JUMAT, 10 Zulkaidah 1443 H / 10 Juni 2022 M
Oleh : Rachmat Badani, Lc., M.A.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ..
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أيها الناس رحمكم الله
Jamaah Jumat yang berbahagia
Bertakwalah kepada Allah azza wa jalla dengan sebenar-benarnya ketakwaan, dengan mengamalkan perintah Allah atas dasar ilmu karena mengharapkan ganjaran pahala dari-Nya, dan meninggalkan seluruh larangan Allah atas dasar ilmu karena takut akan azab-Nya.
Salawat dan salam semoga senantiasa terhaturkan kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya serta kepada setiap pengikutnya yang konsisten menjalankan syariatnya.
Jamaah Jumat yang berbahagia
Penghinaan kepada Islam dan simbol-simbolnya, hakikatnya adalah dosa yang sangat besar di sisi Allah ‘azza wa jalla. Bahkan ia merupakan perbuatan kekufuran manakala dilakukan oleh seorang muslim. Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat sedang dalam perjalanan peperangan Tabuk, salah seorang munafik melontarkan penghinaan kepada para sahabat Rasulullah dengan mengatakan, “saya tidak pernah melihat yang seperti para qurra kita, yang paling besar perutnya, paling dusta lisannya, dan paling pengecut saat menghadapi musuh.” Persoalan ini kemudian dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka Allah ta’ala menurunkan firman-Nya:
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
Terjemahnya:
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. al-Taubah ayat 65-66)
Renungkanlah, besarnya dosa pelecehan dan penghinaan terhadap Islam melalui ayat yang mulia ini. Seorang yang mengaku hanya bersenda gurau dan bermain-main dalam pelecehannya saja, telah menyebabkannya kafir dan keluar dari agama Islam. Lantas, bagaimana lagi dengan keadaan orang yang melecehkan agama Allah ini dengan bersungguh-sungguh untuk merendahkan dan menghinakan agama Allah? Demi Allah, orang seperti itu lebih berhak mendapatkan kehinaan dan kerendahan karena sejatinya orang yang menghina agama Allah berarti telah menghina pemilik agama itu, yaitu Allah Rabbul ‘Alamin.
Jamaah Jumat yang berbahagia
Pelecehan dan penghinaan kepada Islam dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah dilakukan oleh musuh-musuh Islam sejak pertama kali agama ini digaungkan oleh Rasulullah di kota Makkah. Celaan dan hinaan itu disebutkan di dalam Al-Qur’an, dibaca oleh lisan Rasulullah dan kaum muslimin dalam salat-salat mereka, bahkan mereka mendapatkan pahala dari bacaan ayat-ayat tersebut. Hal ini menjadi pelajaran penting bahwa celaan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan menjatuhkan kedudukan dan kemuliaan beliau di sisi Allah ‘azza wa jalla. Namun ia menjadi ujian bagi kaum muslimin, apakah mereka akan mengambil sikap ataukah justru diam dengan pelecehan musuh-musuh Islam? Dan apakah mereka mengambil sikap yang produktif atau justru kontra produktif terhadap pelecehan musuh-musuh Islam?
Jamaah Jumat yang berbahagia
Hari ini dunia Islam kembali tersakiti melalui lisan-lisan kotor tak bertanggung jawab dengan penghinaannya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita telah mengetahui bersama-sama, bahwa penghinaan kepada Islam dan simbol-simbolnya telah terjadi untuk kesekian kalinya di India. Kali ini penghinaan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dilakukan oleh petinggi partai yang berkuasa BJP (Bharatia Janata Party) Nupur Sharma dan kepala operasi media BJP Delhi Naveen Kumar Jindal. Penghinaan ini tentu saja, selain telah memicu kemarahan kaum muslimin di India secara khusus, ia juga telah menyakiti seluruh umat Islam dimanapun mereka berada. Sungguh maha benar Allah subhanahu wa ta’ala dengan firmannya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَاعَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali ‘Imran ayat 118)
Oleh karena itu, mari menyatukan persepsi dan sikap kita menghadapi pelecehan ini. Jangan sampai hanya diam dan menjadi penonton kemudian berakhir menjadi penyesalan di kemudian hari. Berikut ini di antara bentuk sikap seorang muslim menghadapi masalah ini:
Pertama, kita mengecam keras dan mengutuk penghinaan terhadap Islam dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, yang telah berkali-kali terjadi di Negara India yang sangat berpotensi mengancam perdamaian dunia. Bukankah Allah ‘azza wa jalla telah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
Terjemahnya:
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. (QS. al-Ahzab ayat 57)
Kedua, meminta kepada pemerintah Republik Indonesia untuk menyampaikan protes keras dan memberi peringatan kepada pemerintah India untuk dapat menjaga ketertiban umum dan stabilitas internasional dengan tidak membiarkan terjadinya peristiwa penghinaan ini hingga berkali-kali. Bukankah terulangnya penghinaan kepada Islam dan simbol-simbolnya merupakan sebuah tanda ketidaksungguhan dan ketidak seriusan mereka dalam upaya menjaga ketertiban umum dan stabilitas internasional yang seharusnya dijaga oleh setiap negara dan masyarakat dimanapun mereka berada? Olehnya, kita berharap kepada Allah, semoga seluruh negara kaum muslimin memberikan sikap protes keras yang sama kepada pemerintah India dalam masalah ini.
