AKHIR TRAGIS BAGI KESOMBONGAN

Naskah Khutbah
Abu Uwais
16 Jan 2025
AKHIR TRAGIS BAGI KESOMBONGAN

JUMAT, 17 Rajab 1446 H / 17 Januari 2025 M
Oleh Alif Jumai Rajab, Lc., M.Ag.

Dep. Dakwah DPD Wahdah Islamiyah Makassar

KHUTBAH PERTAMA

 

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ..

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

أَيُّهَا النَّاسُ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللِه فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah anugerahkan pada kita sekalian. Dari nikmat kesehatan, waktu luang, terlebih lagi dua nikmat yang besar yang Allah tanamkan di dalam hati kita masing-masing yaitu nikmat iman dan islam. Mereka yang memiliki kedua nikmat ini tertancap dengan kokoh di hatinya, niscaya mereka pulalah orang-orang yang banyak meramaikan masjid-masjid Allah, mereka pulalah orang-orang yang terhindar dari sifat-sifat kemunafikan.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarganya, para sahabat, para tabi’in, serta para ulama yang telah memberikan contoh yang baik pada kita.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Masih ingatkan kita tentang perkataan seorang pemimpin yang katanya memiliki kekuatan tak tertandingi di muka bumi saat ini?

Masih ingatkah kita dengan lisannya yang enteng berkata bahwa ia akan mengirimkan api untuk membakar para penduduk Palestina Ketika ia berhasil memimpin?

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Dahulu, ada banyak orang-orang yang juga katanya hebat, penguasa bumi saat itu, bahkan  memiliki pasukan yang tak tertandingi. Dengan  kehebatannya itu, mereka lantas mengingkari ayat Allah, sombong, bahkan ingin membunuh para nabi-nabi Allah.

Namun bagaimana akhir kisah hidup mereka?

Mulutmu adalah harimaumu. Inilah ungkapan yang cocok menggambarkan tragisnya hidup mereka. Ada yang Allah tenggelamkan, dijatuhkan  bebatuan dari batu api nereka, bahkan di antara mereka ada yang dibunuh oleh tentara Allah yang paling kecil, seekor nyamuk.

Berikut beberapa kisah orang-orang yng pernah menentang Allah beserta azab-azab yang menimpa mereka;

1. Fir’aun

Fir’aun adalah  contoh paling jelas dari seseorang yang menentang Allah dengan lisannya. Bahkan parahnya dia mengklaim dirinya sebagai Tuhan dan menentang dakwah Nabi Musa alaihi salam dengan perkataan-perkataan yang penuh kebohongan dan kesombongan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dengan menyebutkan perkataan Fir’aun tersebut;

فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى

Terjemahnya: “Fir’aun berkata, “Aku adalah rabb kalian yang paling tinggi”. (QS. An Nazi’at/ 79:24).

Dalam ayat yang lain, dengan kesombongannya kepada Nabi Musa, dia berkata;

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَآأَيُّهَا الْمَلأُ مَاعَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَاهَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَل لِّي صَرْحًا لَّعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

Terjemahnya: “Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”.” (QS. Al Qashash/ 28:38).

Fir’aun menggunakan lisan dan posisinya sebagai penguasa untuk memimpin umatnya ke dalam kesesatan, bahkan mengingkari kebesaran Allah. Akibatnya dari kesombongan dan pengingkarannya terhadap wahyu itu, dia akhirnya dihancurkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Adalah air yang menjadi tentara Allah untuk menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya, sekaligus mengakhiri episode kedurhakaan sang pembangkang, yang kemudian jasadnya diabadikan oleh Allah agar menjadi pelajaran bagi umat-umat yang datang setelahnya.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

2. Raja Namrud

Dia adalah seorang penguasa yang terkenal dalam sejarah sebagai  salah satu orang yang menentang Allah dengan sombong dan angkuh. Namrud adalah raja yang sangat kuat dan memiliki kekuasaan besar pada  masanya. Dia berasal dari bangsa Babilonia dan  memerintah dengan sangat kejam. Di antara kesombongannya sebagaimana disebutkan di dalam al-Qur’an;

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَآجَّ اِبْرٰهمَ فِيْ رَبِّه اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ  اِذْ قَالَ اِبْرٰهمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْي وَيُمِيْتُ قَالَ اَنَا اُحْي وَاُمِيْتُ قَالَ اِبْرٰهمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

Terjemahnya: “Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah telah menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu) berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. Al-Baqarah: 258).

