AL-QUR’AN DAN FADILAHNYA

Naskah Khutbah
Asdar
25 Jul 2024
AL-QUR’AN DAN FADILAHNYA

JUMAT, 19 Muharam 1446 H / 26 Juli 2024 M
 Oleh Alif Jumai Rajab, Lc., M.Ag.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Dari nikmat kesehatan, waktu luang, terlebih lagi dua nikmat yang besar yang Allah tanamkan di dalam hati kita masing-masing yaitu nikmat iman dan islam.

Nikmat-nikmat tersebut akan selalu ada dan bertambah, manakala kita barengi dengan kesyukuran dan juga menggunakan nikmat-nikmat tersebut dalam ketaatan kepada Allah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Terjemahnya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,          niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari          (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim/ 14: 7).

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarganya, para sahabat, para tabi’in, serta para ulama yang telah memberikan contoh yang baik pada kita.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman;

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ

لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِه اِنَّه غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ

Terjemahnya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an),          menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan    kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi. (Demikian itu) agar Allah menyempurnakan          pahala mereka dan menambah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun         lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir/ 35:29-30)

Al-Muttharrif ibn ‘Abdillah menyebutkan terkait ayat ini, bahwa ayat ini diturunkan untuk para qurra’, para pembaca dan pengahafal al-Qur’an.”

‘Ibadallah…

Ketahuilah, bahwa setiap Nabi memiliki mukjizat, dan mukjizat Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ialah al-Qur’an al-Karim, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkannya kepada ummat yang fasih dalam berbicara, ummat yang ahli dalam berkhutbah dan juga bersyair. Akan tetapi ketika mereka mendengarkan al-Qur’an ini, mereka terkagum-kagum dengan keindahan, kefasihan bahkan mereka tidak memungkiri hal tersebut.

Walid ibn al-Mughirah salah satunya, seorang pembesar Quraisy ketika mendengarkan al-Qur’an, ia dengan jujur berkata; “Demi Allah, ucapannya Muhammad ketika membaca al-Qur’an itu enak didengar dan indah. Sesungguhnya perkataannya itu ibarat pohon kurma atasnya berbuah dan bagian bawah (akarnya) dipenuhi banyak air. Ucapannya itu tinggi dan tidak ada yang mengunggulinya, serta bisa menghancurkan semua yang berada di bawahnya.” (al-Bidayah wa al-Nihayah 3/60)

Oleh karenanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam selalu memotivasi ummatnya untuk selalu membaca al-Qur’an, merasakan kenikmatan dalam membacanya dan tidak meninggalkan al-Qur’an tersebut, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . )رَوَاهُ مُسْلِمٌ(

Artinya: “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim).

Tidaklah seseorang membacanya dengan tadabbur, kecuali Allah akan menjauhkan hatinya dari sifat kemunafikan, dan siapa yang kehidupannya disinari oleh al-Qur’an maka Allah akan memasukkan ia ke dalam Surga-Nya. Dan siapa yang mencari kesembuhan dan hidayah melalui al-Qur’an, Allah akan berikan kesembuhan dan hidayah kepadanya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman;

قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ

Terjemahnya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman…” (QS. Fusshilat/ 41:44).

Adapun sebaliknya, mereka yang meninggalkan dan berpaling dari al-Qur’an, Allah akan menyeret wajahnya masuk ke dalam Neraka, waiyyadzu billah.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Siapa yang ingin mengetahui sejauh mana kecintaan Allah kepadanya, dan tingkat kecintaannya kepada Allah, maka lihatlah sejauh mana ia bersama al-Qur’an. Dan siapa yang ingin melihat mukjizat Rasulullah yang masih berada hingga generasi ini, maka hendaknya ia memperbanyak membaca al-Qur’an.

