WAHDAHMAKASSAR.OR.ID - Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI, memberikan sambutan dalam Wisuda Santri XIV Wahdah Islamiyah Makassar. Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan ini menamatkan lebih dari 290 satriwan dan santriwati, Ahad (21/4/2019). Kegiatan ini merupakan rangkaian Munaqasyah Santri yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Siswa yang dinyatakan lulus ujian, berhak untuk menjadi wisudawan dan wisudawati.
Wakil Wali Kota Makassar yang Akrab disapa Daeng Ical ini berharap nantinya para wisudawan dapat memberikan kontribusi bagi umat, “Semoga para wisudawan dapat menjalankan tugas sebagai khalifah di atas muka bumi ini dan memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi umat ke depannya.”Ungkapnya.
Beliau bercerita bahwa dalam sebuah pertemuan mengukur indeks kota Islami di Indonesia, “Dari 29kota, Makassar ternyata menjadi urut pertama.” ungkapnya diikuti dengan sorak semangat dari para peserta. “Tapi nomor urut satu dari belakang.” Lanjut beliau diiringi tawa dari peserta yang tidak menyangka hal tersebut.
Masih melanjut ceritanya, merasa tidak setuju dengan penetapan itu, beliau memberanikan diri untuk bertanya kepada pihak penyelenggara terkait hasil indeks tersebut. Padahal menurut beliau, Makassar memiliki banyak pesantren dan sekolah-sekolah tahfizh sehingga cukup layak di posisi atas. “Apa dasarnya? Apa barometernya? Coba browsing di internet tentang Makassar.” ceritanya.
Beliau menjelaskan bahwa ternyata sebab Makassar di urutan terakhir karena masyarakat lebih bangga dengan pergaulan-pergaulan kontemporer ala-ala anak zaman now ketimbang interaksi Islami. “Nilai-nilai Islam hanya dipakai dalam ibadah-ibadah ritual saja. Hablum minallah-nya sangat bagus, namun hablum minannas-nya sangat kurang. Interaksi dengan anggota keluarga bagus, namun interaksi dengan masyarakat itu yang tidak.” tambahnya. Beliau menutup sambutannya dengan harapan, LP3Q Wahdah Islamiyah Makassar dapat menjadi mitra untuk mewujudkan Makassar berakhlak mulia dan membangun interaksi sosial yang baik di tengah masyarakat. Beliau juga berharap para santri dapat mengamalkan ilmu yang didapatkan dalam TKA/TPA sehingga Makassar dapat menjadi kota Islami yang seutuhnya.