Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup baik bagi manusia maupun hewan, dan tidak ada makhluk hidup di dunia bisa bertahan hidup melainkan mereka membutuhkan air. Sehingga keberadaannya di sekeliling makhluk hidup merupakan hal yang sangat penting.
Akan tetapi tidak jarang keberadaan air yang begitu melimpah dapat mengakibatkan malapetaka. Alih-alih menjadi manfaat yang mendatangkan kebaikan dan manfaat, melainkan madharat dan dianggap sebagai musibah yang menimpa manusia.
Oleh karenanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika mengajarkan kita kaum muslimin doa pada waktu hujan, beliau tidak meminta banyak ataupun sedikitnya curah hujan yang turun, karena tidak menjadi jaminan bahwasannya hujan yang lebat itu merupakan rahmat, boleh jadi bagi beberapa tempat yang tidak terlalu membutuhkan curah hujan tinggi, hujan yang sangat deras berhari-hari akan menimbulkan bencana dan malapetaka bagi ummat manusia.
Akan tetapi beberapa tempat memang sangat membutuh air hujan bahkan mungkin bergantung kepadanya, ketika hujan yang turun hanya sedikit bahkan jarang, tentu tidak memberikan manfaat yang besar dan kurang sesuai dengan kebutuhan curah hujan di tempat tersebut.
Oleh karenanya, Allah-lah Yang Maha Tahu apa kebaikan bagi para hambanya, sehingga doa yang diajarakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah doa yang paling cocok untuk semua keadaan dan kondisi di masing-masing tempat.
Dari Ummul Mu'minin, Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, “Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda ketika hujan turun :
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
"Ya Allah, (jadikan hujan ini) hujan yang membawa manfaat." (H.R. Bukhari)
Dan dalam riwayat Abu Daud :
اللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيئًا
"Ya Allah, turunkanlah hujan yang lembut". (H.R. Abu Daud 5099 dan dishahihkan oleh Imam Al-Albani)
Namun pada beberapa kondisi hujan sangatlah lebat disertai angin kencang. Apa doa yang seyogyanya dibaca oleh seorang muslim?
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mencontohkan kita doa ketika hujan sangat lebat dan khawatir akan terjadi musibah :
اللَّهمَّ حوالَيْنَا ولا عَلَينَا، اللَّهُمَّ علَى الآكَامِ والظِّرَابِ، وبُطونِ الأوديةِ ومنَابِتِ الشَّجَر
“Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah! Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan.” (HR. Bukhari: 1/224 dan Muslim: 2/614)
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga pernah bersabda ketika hujan turun :
اللَّهمَّ سُقْيَا رَحمةٍ ولا سُقْيَا عذابٍ ولا بلاءٍ، ولا هدمٍ ولا غرقٍ، اللَّهُمَّ على الظِّرابِ ومنابتِ الشَّجرِ، اللَّهُمَّ حواليْنَا ولا علينا
"Ya Allah jadikanlah air hujan sebagai minuman yang penuh rahmat, dan jangan Engkau jadikan sebagai minuman siksa, bukan sebagai pemusnah dan bukan pula sebagai cobaan, bukan penghancur dan bukan untuk menenggelamkan. Ya Allah, terhadap bukit, dan tanah, tetumbuhan dan lembah. Ya Allah, hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami". (H.R. Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro Lil Baihaqi 356)
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila angin bertiup kencang beliau berdoa :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada padanya dan keburukan yang dibawanya.” (HR. Muslim 2122)
Dalam riwayat Ubai bin Ka’ab Radiyallahu ‘Anhu, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ‘Janganlah kalian mencaci angin. Lalu apabila engkau melihat yang tidak menyenangkan, maka berdoalah:
اللَّهُمَّ إِنِّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَذِهِ الرِّيْحَ وَخَيْرِ مَا فِيْهَا وَخَيْرِ مَا أُمِرَتْ بِهِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ الرِّيْحَ وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُمِرَتْ بِهِ
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang ada padanya dan kebaikan yang dibawanya. Dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada padanya dan keburukan yang dibawanya.” (HR. Al-Tirmidzi)
Doa Lain di saat angin bertiup kencang dari salah satu Shahabiyah Salamah binti ‘Amr bin Al Akwa’ Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: “Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam apabila angin bertiup kencang, beliau Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa:
اللّهُمَّ لَقْحًا لاَ عَقِيْمًا
“Ya Allah, datangkanlah angin ini dengan membawa air, bukan membawa kegersangan”. [Oleh Imam Al-Bukhari dalam kitabnya Al Adabul Mufrad]
____
Yoshi Putra Pratama
(Mahasiswa UIM-KSA)
____
Editor: Ustadz Ridwan Mappateru