Para ulama menyebutkan dalam membaca dan mentadabburi al-Qur’an, manusia memiliki beberapa tingkatan;

Pertama; Siapa yang Allah berikan hidayah kepadanya, maka ia menjaga hubungannya dengan al-Qur’an, malam dan siangnya digunakan untuk membaca dan mentadabburi al-Qur’an. Kenikmatan ini terlihat pada dirinya, dari akhlaknya, perkataannya, hubungannya dengan sesama manusia, maka Allah pun cinta kepadanya, dan seluruh manusia juga mencintainya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman;

قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًىۗ اُولٰۤىِٕكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ

Terjemahnya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman, sedangkan orang-orang yang tidak beriman, pada telinga mereka ada penyumbat dan mereka buta terhadapnya (Al-Qur’an).Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS. Fusshilat/ 41:44).

Kedua; Mereka yang tidak mengenal al-Qur’an kecuali pada bulan Ramadan saja, ketika Ramadan tiba ia menghapus gumpalan debu yang menempel pada al-Qur’an karena lamanya tersimpan di rak-rak lemari. Ciri-ciri ini akan terlihat pada akhlak, perkataan, serta hubungan dengan Rabbnya juga hubungannya dengan manusia lainnya. Maka orang-orang ini ibarat berjalan di tengah kegelapan, ketika ia mengeluarkan tangan dari saku miliknya tidak ada yang nampak sedikitpun karena gelapnya malam. Allah pun murka kepadanya, dan semua manusia pun juga membencinya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman;

وَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًىۗ اُولٰۤىِٕكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ

Terjemahnya: “…Sedangkan orang-orang yang tidak beriman, pada telinga mereka ada penyumbat dan mereka buta terhadapnya (Al-Qur’an). Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS. Fusshilat/ 41:44).

Ketiga; Di antara mereka ada yang membaca al-Qur’an namun tidak mentadabburi kandungan dari al-Qur’an tersebut. Mereka membacanya namun tidak beramal dengan hukum-hukumnya, tidak mengikuti perintah dan menjauhi larangan yang disebutkan di dalam al-Qur’an. Maka golongan ini akan menjadi musuh al-Qur’an pada hari kiamat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

وَالقُرْاَنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ

Artinya: “Al Qur’an itu bisa menjadi pembelamu atau musuh bagimu.” (HR. Muslim no. 223).

Keempat: Golongan manusia yang membaca al-Qur’an, mentadabburi ayat-ayatnya serta menjalani perintah dan menjauhi larangannya. Mereka yang berada pada tingkatan ini, al-Qur’an akan menjadi penolong baginya serta menjadi pembira syafaat untuknya di hari kiamat. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

Artinya: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Ketahulah jamaah sekalian, tanda kejujuran dan keimanan itu terletak pada seberapa banyak kita membaca dan mentadabburi al-Qur’an. Dan siapa yang menginginkan kemuliaan dan kedudukan tertinggi di dunia dan akhirat maka hendaknya ia berpegang teguh dengan al-Qur’an, inilah janji dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam;

إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ

Artinya:     “Sesungguhnya Allah mengangkat (meninggikan) dengan kitab ini (Al-Qur’an) dan merendahkan kaum yang lain dengannya juga.” (HR. Muslim)

Di dalam riwayat Muslim pernah disebutkan kisah Nafi’ bin ‘Abdul Harits pernah bertemu ‘Umar di ‘Usfan dan ketika itu ‘Umar menugaskan Nafi’ untuk mengurus kota Makkah.

Umar pun bertanya, “Kalau begitu siapa yang mengurus penduduk Al Wadi?”

“Ibnu Abza”, jawab Nafi’.

Umar balik bertanya, “Siapa Ibnu Abza”.

Ketika itu dijawab, “Dia adalah di antara bekas budak kami.”

Umar terheran dan berkata, “Kok bisa yang engkau tugaskan adalah bekas budak?”

Nafi’ menjawab, “Ia itu paham Al Qur’an dan memahami ilmu faraid (waris).”