Karena kalah debat, akhirnya Nabi Ibrahim ‘alaihis salam diusir oleh Namrud dari Babil. Kemudian Allah mengirimkan seekor lalat atau nyamuk yang masuk ke dalam hidungnya dan tinggal di dalam kepalanya selama 400 tahun. Selama itu pula kepalanya dipukul dengan palu. Karena jika kepalanya dipukul, maka sakitnya berkurang. Allah menghinakan Namrud hingga kematiannya karena seekor hewan kecil dengan penuh ketersiksaan. (Lihat Tafsir At-Thabari, 14: 204).

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

3. Abu Jahl

Abu Jahal terkenal karena sikap sombong dan angkuhnya. Merasa superior karena kedudukannya, membuatnya  tidak menerima kebenaran wahyu yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Dia tidak hanya menentang Islam, tetapi juga berusaha menghentikan dakwah Nabi  shallallahu alaihi wa sallam dengan cara yang kejam, termasuk dengan cara memfitnah, mengancam dan menyiksa para pengikut Nabi.

Dan di antara penentangan Abu Jahal yang besar adalah menantang Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam untuk mendatangkan azab kepada mereka. Ketika dia berkumpul bersama para pemimpin Quraisy lainnya, ia berkata Nabi, “Jika kamu benar-benar seorang nabi, maka turunkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami!.”

Akibat dari penentangan tersebut, Abu Jahal pun tewas di perang Badar dalam keadaan yang sangat tragis, dan bahkan kemaatiannya menjadi hal yang memalukan di hadapan orang-orang Quraisy saat itu.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

4. Al-Walid ibn al-Mughirah.

Dia merupakan salah satu tokoh terkemuka di  kalangan Quraisy dan termasuk golongan yang kaya dan berpengaruh di Makkah pada masa Nabi. Statusnya yang tinggi tersebut membuat ia menjadi salah seorang penentang dakwah Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Di antara ungkapannya yang terkenal saat ia menentang dakwah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an ketika dia mendengarkan bacaan al-Qur’an dari Nabi, lantas dia berkata;

فَقَالَ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ يُّؤْثَرُ (24) اِنْ هٰذَآ اِلَّا قَوْلُ الْبَشَرِ (25)

Terjemahnya: “Lalu, dia berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali sihir yang dipelajari (dari orang-orang terdahulu). Ini tidak lain kecuali perkataan manusia.” (QS: al-Mudatsir/ 74:24-25).

Akibat dari kesombongan dan pengingkarannya terhadap wahyu Allah, akhirnya dia menerima balasan yang setimpal. Dia meninggal dalam keadaan yang tragis, dengan tubuh  yang menderita akibat penyakit yang menyebabkan tubuhnya membusuk.

Terkait al-Walid ini, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Allah menurunkan 104 ayat mengenai AI-Walid Ibnul Mughirah.” AI-Qurthubi Rahimahullah juga berkata tentang ayat-ayat yang diturunkan berkenaan dengan AI-Walid, “Semua ini diturunkan berkenaan, dengan AI-Walid Ibnul Mughirah, kami tidak mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan aib seseorang sedetail yang disebutkan bagi AI-Walid, Allah menampakkan aib yang menempel tak terpisahkan darinya di dunia dan akhirat.

Jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah…

Betapa besar tanggung jawab lisan  kita pada hari kiamat, lisan ini  bisa membawa kita ke dalam surga namun juga bisa membawa kita ke dalam neraka, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Oleh karena itu, mari kita berusaha untuk menjaga  lisan kita untuk tidak berkata kecuali perkataan yang baik-baik saja.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam  bersabda;

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita semua.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيهِمَا مِنَ العِلْمِ وَالْحِكْمَةِ، قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ

Kaum muslimin yang berbahagia!

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى

وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

 اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.