Ketiga, menyerukan kepada segenap kaum muslimin untuk lebih memperkuat ukhuwwah demi menjaga kehormatan Islam dan kaum muslimin. Jangan justru hanya diam dengan penghinaan kepada agama Islam. Bersikaplah, berbuatlah, tunjukkanlah ghirah dan kecemburuan kita terhadap agama Allah dan Rasulullah, setidaknya itu adalah tanda iman di dalam hati kita. Jagalah ukhuwah, marwah dan kehormatan Islam dimanapun kita berada, dan sebagai apapun kita di tengah masyarakat.
Empat, menyerukan kepada segenap kaum muslimin untuk semakin memantapkan cinta dan pembelaan kepada Islam dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan semakin mengintensifkan pembelajaran Sirah Nabawiyyah, yaitu peri kehidupan Rasulullah yang penuh pesona dan uswah hasanah (teladan yang terbaik). Kita sangat khawatir apabila penghinaan terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini justru disebabkan karena jauhnya kita dari teladan yang diajarkan oleh beliau. Sehingga kita semakin jauh dari pengamalan syariat Islam, yang berimbas kepada lemahnya nilai-nilai kebajikan di tengah masyarakat dan merebaknya keburukan kepada para pemeluknya ataupun kepada Islam dan simbol-simbolnya.
Kelima, menyerukan kepada kaum muslimin untuk dapat menjaga dan menahan diri dari tindakan-tindakan yang dapat semakin memberi dampak negatif bagi umat Islam. Berhati-hatilah dalam masalah ini, jangan sampai semangat membela agama kita justru melahirkan sikap kontra produktif dengan nilai-nilai keislaman yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh sangat tidak baik apabila kita hendak membela kehormatan Rasulullah dengan melakukan hal-hal yang justru dilarang oleh beliau seperti pengrusakan, demonstrasi anarkis dan lain sebagainya. Berhati-hati pulalah dari tipu daya syaitan dari kalangan jin dan manusia yang senantiasa meniupkan syubhat dan hoax untuk mengeruhkan pandangan kita. Karena demi Allah, masyarakat Islam saat ini sebagaimana diibaratkan seperti daun kering, mudah dikumpulkan, susah diikat dan gampang dibakar.
Jamaah Jumat yang berbahagia
Semoga Allah melindungi Islam dan kaum muslimin…
Semoga Allah melindungi kita semua, dan mengaruniakan taufik-Nya untuk mengambil sikap yang terbaik menghadapi masalah ini.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ
Jamaah Jumat yang berbahagia
Jika saja seseorang menghina dan melecehkan orang tua kita atas nama kebebasan, maka tentu kita tidak akan menerimanya dan marah atas pelecehannya. Maka bagaimana lagi jika yang dihina adalah Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Nabi dan Rasul Allah yang paling mulia, Nabi dan Rasul yang paling pengasih dan penyayang kepada umatnya. Demi Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyatakan rasa rindunya untuk berjumpa dengan kita semua melalui sabda beliau:
وَدِدْتُ أَنِّي قَدْ رَأَيْتُ إِخْوَانَنَا، قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلَسْنَا إِخْوَانَكَ؟ قَالَ: بَلْ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانِي الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ وَأَنَا فَرَطُهُمْ عَلَى الْحَوْضِ.
Terjemahnya:
Aku sangat ingin melihat saudara-saudaraku! Sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, bukankah kami semua ini saudaramu?” beliau menjawab: “Kalian adalah sahabatku, adapun saudaraku yaitu mereka yang belum datang kecuali setelah masa kita dan aku akan menunggu mereka di telagaku. (HR. Nasai)
Jamaah Jumat yang berbahagia
Jangan sampai rasa rindu, kasih dan sayang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, justru kita balas dengan pendustaan, ketidak pedulian dan sikap apatis kepadanya. Bahkan ketika beliau dihina dan dicaci, kita justru diam dan seakan tidak perduli terhadapnya, karena demi Allah, kita semua sedang diuji melalui cinta dan ittiba’ kita kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَأَنْتَالْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Download PDF-nya di https://bit.ly/KecamanPenghinaNabi