JUMAT, 16 Rabiulawal 1446 H / 20 September 2024 M
Oleh Abdullah Nazhim Hamid, S.T., Lc., M.Ag.
Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Dari nikmat kesehatan, waktu luang, terlebih lagi dua nikmat yang besar yang Allah tanamkan di dalam hati kita masing-masing yaitu nikmat iman dan islam.
Selawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarganya, para sahabat, para tabiin, serta para ulama yang telah memberikan contoh yang baik pada kita.
Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…
Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita renungkan salah satu hakikat mendalam tentang penciptaan kita sebagai manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan kita dengan hikmah dan ilmu yang sempurna. Dia lebih mengetahui hakikat kemanusiaan dan apa yang terbaik bagi kita, baik dari segi fisik, spiritual, maupun sosial.
Dalam kehidupan ini, manusia sering kali merasa bahwa mereka bisa menentukan sendiri apa yang terbaik untuk dirinya, tanpa menyadari bahwa Allah, Sang Pencipta, telah menyediakan aturan-aturan yang sempurna dalam agama-Nya, yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ
Terjemahnya: Apakah (mungkin) Allah yang menciptakan tidak mengetahui (ciptaannya)? Dan Dia-lah yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Mulk/ 67:14)
Imam al-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya terkait ayat tersebut mengatakan:
Jadi, barang siapa yang menciptakan makhluk, menyempurnakannya, dan membuatnya sebaik-baiknya, bagaimana mungkin Dia tidak mengetahuinya? “Dan Dia-lah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui”, yaitu Allah yang ilmu dan pengetahuannya sangat halus, sehingga Dia mengetahui segala rahasia, hati nurani, dan hal-hal yang tersembunyi…Salah satu makna 'Al-Lathif' adalah Dia yang sangat lembut terhadap hamba dan wali-Nya, sehingga Dia mengarahkan mereka pada kebaikan dan ihsan tanpa mereka sadari, serta menjaganya dari kejahatan tanpa mereka duga. Dia mengangkat mereka ke martabat yang lebih tinggi dengan sebab-sebab yang tidak terpikirkan oleh hamba. Bahkan, Dia kadang-kadang memberikan cobaan untuk membawa mereka kepada karunia yang agung dan kedudukan yang mulia.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah yang telah menciptakan kita lebih mengetahui apa yang sesuai dengan fitrah dan kebutuhan kita. Oleh karena itu, segala tuntunan-Nya melalui wahyu adalah untuk kebaikan kita di dunia dan di akhirat. Maka, memahami hakikat kemanusiaan dalam kerangka ajaran Allah adalah kewajiban setiap Muslim, agar kita dapat menjalani kehidupan ini dengan arah yang benar dan penuh berkah.
Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah…
Di sisi lain, beberapa pendukung teori kemanusiaan Barat sering berpendapat bahwa ajaran agama, termasuk Islam, bisa menimbulkan ekstremisme dan kekerasan jika dipahami secara kaku atau tertutup. Menurut mereka, agama-agama besar sering kali terlibat dalam konflik antar kelompok dan klaim kebenaran mutlak menyebabkan ketidakpercayaan, diskriminasi, dan kekerasan.
Karena itu, penganut kemanusiaan sekuler berpandangan bahwa nilai-nilai seperti perdamaian, persamaan hak, dan kebebasan individu harus menjadi pedoman utama dalam masyarakat. Mereka mengusulkan agar agama hanya dipraktikkan di ranah pribadi dan tidak di ruang publik, sementara moralitas yang didasarkan pada kemanusiaan dianggap lebih umum dan bisa diterapkan tanpa memandang latar belakang agama.
Dari pandangan ini, muncul gagasan bahwa kemanusiaan harus ditempatkan di atas semua agama. Artinya, apa yang dianggap “baik” dan “benar” seharusnya dinilai dari dampaknya terhadap kesejahteraan manusia secara umum, bukan dari ajaran agama tertentu. Kemanusiaan Barat menolak anggapan bahwa Tuhan atau agama adalah sumber utama moralitas, dan lebih memfokuskan pada manusia sebagai pusat dari penentuan baik, buruk atau benar dan salah.
Pernyataan "kemanusiaan di atas segala agama" mengekspresikan pandangan bahwa nilai-nilai kemanusiaan -seperti kebebasan, kesetaraan, dan hak asasi manusia- harus mengatasi atau mengesampingkan segala klaim kebenaran agama jika hal tersebut dianggap bertentangan dengan kesejahteraan umum atau menyebabkan ketidakadilan. Dalam pandangan ini, agama -termasuk Islam- dianggap harus tunduk pada standar kemanusiaan global yang diatur oleh prinsip-prinsip sekuler.
Jamaah Jumat yang berbahagia…
Sebagaimana kita sebutkan bahwa Dialah Allah yang paling tahu tentang apa dan bagaimana kemanusiaan itu karena Dialah pencipta manusia, sehingga sudah pasti ajaran Islam adalah ajaran yang paling sesuai dengan kemanusiaan. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang singkat ini kita akan menyebutkan beberapa prinsip kemanusian dalam Islam:
Pertama, agama kita adalah agama yang sangat memperhatikan kesucian dan kehormatan nyawa manusia. Melakukan pembunuhan tanpa alasan yang dibenarkan syariat adalah dosa yang sangat besar dalam Islam. Allah berfirman:
مَن قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍۢ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا
Terjemhanya: Barangsiapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh seluruh manusia. (QS. Al-Ma'idah/ 5:32)
Kedua, Islam adalah agama yang sangat menekankan keadilan. Keadilan adalah salah satu prinsip terpenting dalam Islam yang harus ditegakkan dalam semua urusan manusia, baik dalam hukum, ekonomi, sosial, dan politik. Islam memerintahkan umatnya untuk berlaku adil kepada siapa pun, tanpa memandang latar belakang, ras, atau agama. Allah berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَـٰنِ
Terjemahnya: Sesungguhnya Allah memerintahkan (kamu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan (QS. An-Nahl/ 16:90)
Allah juga mengatakan:
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Terjemahannya: Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (QS. Al-Mumtahanah/ 60:8).
