyahNya, yaitu bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha mengatur. Tidak ada aturan yang lebih baik dari aturanNya dan tidak sedikitpun aturan dan syariatNya yang akan merugikan hambaNya selama mereka mau beriman kepadaNya.

Oleh karenanya, ketika seorang manusia istiqamah dengan keimanannya bahwa Rabbnya adalah Allah, Dialah yang mengatur hidupnya sehingga tidak ragu sedikitpun bahwa semua itu adalah jalan kebaikan baginya, maka Allah Azza wajalla akan menguatkan hidupnya bahkan pada saat proses sakaratul maut, dimana pada saat itu setiap manusia merasakan ujian yang sangat besar dipenghujung hidupnya.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah berkata:

{إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا} أي: اعترفوا ونطقوا ورضوا بربوبية الله تعالى، واستسلموا لأمره، ثم استقاموا على الصراط المستقيم، علمًا وعملا فلهم البشرى في الحياة الدنيا وفي الآخرة.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqamah) maksudnya mereka mengakui dan ridha dengan Rububiyah Allah –Ta’ala-, kemudian mereka istiqamah di atas jalan yang lurus dengan ilmu dan pengamalan. Dengan itu, mereka berhak mendapatkan kabar gembira pada kehidupan dunia dan akhirat.

{تَتَنزلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ} الكرام، أي: يتكرر نزولهم عليهم، مبشرين لهم عند الاحتضار.

Yaitu firman Allah “Maka malaikat akan turun kepada mereka”. Para Malaikat itu silih berganti turun kepada mereka untuk memberikan kabar gembira ketika proses sakaratul maut,

{أَلا تَخَافُوا} على ما يستقبل من أمركم،

“Janganlah kamu takut” terhadap kehidupan yang akan datang dan jangan pula bersedih atas apa yang telah berlalu.

{وَلا تَحْزَنُوا} على ما مضى، فنفوا عنهم المكروه الماضي والمستقبل،

Para malaikat menghilangkan rasa benci dalam dirinya pada perkara yang telah berlalu dan yang akan datang,

{وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ} فإنها قد وجبت لكم وثبتت

kemudian mereka berkata, “Bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian” maksudnya surga telah pasti untuk kalian dan telah nyata bagi kalian.” (Tafsir as-Sa’di: 881)

Maka istiqamahlah karena Allah –Azza wajalla- saat ujian melanda hidup ini. Jangan menukar keimananan dengan kekufuran. Jangan menukar ketaatan dengan kemaksiatan. Jangan gadaikan pakaian suci dan kehormatan demi meraih secuil harta dunia saat kita mendapat cobaan. Badai pasti berlalu, kita hanya dituntut untuk sabar dan istiqamah saat menjalaninya. Dan yakini bahwa Allah Azza wajalla akan membalas semua usaha dan amalan itu dengan surgaNya –Insya Allah-.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

يَا اَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Jamaah Jumat yang berbahagia...

Dan, akhirnya, marilah tuk senantiasa merawat keimanan kita, memupuk ketaatan dan menjaga ketakwaan yang telah berupaya kita raih dalam bulan ramadhan dengan berpuasa sebulan penuh. Ramadan telah berakhir, madrasah ketakwaan itu telah pergi meninggalkan kita dan akan kembali setahun yang akan datang. Tinggallah kita pada masa-masa ujian dari hasil madrasah takwa itu. Benarkah kita bertakwa atau hanya menjadi hamba-hamba yang mengenalNya pada bulan ramadan saja? Semua ini akan terjawab dengan ujian yang akan kita hadapi setelah bulan ramadan.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ              

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ                                                                                        

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ                                          

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ الْمُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ  
 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Download PDFnya di https://bit.ly/ManisnyaBuahIstiqomah

Baca Juga