Umar lantas berkata, “Sesungguhnya Nabi kalian itu bersabda, “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (Al Qur’an) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini.“ (HR. Muslim no. 817)

Imam Al-Muzani rahimahullah mendengar Imam Syafii berkata,

مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ عَظُمَتْ قِيْمَتُهُ وَمَنْ نَظَرَ فِي الفِقْهِ نَبُلَ مِقْدَارُهُ وَمَنْ تَعَلَّمَ اللُّغَةَ رَقَّ طَبْعُهُ وَمَنْ تَعَلَّمَ الحِسَابَ جَزُلَ رَأْيُهُ وَكَمَنْ كَتَبَ الحَدِيْثَ قَوِيَتْ حُجَّتُهُ وَمَنْ لَمْ يَصُنْ نَفْسَهُ لَمْ يَنْفَعْهُ عِلْمُهُ

Artinya: “Barang siapa belajar Al-Qur’an, mulialah kedudukannya. Barang siapa mendalami fikih, kedudukannya makin mulia. Barang siapa mempelajari bahasa Arab, lembutlah tabiatnya. Barang siapa belajar hisab (perhitungan), kuatlah pendapatnya. Sebagaimana siapa saja yang mempelajari hadits, kuatlah argumennya. Siapa saja yang tidak menjaga dirinya (dari maksiat), maka ilmunya tidaklah bermanfaat.” (Miftaah Daar As-Sa’aadah, 1:499)

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Inilah beberapa keutamaan al-Qur’an serta golongan-golongan manusia terhadap hubungannya dengan al-Qur’an. semoga Allah merahmati kita semua dan menjadikan al-Qur’an sebagai penolong serta pemberi syafaat bagi kita di hari kiamat kelak.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.


KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Kaum muslimin yang berbahagia!

Wahai Ummat al-Qur’an, jika yang engkau cari adalah kedudukan dan kemuliaan. Sesungguhnya kedudukan dan kemuliaan di dunia dan di akhirat itu ada pada al-Qur’an. lihatlah bagaimana kemuliaan umat-umat terdahulu yang dekat dengan al-Qur’an, kemenangan demi kemenangan mereka raih hingga Islam dan al-Qur’an itu tersebar di penjuru dunia ini. Ketahuilah generasi ini tidaklah akan menjadi terbaik, kecuali mengikuti langkah-langkah awal yang dijalani pada generasi sahabat Rasulullah dan ummat setelahnya.

Dan jamaah sekalian, berhati-hatilah dan jangan menjadi orang yang berpaling dari al-Qur’an. Agar anda tidak termasuk pada manusia yang diadukan oleh Nabi kepada Allah subhanahu wa ta’ala;

وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا

Terjemahya: “Rasul (Nabi Muhammad) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini (sebagai) sesuatu yang diabaikan.” (QS. Al-Furqan: 30).

Tahukah anda siapa yang mengabaikan al-Qur’an itu?

Mereka adalah orang-orang yang tidak membaca al-Qur’an, tidak mentadabburi, tidak menjalankan perintah dan menjauhi larangannya, serta tidak menjadikan al-Qur’an sebagai hukumnya di dunia.

Semoga Allah Allah subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua, menjadikan al-Qur’an sebagai rahmat dan penyejuk hati kita.

Pada khutbah kedua yang singkat ini, izinkan kami untuk mengingatkan diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian untuk memperbanyak dua ibadah kepada Allah. Pertama, Mari memperbanyak doa kita kepada Allah, secara khusus untuk keselamatan saudara-saudara kita di Palestina. Karena telah diriwayatkan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa pada hari Jumat terdapat satu waktu yang singkat, tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah pada waktu tersebut melainkan doanya pasti akan diijabah. Kedua, mari memperbanyak selawat dan salam kita kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana firman Allah:

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْنَ وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَكَ أَعدَاءَ الدِّيْنَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُستَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ
 اَللَّهُمَّ أَيِّدْهُمْ بِتَأْيِيْدِكَ، وَاحْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Download PDFnya di https://bit.ly/AlquranDanFadilahnya

Baca Juga