Oleh Dr. Muhammad Harsya Bachtiar, Lc., M.A.
(Dosen IAI STIBA Makassar)
الحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوَانِهِ، الهَادِي إِلَى إِحْسَانِهِ، صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَقُولُواْ قَوۡلا سَدِيدا يُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَٰلَكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Sebentar lagi kita kembali memperingati hari kemerdekaan negara kita Indonesia yang ke 80 tahun. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makna merdeka adalah terbebas dari segala macam penjajahan dan yang semisalnya. Namun apabila kita melihat realita negara kita hari ini, tampaknya kemerdekaan negara kita masih jauh dari makna yang ideal. Wallahul musta’an. Kemerdekaan kita terlihat masih sebatas bermakna berhasil mengusir raga penjajah asing dari tanah air tercinta, akan tetapi tidak dengan pengaruh dan kuasa mereka yang masih senantiasa menjajah dan mencengkram di berbagai aspek kehidupan kita.
Mari kita renungkan sejenak betapa kita ternyata belum merdeka seutuhnya. Dalam bidang perekonomian, utang negara kita menggunung dengan bunga riba yang sangat mengerikan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa negara kita masih dijajah oleh sistem kapitalis yang rakus. Belum lagi dengan penjajahan judi online yang semakin hari semakin memakan banyak korban. Dalam bidang pendidikan, budaya barat yang memisahkan ilmu pengetahuan dari nilai-nilai ketuhanan semacam menjadi panduan kita dalam mengarungi kehidupan. Dalam bidang hukum, mafia hukum semakin menancapkan kuasanya dalam menjajah dan menindas kaum lemah yang tak berpunya. Dan lebih dari itu kemerdekaan dalam beragama dalam makna mengamalkan perintah ajaran Islam yang murni semakin lama semakin terasa tergerus dengan banyaknya hambatan-hambatan yang tidak jarang kita jumpai. Wallahul musta’an. Semua itu seakan menjadi sebab semakin sulitnya hidup kita di negeri ini dan semakin jauhnya kita dari kesejahteraan yang kita idam-idamkan.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Solusi dari segala permasalahan di atas adalah dengan kembali pada ketaqwaan. Ketaqwaan yang tidak bermakna sektoral yang hanya terbatas pada implementasi taqwa di rumah ibadah/mesjid. Namun ketaqwaan yang menyeluruh dalam segala aspek kehidupan.
Dalam aspek ekonomi, mari kita implementasikan taqwa dengan menghindari riba dan judi serta praktik-praktik ekonomi yang dilarang. Akan hal ini banyak firman Allah di dalam Al-Qur’an yang menegaskannya seperti firman Allah:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰوٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Terjemahnya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang mukmin. QS.Al-Baqarah: 278.
Dan firman Allah:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Terjemahnya: Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. QS.Al-Maidah: 90.
Dalam aspek pendidikan, mari kita implementasikan taqwa dengan mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan yang dibangun di atas landasan keimanan serta tidak memisahkan keterikatan antara keduanya. Hal ini karena keilmuan yang tidak dilandasi keimanan hanyak akan merusak peradaban ummat manusia seperti yang marak kira saksikan saat ini. Allah mengisyaratkan hal ini dengan firman-Nya:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
Terjemahnya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!
Ayat di atas dengan sangat jelas mengisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajari manusia (iqra’) haruslah senantiasa dikaitkan dengan nilai-nilai ketuhanan (bismi rabbika) dan tidak mendikotomikan antara keduanya karena ilmu pengetahuan biar bagaimanapun juga merupakan ciptaan dari ciptaan-ciptaan Allah swt (alladzi khalaq).
Dalam aspek hukum, mari kita implementasikan taqwa dengan menegakkan keadilan yang tidak memihak hanya kepada kaum kuat namun keadilan yang memihak hanya kepada kebenaran. Kita tegakkan keadilan sesuai dengan firman Allah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْتَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Terjemahnya: Wahai orang-orang yang beriman, Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri atau terhadap kedua orangtua dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) orang yang kaya ataupun miskin, maka Allah lah yang lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (fakta) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap segala sesuatu yang kamu kerjakan. QS An-Nisa: 135.
Dan dalam aspek agama, mari kita implementasikan taqwa dengan merdeka dalam menegakkan ajaran Islam yang murni dan tidak menjadi penghalang akan tegaknya nilai-nilai Islam di setiap lini kehidupan. Kita implementasikan firman Allah:
وَلَا تَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِه وَتَبْغُوْنَهَا عِوَجًاۚ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ كُنْتُمْ قَلِيْلًا فَكَثَّرَكُمْۖ وَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ
Terjemahnya: Janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah, serta ingin membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Perhatikanlah, bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. QS. Al-A’raf:86.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Apabila taqwa menjadi perhiasan dalam setiap lini kehidupan bernegara kita maka insyaAllah keberkahan dan kesejahteraan akan diberikan oleh Allah kepada kita karena inilah janji Allah dalam kitab-Nya. Allah berfirman:
وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ
Terjemahnya: Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. QS Al-A'raf: 96.
Semoga bermanfaat, Wallahu a’lam.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لله عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah.
Semoga kita senantiasa diberkahi dan dirahmati Allah dan selalu berada dalam perlindungannya.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلاً لِّلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ. رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ . ربنا تقبل منّا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم. رَبَّنَا آتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الحُمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
Download PDFnya di https://bit.ly/JumatHariKemerdekaan