Jamaah Jumat yang berbahagia…
Ketiga, Agama kita sejak awal adalah agama yang sudah menjadi solusi dari rasisme yang justru rasisme tersebut masih belum terselesaikan di dunia Barat. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Terjemahnya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat/ 49:13).
Rasulullah bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ، وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ، وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ، وَلَا لِأَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ، إِلَّا بِالتَّقْوَى.
Artinya: Wahai manusia Ketahuilah bahwa Tuhan kalian adalah satu, dan ayah kalian (Adam) adalah satu. Ketahuilah bahwa tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang non-Arab, tidak pula bagi orang non-Arab atas orang Arab, tidak pula bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, dan tidak pula bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah, kecuali dengan takwa. (HR. Ahmad).
Keempat, Islam mengajarkan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama. Setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih keyakinannya tanpa paksaan. Prinsip ini menjaga hak asasi manusia untuk menentukan jalannya sendiri dalam hal spiritualitas dan iman. Allah berfirman:
لَآ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ
Terjemahnya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah." (QS. Al-Baqarah/ 2:256).
Akan tetapi, Islam juga menjelskan bahwa siapa yang memilih jalan selain Islam, maka dia akan sengsara dan celaka.
Kelima, Islam melindungi hak milik individu dan mengajarkan bahwa setiap manusia berhak memiliki harta yang diperoleh dengan cara halal. Larangan terhadap pencurian, penipuan, dan manipulasi ekonomi adalah bagian dari prinsip kemanusiaan dalam Islam. Allah berfirman:
وَلَا تَأْكُلُوٓا أَمْوَٰلَكُم بَيْنَكُم بِٱلْبَـٰطِلِ
Terjemahnya: Dan janganlah sebagian kalian memakan harta sebagian yang lain dengan jalan yang batil. (QS. Al-Baqarah/ 2:188)
Jamaah Jumat yang berbahagia…
Perlu diingat kembali, dalam pandangan Islam, kemanusiaan tidak boleh menjadi alasan untuk mengorbankan akidah atau prinsip-prinsip tauhid yang mendasar. Sering kali muncul pemikiran bahwa nilai-nilai kemanusiaan dapat diprioritaskan di atas agama, sehingga menimbulkan pandangan bahwa segala bentuk toleransi, cinta kasih, dan hubungan sosial harus dijalankan tanpa memperhatikan batasan-batasan syariat, termasuk prinsip al-Wala' wal-Bara'. Hal ini bisa berbahaya karena dapat mengaburkan batas antara apa yang diizinkan dan dilarang dalam agama.
Al-Wala’ berarti loyalitas, cinta, dan kasih sayang yang ditujukan kepada Allah, Rasul-Nya, dan kaum mukminin. Sementara itu, Al-Bara’ berarti melepaskan diri, membenci, dan menjauhkan diri dari kekufuran dan orang-orang yang memusuhi Islam. Keduanya adalah bagian penting dari akidah yang menjaga kemurnian iman seorang Muslim. Dalam menjaga al-Wala’ wal-Bara’, seorang Muslim tetap memperhatikan hubungan baik dengan sesama manusia, namun loyalitas tertingginya tetap kepada Allah dan agama-Nya.
Allah berfirman:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا ٱلْيَهُودَ وَٱلنَّصَـٰرَىٰٓ أَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍۢ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُۥ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Maidah: 51).
Ayat ini menggarisbawahi pentingnya menjaga batasan loyalitas, tidak boleh memberikan loyalitas penuh kepada orang yang berada di luar keimanan Islam, walaupun tetap menjaga hubungan baik dan interaksi muamalah yang dibolehkan.
Akidah adalah pondasi paling utama dalam Islam, dan setiap aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai kemanusiaan, harus berada dalam kerangka akidah yang benar. Kemanusiaan dalam Islam diatur oleh syariat yang datang dari Allah SWT, sehingga segala bentuk upaya untuk mempromosikan kemanusiaan yang bertentangan dengan ajaran tauhid adalah penyimpangan yang harus dihindari.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ
Kaum muslimin yang berbahagia!
Di hari jumat yang mulia ini, marilah kita memperbanyak salawat dan salam kepada baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana Allah dan malaikat juga bersalawat kepada beliau dan jangan lupakan doa-doa terbaik untuk saudara-saudara kita di Palestina khususnya Gaza yang sampai saat ini masih mengalami genosida dari biadab Israel.
Ibadallah, bersalawatlah kepada sebaik-baik manusia, kepada hamba Allah yang paling suci. Siapa yang bersalawat kepadanya sekali maka Allah akan bersalawat kepadanya 10 kali.
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Download PDFnya di https://bit.ly/IslamDanKonsepKemanusiaan